Who Is Mafia? S2 - E15

41 1 0
                                    

Seorang yeoja dengan penuh aura yang dingin, berjalan menyulusuri koridor kantor di sebuah perusahaan terbesar itu, membuatkan para pekerja di sana melihat ke arahnya dengan penuh tanda tanya karna ini adalah kali pertama mereka melihatnya mendata...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang yeoja dengan penuh aura yang dingin, berjalan menyulusuri koridor kantor di sebuah perusahaan terbesar itu, membuatkan para pekerja di sana melihat ke arahnya dengan penuh tanda tanya karna ini adalah kali pertama mereka melihatnya mendatangi ke perusahaan itu.

"Apa ada Tuan Jeno di dalam?" Tanya yeoja itu kepada sekretaris yang menjaga kantor Jeno dengan nada dingin.

"Ada! Tapi sebelum itu, apa kamu ada buat perjanjian ama Tuan Lee?" Tanya balik sekretaris Jeno.

"Nggak ada!" Jawap yeoja itu tenang dan berlalu pergi ke kantor Jeno, tanpa sempet di tahan oleh sekretaris Jeno.

"Maaf puan, kalo nggak ada perjanjian nggak dibenarkan ma....." Tak sempet mengatakannya, yeoja itu terlebih dahulu memasuki ke kantor itu, membuatkan Jeno kaget besar karna kantornya di terobos begitu sahaja tanpa ngetuk.

"Siapa ka........" Jeno terdiam apabila melihat siapa yang berani masuk ke kantornya tanpa izin.

"Hai! Lama nggak jumpa Lee Jeno, atau mungkin NaLee Jeno. Nggak sangka kalo secepat itu lo nikah ama Jaemin bahkan udah mempunyai dua anak yang kiyowok!" Tersenyum smirk.

"Apa mau lo datang lagi? Ganggu keluarga gue?" Dingin serta sedikit tegas.

"Ehmm...mungkin! Tapi nggak tau kedepannya, karna buat masa sekarang gue cuma pengen jumpa lo aja, rindu!" Tersenyum penuh makna, berjalan mendekati Jeno.

"Baik lo pergi sekarang, sebelum Jaemin yang lihat lo! Kalo dia yang lihat lo, dia nggak akan biarin lo sentuh keluarga dia dan lo pasti bakal lenyap di dunia ini. Mendingan gue yang bagi lo peluang daripada Jaemin!" Jeno mengelak dari di sentuh oleh yeoja itu.

"Jaemin? Hahahaha...siapa takut ama dia!? Biar gue jelasin kenapa gue dateng ke sini, karna gue pengen bales dendam dengan apa yang dia lakuin ke gue dahulu dan seharusnya gue yang jadi istri lo bukan dia, bukan?!" Menatap menantang ke Jeno.

"Dalam mimpi lo Lami! Kalo gue nggak ketemu ama Jaemin sekali pun, lo juga nggak bakal dapet gue karna gue nggak suka yeoja nafsu kayak lo yang cuma pengen harta aja berbanding cinta. Mendingan gue nikah ama orang miskin tanpa mandang harta berbanding lo gila harta." Balas Jeno dengan sedikit menyakitkan hati Lami.

"Nggak pa-pa, suatu hari nanti gue pasti dapatkan lo dan kalo nggak juga ya lihat aja apa yang terjadi ama anak kalian!" Tertawa kejam sambil berlalu pergi meninggalkan Jeno yang terpaku itu.

"Gue harus bilangin ke Nana!" Batin Jeno dan dengan cepat mengamasi barangannya, lalu berlalu menemui Jaemin.

.
.

*SKIP*

"SAYANGG!!" Teriak Jeno di tengah-tengah mansion, membuatkan suaranya mengema di setiap penjuru mansion mereka.

"Apaan teriak-teriak? Terus kenapa kamu balik lagi, apa ada tertinggal sesuatu?" Tanya Jaemin yang barusan keluar dari kamar mandi.

"Abang mau ngasih tau sayang sesuatu!" Megang bahu Jaemin erat.

←Who Is Mafia? | NOMIN [END]→Where stories live. Discover now