13

62 15 1
                                    

"Sialan gue malah tidur di toilet"

"Jam.. Aw.. " kepala ku berdengung seketika

"Sttt... " aku meringis

Jam menunjukkan pukul setengah tujuh, aku sangat berterimakasih pada alarm yang membangunkan ku, aku lantas bergegas merapikan kamar ku, menghapus noda darah pada lantai, menyimpan kembali barang barang yang ku jatuhkan dan membersihkan handphone ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam menunjukkan pukul setengah tujuh, aku sangat berterimakasih pada alarm yang membangunkan ku, aku lantas bergegas merapikan kamar ku, menghapus noda darah pada lantai, menyimpan kembali barang barang yang ku jatuhkan dan membersihkan handphone ku yang penuh dengan noda darah, aku bisa gila jika mamy melihat ini. Aku membersihkan nya dengan cepat lalu bersiap mandi untuk ke kampus, aku lupa membalas pesan satang kemarin bisa jadi aku akan di omelinya nanti.

"Sayang Night udah nungguin nih" suara teriakan mamy bergema di lantai atas

Kelas jam sembilan tapi dia datang setengah delapan, kerajinan banget

"Bentar my" balas ku berteriak

"Ini seriusan ngampus bareng musuh, bisa di door gue" rengek ku

Aku turun dengan wajah kesal tapi Night menyambut ku dengan senyum aku merinding karena senyum itu tak pernah memberiku kesan yang baik malah sebaliknya, apa yang sebenarnya dia harapkan dibalik senyum itu.

"Pagi Mare" sungguh aku tak biasa dengan sapaan itu

"Kok nggak di balas sayang..?" tanya Mamy pada ku

"Eh.. Pagi mamy" balas ku pada mamy

Mamy menggeleng pada ku " sarapan dulu yuk" ajaknya

"Gak deh my soalnya mare..

"Ayok" belum selesai aku berbicara Night dengan sengaja memotong perkataan ku

Night menarik kursi dan menyuruh ku untuk duduk, mamy menatap aneh ke arah kami aku tau ini aneh, jangankan mamy aku saja bingung kenapa Night berubah seratus delapan puluh derajat, Night menaruh makanan di piring ku, ia bersikap manis dan bersahabat aku sungguh bingung mengapa dia berubah sejauh ini.

"Kalian udah.. " mamy membuat isyarat

"Lagi masa pendekatan my" jawab Night

"Idih.. Kaya gue mau aja dekat sama lo" tolak ku

"Mare gak boleh gitu" mamy

"Gak papa my, udah biasa" Night membuat senyum bodoh, senyum yang baru aku lihat

"Night udah nembak mare my, tapi nggak di jawab" adu Night

"Uhuk... Uhukk.... "

"Sayang pelan pelan makannya" mamy

"Biasa diem nggak" ku tunjuk Night dengan garpu, mulut Night sangat tak sopan

"Sayang, kok galak banget sih" ucap Mamy

"Tau nih my" setuju Night

Aku jengah memilih tak menjawab ucapan Night, tapi aku berfikir sebentar sejak kapan mamy ku menjadi mamy Night juga

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NIGHTMARE |PERTHCHIMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang