30

17.8K 996 3
                                    

Setelah selesai urusan dengan nyonya Shuang-Ling dirinya pun bergegas untuk membersihkan diri dan melaksanakan makan malam seperti biasanya

"Air pemandian sudah siap nona"

"Baiklah, siapkan hanfu unggu untukku" kataku yang tak sengaja melihat hanfu yang sepertinya masih baru

"Baik nona"

Dirinya kini pun sedang berendam guna menenangkan pikirannya yang sejak tadi tidak berhenti memikirkan nasib dirinya kedepannya

Setelah selesai dirinya pun memakai jubah mandi yang sudah disiapkan oleh sang dayang, sebelum keluar dari kamar mandi netranya tak sengaja melihat kearah dada atasnya yang sudah terdapat ukiran gambar sepasang pedang merah yang begitu cantik. Bahkan seingat dirinya ia tak pernah memasang tato, bahkan dizaman kuno ini tidak ada seorang pembuat tato

Tanpa memperdulikan datangnya tanda tiba-tiba itu dirinya dengan cepat segera bersiap karna keluarganya mungkin sudah menunggunya, dan untuk tanda diatas dadanya itu mungkin akan ia biarkan saja.

"Cakep juga ni tanda, tapi sejak kapan dada sexy gue ada ni gambar pedang" pikirnya yang sibuk menerka-nerka

"Mari nona saya bantu memakaikan hanfu untuk anda" ujar dayang Chou yang membantuku memakai baju lagi pula susah juga jika ia memakainya sendiri

"Mari nona saya bantu memakaikan hanfu untuk anda" ujar dayang Chou yang membantuku memakai baju lagi pula susah juga jika ia memakainya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Berikan tusuk rambut ke kepalaku dayang" titahku sembari memilih-milih beberapa tusuk rambut yang tersusun

"Ini teh cakep semua gileee" batinku meringis ngilu

"Kau saja dayang yang memilih" putusku seperti biasa

"Selesai nona, seperti biasa anda sangatlah cantik" puji dayang yang kesekian kali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selesai nona, seperti biasa anda sangatlah cantik" puji dayang yang kesekian kali

"Mari nona keluarga anda sudah menunggu dimeja makan"

Sesampainya diruang makan dirinya disuguhkan dengan tatapan tak bersahabat dari kakaknya itu

"Salam ayahanda,ibunda,kakak semoga hidup seribu tahun lagi" salamku sembari menunduk anggun

"Duduklah putriku" titah sang ayah

"Kau lama sekali, diriku saja sampai ingin hilang kesadaran, bahkan cacing-cacing diperutku sudah meronta dari tadi humpppp" rajuk sang kakak sembari memajukan bibirnya

JENDRAL ITU MILIKKU [END]Where stories live. Discover now