CHAPTER 16

6 2 0
                                    

✧༺🕊༻✧

Ting!

Sebuah pesan masuk dari sebuah grup chat yang Axel bedakan nada deringnya. Rich Boy Club.

Ya, mereka bertiga--Axel, Samuel dan Evan-- memang benar-benar mendefisikan diri mereka sebagai Rich Boy Club.

Saat ini Axel sedang berada di sebuah pertemuan penting dengan papanya dan seorang teman bisnisnya. Mereka mengadakan pertemuan itu di sebuah tempat favorit Papa Axel, yaitu tempat bermain golf.

Ya, benar sekali, karena golf adalah olahraga yang identik dimainkan oleh kalangan atas.

Jangan salah, meskipun dari namanya itu adalah tempat untuk bermain olahraga golf, di dalam tempat itu juga terdapat sebuah cafe, restoran, bar, bahkan 'ruangan privat' yang biasa digunakan para pebisnis untuk melakukan pertemuan penting. Seperti saat ini Axel berada.

Melihat papanya sedang tertawa dengan temannya, keduanya sedang asyik saling melempar jokes receh ala bapak-bapak. Jangan salah ya, setinggi apapun jabatannya, bapak-bapak tetaplah bapak-bapak.

Axel memanfaatkan kesempatan itu untuk membuka pesan dari grup.

Sebuah video dikirim oleh Samuel. Sebagai pelengkap, Samuel menuliskan sejumlah kata yaitu,

Samuel
Lancang sekali si bitch boy ini🙄

Tanpa pikir panjang Axel membuka video itu. Terlihatlah adegan dimana Lily mencium pipi Zander. Axel juga tahu di mana tempat mereka berada.

Seketika rahang Axel mengeras. Ia memutar bola matanya, muak. Ia lalu menenggak red wine yang telah tertuang di sebuah gelas berkaki panjang sampai habis.

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih dari satu jam di ruangan privat khusu untuk meeting penting ini, Axel sudah cukup pusing karena kedua pria yang duduk semeja dengannya ini terus membicarakan tentang bisnis mereka. Ya, beginilah kesibukan Axel selain bersenang-senang, ia harus selalu siap jika diminta papanya menemani pertemuan penting.

Karena papa Axel yakin, semakin sering anak pertamanya ini ia ajak, maka setidaknya ia akan mengerti sedikit demi sedikit bagaimana caranya mengelola bisnisnya yang berupa hotel bintang lima.

Axel tak punya pilihan untuk menolak perintah papanya, karena sekali ia menolak, maka uanglah yang akan bertindak. Bisa-bisa gaya hidup glamornya terancam karena tak dialiri dana lagi oleh sang papa.

Pemuda yang mengenakan turtle neck hitam itu mengetikkan sesuatu di layar ponselnya.

Axel

Let's give him some fuckin' lesson, guys

Evan
As always bro!

Samuel
I'm so excited🤬

Evan
Btw, brothersss gue abis beli jam tangan baru nii, bagus kagak🤗?


Samuel
Ya elah van, itu kan model tiga bulan yang lalu🙄

Evan
Lah, masa sih Sam?

SON OF APHRODITE (UPDATE SETIAP HARI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang