[17] Senyuman Bak Apotek Tutup

796 85 24
                                    

Selamat membaca!

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Selamat membaca!

ˏˋ°•*⁀➷

Libur selama hampir 3 minggu telah usai. Ryu harus kembali ke rutinitas nya yaitu berkuliah kembali. Setelah menemani Ryu selama 3 hari di Jakarta, Jeffrey kembali ke Bali karena ingin membicarakan tentang kepindahannya kepada kedua orangtuanya. Ryu yang mendengarnya pun memperbolehkan Jeffrey pergi karena tentu saja kepindahannya nanti tak bisa disiapkan mendadak. Ia perlu mendengar masukan kedua orangtuanya terlebih dahulu mengenai perkuliahan di luar negeri bersama Ryu.

Untuk keputusan nya, gadis itu akhirnya menyetujui keputusan sang Ayah yang mengirimnya ke Oxford bersama sang kakak dan calon istri kakaknya nanti. Sayangnya ia belum sempat bertemu pasangan kakaknya karena perempuan itu tengah berada di luar negeri. Kak Jafar bilang, gadis itu sudah lebih dulu di luar negeri. Calon kakak iparnya memang tinggal di Inggris beberapa tahun terakhir. Mendengar itu makin penasaran lah Ryu bagaimana bisa kakaknya mengenal calon kakak iparnya yang bahkan ia tahu kakaknya belum pernah keluar negeri.

Mungkin dating apps? Jaman sekarang semakin canggih bukan! Ya, setidaknya itu yang Ryu pikirkan tentang hubungan kakaknya.

"Ryuuuuu! Gue rindu banget sama looooo!!!!" Levi, sahabat satu-satunya di kampus memeluk erat Ryu. Keduanya yang memang satu wilayah kosan pun bertemu lebih awal.

"Gue juga rindu banget, Lev!" Ryu membalas pelukan Levi tak kalah erat. Levi sudah tiba lebih dulu dikosan, sedangkan Ryu datang di kosan h-1 perkuliahan mulai. Gadis itu terlalu malas mengepak barangnya sehingga datang h-1 dari jadwal perkuliahan.

"Gue sedih banget lo gak jadi ikut! Tapi senang juga karena lo kemarin liburan ke Bali! Gimana Bali?"

"Ya gitu deh, Lev. Aku gak terlalu jalan-jalan banget sih. Banyakan di Jakarta nya soalnya."

"Loh? Lo ke Jakarta?" tanya Levi heran.

"Iya, hampir 2 mingguan di Jakarta." jawab Ryu. Gadis itu baru membersihkan kosan yang penuh debu, merebahkan dirinya di single bed nya. "Gimana disana?" tanya Levi

"Hmm, fine. Gue ketemu bokap nyokap, abang gue juga bakal nikah sekitar 6 bulanan lagi. Time so fast ya, Lev."

"Nikah? Abang lo yang dokter itu? Yah padahal gue udah ngincer pas lo liatin fotonya waktu itu!" ujar Levi memasang wajah murung. "Gue juga gak tahu kalau Kak Jafar punya pacar. Iya sih dia ganteng banget, mustahil kalo gak ada perempuan yang naksir. Tapi selama ini gue gak pernah liat Kak Jafar dekat sama cewek, jadi agak kaget aja pas tahu dia mau nikah."

"Bagus dong! Artinya kakak lo udah nemuin tambatan hatinya. Gak papa deh gak jadi sama abang lo. Ikan di laut masih banyak!"

Ryu tertawa mendengarnya, Levi memang tipikal perempuan yang woles soal percintaan. Gadis itu mudah suka dan mudah lupa. Ia belum pernah merasakan perasaan suka yang menggebu pada seseorang.

Mine.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora