4

108 12 0
                                    

"Wah.. Setres nih anak.... Kodamnya keluar nih pasti" ucap Keen ketakutan

"Tang.. Tang.. Telpon RSJ tang.. " pinta Keen

Satang dengan polosnya mencari nomor rumah sakit jiwa mengikuti perintah Keen

"Be.. kok di ambil handphone aku" kaget Satang

"Telfonnya nanti aja orangnya udah waras lagi" ucap winny lembut

Hanya pengalihan nyatanya Mare masih memukuli bantal dan juga berteriak seperti orang gila, sisa mabuk semalam tak lagi ia rasakan dan hilang seketika, seolah tak pernah merasakan efek samping dari minuman semalam

"Mark.. Tangung jawab lo !!" ucap Keen yang melihat ke tantruman Mare kumat

"Gue gak hamilin anak orang ngapain tangung jawab" elak Mark

"Bodoh.. !!" ucap Mare spontan

Ting..

Bunyi notif handphone Mare, bertuliskan pesan dari Night yang telah menunggu nya di luar

"Mampus" ucap Mare yang lagi lagi membuat temannya kaget terlebih Keen yang mulai menjauhi Mare mendekat ke arah satang dan winny karena rasa takutnya semakin bertambah

"Mark teman lo nakutin gue" adu Keen pada Mark

"Hooh.. Iket deh iket.. " ucap Satang setuju

"Lo yang gue ikat" Mark melempar bantal pada Keen namun mengenai Satang

"Be.. Marahin be.. " adu satang pada Winny

"Uy.." Mark tertegun saat Winny menatapnya dengan pandangan membunuh

"Gue cabut" Mare mengutip semua barangnya hendak pergi menemui Night yang tengah menunggu nya di luar

"Gue antar" tawar Mark yang ingin lari Winny

"NGGAK..!!" teriakan Mare mengejutkan Keen dan juga satang

"Diam.... gak ada yang boleh ikut gue... Kalau ada yang ikutin gue.... gue makan hidup hidup!! " ancam Mare berlari

"Kan Be, kamu sih gak bolehin aku telfon RSJ, kasihan Mare dia uda di fase mau makan orang" bisik satang, winny hanya bisa menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan ucapan pacarnya.

Mare takut jika temannya melihat dia di jemput oleh musuh bebuyutan nya, Mare berlari tanpa melihat kebelakang, berdoa sepanjang langkahnya agar teman temannya tak ikut menyusul.

Mobil dengan mewah berwarna hitam glik terparkir tepat di depan cafe Mark, Mare membuat raut wajah aneh, dirinya membuka pintu dengan cepat, karena terburu-buru Mare terhantuk pintu mobil, membuat sang empu meringis kesakitan namun tetap memasuki mobil sambil mengosok jidatnya

"Segitu senangnya lo liat gue..?" tanya Night yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Mare yang heboh

"Yang ada sial gue" Mare duduk tepat di samping Night

Night memperhatikan Mare dari atas hingga bawah, rambut berantakan, pakaian kusut, terdapat noda darah pada kerah baju, lalu celana yang tak sama panjangnya, dan sepatu yang salah arahnya membuat Night tertawa kecil.

"Kenapa lo..?" tanya Mare sewot

"Liat penampilan lo.. Kaya kucing di buang" Night terkekeh

"Sialan, nih tuh gara-gara lo yah" tunjuk Mare tak terima

"Why me..?" Night mencoba mengimbangi amarah Mare dengan candaan

"Lo nelfon gue pas gue baru bangun tidur, di tambah gue belum mandi trus belum makan dan gue kabur kaya gini biar teman teman gue gak lihat... " belum selesai keluh kesah Mare Night memotong ucapannya

NIGHTMARE |PERTHCHIMONOnde histórias criam vida. Descubra agora