BAB 27

3.2K 429 44
                                    

Skip.

Setelah vito berhasil memenangkan christy, ia pun mengajak christy ke makam alm Vino sblm menuju ke arah makam mereka sempat membeli bunga untuk ditabur di makam alm vino . Sesampainya disana christy tak bisa menahan air matanya sehingga menangis disana. Christy pun terduduk lemas disamping makam ayah kandungnya yang telah tiada itu , Christy menangis sembari mengelus baru nisan alm ayah kandungnya .

" ayah... kenapa ayah pergi secepat itu? bahkan christy belum sama sekali bertemu dengan ayah, ini christy yah, anak ayah, maaf ya ayah Christy belum bisa bahagiain ayah dan mama ,christy blum bisa bertemu sama mama karna kata om vito mama benci sama aku ,hiks ,aku memang ga sepantas itu ya yah untuk mendapatkan kasih sayang dari orang tua ku sendiri,aku harus mengemis bersama orang lain agar mendapatkan kasih sayang dan perhatian dr mereka,bodohnya,mengapa aku mengorbankan kepercayaanku ke orang yang salah?,semoga ayah tenang disana ya ,aku sayang ayah,doain ya ayah smoga Christy bisa ketemu sama mama dan Christy bisa luluhin hati mama supaya mama tidak benci sama Christy,aku akan sering jengukin ayah ke sini " Ucap Christy lirih menahan tangisnya sembari mengelus batu nisan alm ayahnya (vino)

Vito yang melihat itu sangat sedih sekali, keponakan nya itu sudah harus dipaksa menjadi sosok gadis yang dewasa karena keadaan, dan tenggelam dalam kesepian karena sudah tak ada siapa siapa dalam hidupnya, bahkan ibu kandungnya sendiri pun tak mau mengakuinya, seperti ruangan yang gelap tanpa lampu sungguh gelap,sepi,sunyi rasanya ketika hidup tapi tak memiliki siapa siapa, dan sungguh berat nya hidup ketika harus menjalani hidup sendirian tanpa dukungan dan dampingan .

" Bang,gue kembali ,ini anak lo bang,keponakan gue, gue udah bawa dia kesini bang ,tapi kenapa lo harus pergi duluan ninggalin dia, lihat sebetapa hancur dan sakitnya dia, dia yang seharusnya hanya fokus belajar meraih cita cita dan impiannya tapi dia harus menjalani hidup seberat dan sepahit ini sendirian tanpa dukungan siapapun,betapa malang hidupnya,seperti bulan yang sudah mati " Bathin Vito melihat Christy yang masi berbicara dengan batu nisan alm vino.

" Christy, anak baik jangan sedih terus ya nanti ayah juga sedih tau disana, Christy jangan merasa sendiri lagi, kan ada om! Christy kalo mau cerita atau butuh apa apa ngomong sama om, oke? sekarang kita pulang aja ya ini udah sore " Ucap Vito kepada Christy.

" T-tapi ay-ayah gimana, hiks " Ucap Christy.

" Gapapa ya besok kita bisa ke makam lagi , sekarang Christy berdoa buat ayah terus tabur bunganya habis itu pamit , pulang deh " Ucap Vito dan diangguki Christy, mrk berdua pun berdoa untuk alm vino disana, dilanjutkan dengan menabur bunga nya dan disusul pamitan.

" Ayah Christy pamit pulang ya ayah " Ucap Christy berpamitan sembari mengelus batu nisan alm vino.

" Bang gue pamit pulang dulu ya " Ucap Vito juga.

Vito dan Christy pun keluar dari area makam.

" Christy mau om anterin gak" Ucap Vito.

" Gausah om, Christy bawa motor hehe " Ucap Christy.

" Oke deh, hati hati ya kamu bawa motornya jangan ngebut " Nasihat Vito.

Skip.

Seorang gadis remaja menghentikan motor nya di parkiran area taman. Ia memasuki taman itu, siapa lagi kalo bukan Christy, Christy memang suka sekali disana ada 2 tempat favorit Christy yaitu taman dan pantai. Saat sedang duduk di bangku taman, ia mendengar ada suara ricuh dekat taman itu, sebuah mobil milik wanita cantik tengah dihadang oleh 2 motor pria kekar yang jumlah prianya 4 . Christy yang melihatnya pun belum ingin menolong nya karena tak mau ikut campur.

" Bos maunya sama lo " Ucap salah satu pria tersebut menarik tangan wanita pemilik mobil.

" Enggak, lepasin ngga! Saya ga mau sama bos kalian! Brengsek! Tolonggg!!! " Teriak wanita pemilik mobil meminta tolong.

Mom? [ch2] | ENDWhere stories live. Discover now