8. ~AS~ Fahri & Baim

4 0 0
                                    

-
-
-

"Syahida itu bekelnya jangan lupa di bawa ya di meja makan udah di siapin."

"Siiaapp mii" tangan Syahida memberikan isyarat hormat pada Umminya.

"Jangan lupa ya nanti kalo mau pulang tunggu Gus Ama jemput dulu baru pulang." Ucap ummi mengingatkan Syahida.

"G-gus Ama mi?" Syahida terkejut menghentikan langkahnya saat hendak ke meja makan mengambil bekal.

"Iya kak Aza gak bisa jemput, sama Gus Ama dulu aja Da, kan udah ummi kasih tau kamu tuh sepupuan sama Gus Ama gak usah canggung. Dulu kamu suka di titipin ke Gus Ama loh waktu kecil kalo ummi lagi ngajar di pondok. Gus Ama cuma ummi suruh jemputin kamu aja kok, kaget gitu kelihatan nya." Jelas ummi meyakinkan.

"O-ohh gitu.. hehe iya mi." Syahida menganggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

Syahida dan ummi kini sudah tau siapa kak Hafidz selepas kemarin malam Aza menceritakan semuanya. 

Syahida kembali mengambil bekal nya dan memasukkan nya ke dalam tas sambil terkekeh sendiri, tanpa di sadari ummi nya memperhatikan gerak geriknya itu.

"Deuhh, suka tuh kayanya." Monolog ummi yang memprediksi bahwa Syahida mulai menyukai lawan jenis.

"Em ummi kalo gitu Syahida berangkat dulu ya" Syahida menyalimi tangan ummi nya dan buru buru langsung naik ke motor yang sudah siap di kendarai Aza.

"Jiakhh salting tuh ketawa-ketawa sendiri." Ejek Aza pada adiknya yang sedari tadi melihatnya terkekeh-kekeh sendiri.

"Ihh apa sii Ka Aza, Syutt.. diemm.. nanti ummi denger, bener soalnya."  Ucap Syahida pelan sambil mengisyaratkan satu telunjuk di depan bibirnya.

"Ndeeuhhh, benerr dah udah gak aneh sama ni anak."

Aza menjawab sambil memutar bola matanya.

***

Syahida kini sedang melihat-lihat buku menarik apa lagi yang bagus untuk dimasukan referensi ke dalam tugasnya.

'Assalamualaikum Tarim' Syahida membaca salah satu judul buku yang menarik perhatiannya.

"Buku apa si itu ? Tapi kayak bagus banget liat judulnya." Syahida tertarik untuk membacanya.

"Tapi.. tinggi banget, ambilnya susah.. hmm gimana yah." Syahida berfikir sejenak, yah! Kemudian ia mendapat ide, ia membutuhkan kursi untuk mengambil buku itu.

"Oke, aku ambil, E-Eh.." tiba-tiba saja Syahida terkejut, saat berbalik badan ia melihat tubuh laki-laki yang lebih tinggi dari nya ada di hadapannya, ia terlihat seperti mengambil sesuatu yang berada di rak buku atas.

"Cari ini?" 

"E-ee.. i-iya, makasih." Syahida mengambil buku itu dan langsung mengambil langkah pergi meninggalkan teman laki-laki nya itu.

"Hm, dasar cewek susah banget di dapetin nya." Ucap Baim yang merasa setiap laki laki tulus yang datang kepada Syahida itu dianggap nyamuk.

Pintu kelas berderit nyaring membuat siapa saja tertoleh ke arah suara, langkah cepat gadis berjilbab itu mengejar kursi yang duduki Syarifah dan Zainab, ia terlambat datang ke sekolah dan hampir saja di hukum oleh ketua osis yang memergokinya memanjat pagar belakang sekolah.

Nafas nya terengah-engah saat Syifa duduk disamping Putri, melemparkan tas nya ke atas meja. Menyeka bulir-buliran keringat yang membasahi lapangan keningnya.

"Halo guyyss?!" tiba-tiba Syifa menepuk meja.

Putri yang sedang asik minum susu ultramilk tersentak kebelakang, kursi yang di duduki hampir terjungkal tetapi satu tangan Syahida sigap menahannya.

AS-SYAFI'I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang