Seragam Wajib Militer [PAGE 3]

28：Hormon R-113

Yeorobun maaf ya, chap sebelumnya ada yg ketinggalan pas bagian akhir 😅🥺🙏

•••

　　“Ling, apakah kamu benar-benar ingin punya anak bersamaku?”

　　Di lantai paling atas gedung, di koridor menuju kantor marshal.

　　Mengingat pemandangan di lobi lantai pertama tadi, Zhen tidak bisa menahan senyum saat dia berjalan.

　　Meskipun aku tidak pernah menyangka Ling akan memanggilnya "Ibu", tapi...

　　Memikirkan reaksi Ling yang sangat lucu barusan, dia hampir tidak bisa menahannya...

　　"Ya, selama itu milikmu."

　　Melihat senyum puas(?) Zhen, Ling Tianen memutar matanya dan berkata dengan dingin.

　　Ibu adalah Zhen, ayah adalah aku, itu hanya balas dendam untuk Zhen yang tidak memenuhi tugasnya memegang bantal tadi malam, semua orang bodoh tahu itu adalah omong kosong belaka.

　　Siapa tahu.

　　“Jika kamu sangat menyukai anak-anak, Ling.”

　　Tiba-tiba merendahkan suaranya, Zhen menggigit telinganya dan berbisik sambil memeluknya.

　　"Bukan tidak mungkin bagi kita untuk..."

　　“Bukankah itu tidak mungkin?”

　　Menghindari nafas panas yang disemprotkannya ke telinganya, Ling Tianen menatap mata peraknya yang sejajar dengan matanya, setengah tersenyum tetapi tidak tersenyum, "Bukankah tidak mungkin hamil?"

　　"Mungkin."

　　Bentak.

　　Yang menjawabnya adalah telapak tangan yang tajam dan tajam.

　　Ling Tianen menampar kening Zhen dengan keras.

　　“Diam jika kamu tidak ingin mati, idiot.”

　　"……Ah."

　　"..."

　　Interaksi dan percakapan antara dua orang secara otomatis ditampilkan di layar, dan Seryosha diam-diam mengikuti marshal dan komandan.

　　Terlepas dari apakah dia seorang marshal atau komandan, dia khawatir hanya ketika mereka berdua rukun barulah mereka akan mengungkapkan sisi yang tidak akan pernah dibayangkan orang luar, bukan?

　　— Kantor.

　　"marsekal."

　　Melihat Zhen masuk dengan Ling Tianen di pelukannya, Dr Carmon Roten sudah menunggu di kantor. Segera berdiri dan memberi hormat kepada mereka berdua.

　　"Um."

　　Setelah mengarahkan kepalanya ke arahnya, Zhen menurunkan Ling Tianen dan berkata, "Mari kita periksa, dokter."

　　"Baik."

　　Dengan hati-hati berjalan ke Ling Tianen, Dr. Carmon Roten dan kedua tangannya memasukkan instrumen pengujian konvensional ke dalam tubuh Ling Tianen.

　　Meski sejak awal ia diperintahkan untuk tidak menanyakan identitas dan pengalaman sebenarnya tuan muda itu, dengan munculnya data uji satu per satu, bahkan Dr. Carmon Roten yang berpengetahuan luas, juga menunjukkan ekspresi terkejut yang jelas.

　　"ini……"

　　Dia memandang Ling Tianen, lalu melihat data yang tercetak di tangannya, dan menyesuaikan kacamata bacanya, Dokter Carmon Roten berkata dengan canggung, "Tuan Muda, apakah Anda makan sesuatu seminggu yang lalu atau..."