[Sequel of "RETROVAILLES"]
GIEDENSERA #2
ENOUMENT : perasaan getir yang muncul di masa sekarang. Berharap bisa kembali ke masalalu.
Bagai "hitam dan putih" itu lah yang menggambarkan hubungan ini.
Perjuangan cinta adalah saat kalian saling menguatka...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Rupanya ada sesuatu hal yang tidak terduga telah terjadi.
Sir Chris Hemsworth tidak membunuh putri dari Lauren dan Astoria― ia menyembunyikan nya di sesuatu tempat. Begitu Chris membuka pintu untuk memberi susu kepada Laurestia rasa iba memenuhi isi kepala nya. "Maaf karena terlambat." Chris memberikan sebotol berisi susu sapi kepada Laurestia.
"Jika seseorang mengetahui ini aku bisa mati."
Chris menggendong Laurestia sembari mengendap-endap untuk di titipkan kerumah saudari nya yang berada jauh dari permukiman warga.
Mengetuk pintu sembari gusar dengan tubuh sedikit gemetar karena takut keberadaan nya diketahui seseorang, Chris yang tidak sabar pun menerobos masuk.
"Brother! Baru saja aku ingin membuka kan pintu untuk mu― anak siapa ini?" saudari dari Chris terkejut.
"Ku titipkan anak sementara padamu Phoebe. Jaga ia, beri makan yang enak pada nya, jangan sampai terluka atau sakit karena anak ini berharga."
"Tapi anak siapa ini?" tanya Phoebe.
"Gendong dia." Chris menyerahkan Laurestia ke dalam gendongan adik nya itu. "Aku akan pergi, tolong ingat perkataan ku!" Chris mengeluarkan koin emas, "Ini untuk perawatan nya. Nama nya adalah Laurestia."
Dalam waktu yang sama pria bernama Chris itu segera berlari untuk meninggalkan tempat agar tidak menimbulkan kecurigaan.
"Tampaknya ini sesuatu yang serius." Phoene segera menutup dan mengunci pintu. "Kau sangat cantik dan lucu, siapa nama mu? Ah Laurestia!" wajah gembira Phoebe seketika berubah menjadi sendu. "Semoga nasib mu tidak lah malang."
*****
Hari-hari berlalu sejak Lauren datang menemui Helios ke rumah nya.
Helios dari dalam rumah melihat keberadaan Lauren yang berdiri di depan pintu rumah nya sembari berteriak meminta Helios untuk keluar.
Rosaline yang sudah diceritakan semua nya oleh Helios pun menghampiri suami nya itu. "Tidak kah dia terlalu berisik?" tanya Rosaline.
"Biarkan dia. Aku tidak percaya pada ucapan nya."
Rosaline mengangguk paham.
"Benar bahwa kita tidak boleh terlalu berada di masalalu, namun perbuatannya padaku dahulu benar-benar menjijikan. Ditambah ia adalah putra dari seseorang yang membunuh dan menghancurkan keluarga ku..." Helios mengingat kenangan buruk nya saat berada di De La Fontaine Academy tempat nya menempuh pendidikan bersama Lauren.
"Benar. Aku terkejut ketika mendengar bahwa ia telah tiada setelah melahirkan putri nya bersama Lauren." Helios lalu menatap ke arah perut besar istri nya itu. "Sekali lagi kau berjuang untuk melahirkan anak ini Rosaline, aku tahu kau pasti bisa." tak lupa Helios pun mengusap nya.
