11

89 20 1
                                    

"gak papa mbak yang penting wortelnya tepotong. Bukan ciss mbak, tapi bunciss"

"haa iya itu si buncis, yang seperti apa hin?"

"yang tidak panjang tidak pendek warnanya hijau mbak, trus pucuknya agak runcing gitu"

"Ehh? Apa itu hin??"

"ya si buncis mbak"

Sakura membolak-balekan sayuran di atas meja mencari keberadaan si buncis. "tidak panjang tidak pendek warnanya hijau, Ahh ini dia" sakura membuka bungkusan pelastiknya "Ya benar ini pucuknya agak runcing"

"okee hin, lanjut.. "

"Alhamdulillah akhirnya dapat juga si buncis, kita masuk bumbu tumisnya ya mbak, di mulai dari bawang putih dicincang. Tau kan mbak bawang putih kek mana?"

"enggak hinn? Gimana bentuknya?"

Hinata menarik nafas dalam-dalam "mbak pernah makan buah manggis mbak?"

"iya sekali"

"masih ingat dong bentuk dalamnya seperti apa?"

Sakura berpikir sejenak "Oh.. iya putih-putih manis gitu"

"nahh bawang putih seperti itu juga mbak, kalo udah dapat ambil 5 siung/ 5 biji kecil-kecil aja mbak terus dicincang halus"

"hin itu cincangnya pake apa, dimeja gak papa?"

"Jangan mbak! Jangan! Nanti meja bibi mikoto ikut kecincang. Di dekat mbak situ ada enggak kayu bulat keras gitu mbak?"

"kayu bulat keras?" sakura berjalan ke tempat pisau lalu ia berjongkok "ini ada hin"

"yaudah mbak cincangnya pakai itu ya mbak, ada pisau agak besar kan?"

"ada.. "

"Oke mantap!"

"lanjut hin"

"5 Bawang merah mbak iris tipisss mbak, biasanya dia gak jauh dari si bawang putih tadi mbak" sebelum bertanya harus di jelaskan dulu.

"yang bulat hin, warnanya keunguan hin enggak merah"

"Dari nenek moyang juga bilang bawang merah mbak enggak ada bawang keunguan"

"hin kok mata mbak perih ya hin?"

"Owh.. Bawah merah memang jahat mbak kaya laki-laki suka buat perempuan nangis,, terus aja iris mbak jangan berenti"

"Hiks.. hiks.. sudah hin t-terus hiks.. hiks"

Hinata menahan tawa, 'Astagaa.. istri kak sasuke polos sekali'
"lanjut ya mbak, sere mbak memarkan"

"sere?"

"agak susah bilang sere gimana mbak, pokoknya dia lebih panjang dari buncis warnanya putih kehijauan terus agak keras dan wangi mbak" hinata memijit pelipisnya ia mulai agak geram rasanya pingin langsung kerumah sakura dan memasakkannya.

"dapat! Cara memarkannya ditinju hin?"

"Ehh jangan mbak! Nanti yang memar tangan mbak, pakai pisau yang untuk cincang bawang putih tadi mbak, dimiringkan lalu di pukul-pukul sampai dia pecah"

Praak!

"lanjut hin.. "

"salam mbak jangan lupa"

"sekali?"

"kasih aja tiga biar wangi"

"Assalamuaikum..
Assalamualaikum..
Assalamualaikum.."

"Wa'alaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh " hinata rasanya ingin menangis sekarang.

Istri Ustadz END ✔✔Where stories live. Discover now