[Secret Lullaby XXII]

433 64 18
                                    




》♧《

[Apakah kalian sudah menemukan sosok yang harus di curigai kembali?]

[Aku selalu ada ketika kamu menutup matamu, namun aku ada saat kamu sedang lengah]

[Rencana ilmuwan kini mulai membuahkan hasil, apa kalian tidak ingin menghentikannya?]

》♧《

"Happy Reading"

》♧《



Pergerakan monster tumbuhan semakin membabi buta, terus mengais tubuh tak bernyawa dibawahnya dengan tangan pohonnya.

Mengambil semua kekuatan yang dimiliki oleh manusia dibawahnya, monster itu tidak peduli dengan apa yang akan terjadi nantinya.

Terpenting, tugas yang diperintahkan oleh Tuan-nya telah tuntas ia kerjakan. Ia sangat yakin, jika ia akan diberikan kekuatan tambahan karena telah berhasil melakukan misi.

Merasa semua kekuatannya telah ia serap, monster itu membuang tubuh tak bernyawa ditangannya pada penduduk alien yang sebelumnya sudah ia pengaruhi dengan kekuatannya.

Kekuatan yang ia terima dari manusia kecil itu membuat jiwanya semakin bergejolak, ia seakan mendapatkan pencerahan baru.

"Tidak sia - sia aku mengorbankan hidupku demi kekuatan ini, Tuanku anda sungguh bijak!"

Gempa terdiam, ia sudah tidak memikirkan apapun lagi. Netra emasnya menatap tubuh tak berbentuk adiknya yang terjatuh, ia ingin marah tetapi seluruh tubuhnya lemas.

Mulutnya terbuka tetapi tidak ada suara yang keluar, air matanya sejak tadi mengalir dengan deras membasahi wajahnya yang kotor.

"Ti-tidak Thorn!" Halilintar memekik kuat, ia meledakkan kekuatannya untuk melepaskan dirinya dari jeratan para alien.

Mengabaikan luka yang dimilikinya, ia berlari dengan cepat meraih tubuh adiknya. Pedang di kedua tangannya menyala terang, begitupula dengan kedua netra merahnya.

Ia menerjang seluruh alien yang ingin menjadikan adiknya sebagai pupuk tanaman, ia sudah tidak peduli dengan misinya lagi.

Di benaknya sekarang adalah keselamatan semua adiknya, namun dirinya telah lalai dan gagal.

Kesadarannya mulai dipengaruhi oleh kekuatannya, Halilintar menebas semua alien itu dengan bengis.

(Tolong komentar nama artistnya yah)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Tolong komentar nama artistnya yah)


Setelah semuanya terhabisi, ia menggendong tubuh adiknya dengan tangan yang gemetar. Nafasnya memburu tidak teratur, "Th-thorn?!"

Secret Lullaby | Season II Elemental DailyWhere stories live. Discover now