Patah Hati 🔞

477 44 12
                                    

Lex pergi ke diskotik dan memesan alkohol kadar tinggi, dia sendiri bingung apa yang membuatnya lebih patah hati. Ditinggalkan kekasihnya selingkuh atau melihat Hyunsik bahagia dengan keluarga kecilnya tanpa dirinya tahu jika selama ini Hyunsik memiliki kekasih?

Perasaan nyaman sebagai seorang sahabat yang terjalin belasan tahun ini sepertinya telah bergeser. Entah sejak kapan, tetapi Lex baru menyadarinya setelah kehadiran dua bocah itu.

Hyunsik yang selalu menjadikan dirinya prioritas kini memilih pulang cepat dan mengabaikannya. Dan malam ini dengan mata kepalanya sendiri dia menyaksikan seseorang keluar dari apartemen miliknya menggendong balita tertawa bersama Hyungsik sebelum masuk mobil dan meninggalkan apartemen itu.

Cemburu memang buta, padahal jika Lex tenang, seseorang yang tengah tertawa dan menggendong salah satu balita itu adalah Zayyan, mahasiswa yang dirinya rekomendasikan untuk menjaga kedua bocil itu. Tetapi karena Lex sudah lama tidak berjumpa dan dia juga tidak mengetahui jika Zayyan tinggal di sana. Pikiran sempitnya meracuni hatinya yang tengah rapuh.

Wain, salah satu mahasiswa yang bekerja sampingan sebagai bartender itu memperhatikan profesor beda fakultas di kampusnya itu. Wain selama ini hanya tahu tanpa pernah berinteraksi, tetapi melihat keadaan Lex yang memperihatinkan akhirnya dia menghampiri Lex.

"Tambah lagi Tuan? Kami memiliki minuman baru."

Seolah tak peduli Lex mengiyakan. Awalnya terasa canggung, mungkin karena pengaruh alkohol membuat Lex banyak bicara. Setelah menumpahkan keluh kesahnya Lex tertidur. Wain yang bingung akhirnya dengan terpaksa menghubungi profesor Hyunsik. Di mana sepengetahuan Wain dia adalah  satu-satunya orang terdekat Lex.

Ponsel Hyungsik berdering setelah mereka sampai di rumah, kedua bocil itu pun sepertinya telah tidur karena kelelahan. Sebuah panggilan tanpa nama tertera di layar ponselnya. Dengan enggan akhirnya dia angkat juga.

"Maaf menganggu profesor malam-malam. Saya Wain teman dari Beomsoo, keponakan Anda. Sebelumnya saya tahu ini kurang tepat, tetapi Profesor Lex saat ini tak sadarkan diri bersama saya."

Mendengar kata-kata terakhir Wain, Hyunsik langsung bangkit.

"Kirimkan alamatnya, aku akan segera ke sana." Panggilan pun terputus setelahnya sebuah pesan masuk berisi lokasi di mana Lex berada.

Zayyan tampak baru keluar dari kamar bocah itu. Hyunsik menghampirinya dan mengatakan mungkin malam ini dia akan menginap di rumah temannya. Mengingat besok libur dan ini sudah malam juga.

Zayyan hanya menganggukkan kepala, memperhatikan kepergian Hyunsik dan menutup pintu. Lalu masuk ke kamarnya untuk beristirahat.

. . . .

Suara dentuman musik bergema sesampainya Hyunsik di sana. Di salah satu diskotik yang sebenarnya beberapa kali pernah mereka datangi.

Dari jauh tampak Wain melambaikan tangan, seolah memberi kode Hyunsik untuk datang. Dia memasukkan ponselnya kembali, mengurungkan niat ingin memberitahukan Wain jika dia sudah datang.

Di hadapannya kini Lex tengah tak sadarkan diri, tanpa berpikir lama, Hyunsik langsung membawanya pergi menuju apartemen Lex. Setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih kepada Wain yang telah menghubunginya.

Memapah tubuh Lex yang berat, membuat Hyunsik kelelahan. Setelah menaiki lift menuju lantai 17 akhirnya mereka sampai di apartemen Lex dan jatuh bersama di lantai yang dilapisi karpet bulu.

"Lex bodoh! Bagaimana bisa minum sampai tak sadarkan diri di saat hanya sendirian. Apa kau tidak takut jika ada orang jahat yang akan mengerjaimu!"

Hyunsik yang kesal mencubit pipi Lex yang kemerahan. Sekilas dia memperhatikan wajah tampan sahabatnya itu yang telah menemani hidupnya lbh dari 10 tahun itu.

Fake Baby & The Cutest NannyWhere stories live. Discover now