Chapter 39 : Permintaan Seorang Teman

183 26 0
                                    

Bagi sebagian Orang, Menghangatkan Tubuh Di depan api Unggun, Dengan ditemani Oleh sosok Hantu—Adalah hal yang paling menyeramkan. Namun, Bagi Freya Tidak ada bedanya dengan ditemani Oleh manusia. Gadis itu tidak terlihat keberatan ketika Sosok Dagobert Duduk di sampingnya. Pastur itu Tidak menampilkan wajah menyeramkannya, Melainkan Sosok berwibawa ketika saat dia masih hidup.

"Apa yang membutamu Ingin menyatukan Semua Obyek itu?" Tanya Dagobert.

"Entahlah, Aku tidak memiliki tujuan Awalnya. Aku hanya menghadapi Takdirku, Tapi sekarang—Aku ingin menghidupkan kembali Orang yang kusayangi." Ucap Freya.

"Meski begitu, Kau tau kalau Kau tidak akan bisa bersama dengannya lagi."

"Aku tau, Dan aku tidak perduli. Kebahagiaan bagiku bukan tentang aku bersama siapa, Tapi Apakah orang-orang yang kusayangi bahagia. Meski aku tidak akan bisa menjadi bagian dari kebahagiaan mereka." Ucap Freya.

"Gadis yang tangguh." Ucap Dagobert.

"Yang aku tau, Ketika mereka meninggal—Arwah mereka akan langsung pergi ke akhirat. Lalu kenapa kau Masih di sini?" Tanya Freya.

"Ucapanmu tidak salah, Tapi urusanku belum selesai di dunia ini." Ucap Dagobert.

"Urusan apa?" Tanya Freya.

"Menjaga tempat ini."

"Apa itu sebuah sumpah?" Tanya Freya.

"Kau bisa menyebutnya seperti itu."

"Aku pernah membaca tentang kisahmu. Kau rela menjadi Arwah Penjaga, Untuk melindungi apa Yang tersimpan di sini. Kau memang seorang pastur yang baik hati."

"Hati manusia tidak bisa di tebak. Aku tidak sebaik yang kau ucapkan. Tidak ada manusia yang Hidup, Tanpa melakukan Dosa."

"Aku tidak tau bagaimana masa lalumu, Tapi Jika kau ingin menebus dosa di masa lalumu, Kau sudah berhasil." Ucap Freya.

Dagobert terdengar tertawa ringan,"Kau gadis pemberani, Kau satu-satunya Orang yang Tidak takut pada mahluk gaib sepertiku."

"Apa yang harus di takuti. Semua mahluk diciptakan oleh Zat yang sama. Tapi jika kau bilang aku gadis yang berani, Mungkin itu karena aku sudah menjadi Iblis."

"Gadis yang pintar." Ucap Dagobert.

Tidak ada lagi percakapan di antara mereka, Sampai Dagobert beranjak bediri. "Aku harus pergi, Tapi sebelum itu—Boleh aku tau namamu, Gadis?"

"Freya."

"Nama yang bagus, Boleh aku meminta Tolong sebagai seorang teman?" Ucap Dagobert.

"Selama tidak merepotkanku, Tidak masalah." Ucap Freya.

"Beberapa tahun yang lalu, Aku jatuh Cinta pada seorang wanita muda. Kami menikah dan memulai hidup bersama dengan sangat bahagia. Kami adalah dua orang yang paling bahagia di dunia ini. Tiba-tiba, Ia mendapatkan serangan jantung Dan meninggal." Ucap Dagobert.

"Apa tidak masalah kalau aku mendengar kisah ini?" Tanya Freya.

"Tidak masalah." Ucap Dagobert, Lalu melanjutkan. "Aku meninggalkan Rumah kami pada hari ia telah di kuburkan. Aku Tidak berniat Untuk kesana lagi ketika aku masih hidup. Aku akan sangat sedih Bila kembali ke sana."

Freya sedikit mengangguk, Dia dapat memaklumi mengapa Dagobert merasa seperti itu.

"Tapi—" Lanjutnya, "Aku ingin meminta suatu kebaikan padamu."

"Tentu saja," ucap Freya. Freya berfikir, Siapa yang tau kalau permintaan hantu ini akan membawanya Ketempat Obyek Selanjutnya.

"Maukah kamu pergi ke rumah lamaku Dan mengambil Surat Untukku? Surat-surat Itu sangat penting. Karena aku sudah terikat dengan tempat ini, Aku Tidak bisa pergi ke manapun. Aku hanya bisa meminta bantuan seorang teman yang sangat ku percaya." Ucap Dagobert memohon.

FREYA : Holders Of Lost Object ( BOOK 1 )Where stories live. Discover now