Chapter 40 : Sang Penguasa Malapetaka

160 23 7
                                    

Freya Hanya berdiri di sana, Menatap nanar pada sosok Hantu yang dia lihat. Wanita tersebut kemudian mulai berbicara. Suaranya merdu, tapi pada saat yang sama sangat sedih. "Oh, Nona," katanya, "Maukah kau lakukan suatu kebaikan untukku?"

Freya Tidak tau harus merespon apa, Atas Ucapan yang di lontarkan oleh sosok perempuan tersebut.

la berkata, "Maukah Kau menolongku? Kau dapat menyelamatkanku. Aku sangat menderita... oh! Betapa aku menderita!" Ucapnya Pilu.

Freya mengangguk Pelan, Sebagai jawaban kalau dia akan menolong perempuan tersebut. "Apa yang bisa kubantu?" Tanya Freya.

Perempuan tersebut memberikan sebuah sisir yang indah kepada Freya, dan berkata, "Tolong sisir rambutku. Itu akan membuatku merasa lebih baik. Rambutku harus disisir. Perhatikan kepalaku. Oh! Betapa aku menderita!"

Perempuan Itu duduk di kursi yang tadi Freya duduki. Rambutnya yang panjang dan hitam hampir mencapai lantai. Ketika Freya mulai menyisir rambutnya, Freya menggigil. Rambut itu dingin ketika Freya menyentuhnya. Menyisirnya hampir seperti memegang ular.

beberapa menit tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Wanita aneh itu pun tidak berbicara. Kemudian ia tiba-tiba berdiri dan berbalik kepada Freya.

"Terima kasih," katanya sambil mengambil sisir dari Freya. Kemudian ia berlari ke ruangan lain sambil menutup pintu berwarna hijau di belakangnya. Ketika Freya berdiri di sana sendiri, Rasa penasaran Freya kembali membuncah dalam dirinya. Freya berjalan pelan menuju Pintu dimana perempuan tersebut menghilang. Ketika Freya membuka Pintu Hijau tersebut secara perlahan, Hawa dingin membuat tubuhnya menggigil.

Udara begitu dingin sampai menusuk tulang. Kegelapan yang pekat tampak hadir di hadapan Freya. Gadis itu tidak mengenal takut dan terus melangkah dengan pelan, masuk kedalam ruangan dimana Wanita tadi menghilang. Satu langkah, Dua langkah, Freya berjalan di dalam kegelapan. Mencoba memicingkan matanya seperti sebelumnya. Namun, Pada langkah ke tiga-Freya terperosok kedalam sesuatu yang amat dalam. Freya berteriak Tapi Suaranya di telan oleh Kegelapan tak berujung.

***

"Frey? bangun Frey? Kok kamu tidur di sini?" Freya mengerjapkan matanya secara perlahan. Suara Yang tidak asing berdengung di kepalanya. Dan ketika kesadarannya sudah pulih sepenuhnya, Freya begitu Terkejut Dengan apa yang dia lihat dan ada dimana dirinya.

"Ci-Ci Shani?" Ucap Freya.

"Kok kamu kayak kaget gitu lihat aku?" Ucap Shani.

"A-apa yang terjadi, Bukankah aku Sudah meminta Ci Shani Untuk Menjauh dariku?"

Shani terlihat menaikan sebelah alisnya, "kamu Bicara apa sih Frey? Kenapa kamu minta aku jauhin kamu?" Ucap Shani.

Freya Diam seribu bahasa, Kemudian dia menyadari satu hal, Dia sadar kalau dia sedang berada di ruang makeup mengenakan salah satu Sheifuku Member. Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke cermin. Apa yang terjadi sebenarnya? Apa ini ilusi? Dia jelas mengingat kalau dia sudah tidak menjadi seorang idol lagi. Dia berkuliah di Amerika dan memulai perjalanan sebagai seorang Holders. Hal terakhir yang dia ingat adalah Pertemuannya Dengan Sosok perempuan misterius. Freya ingat dirinya terperosok kedalam kegelapan yang amat pekat.

Freya mencubit lengannya, Terasa sakit. Yang berarti ini bukan mimpi. Lalu ingatan itu, Apakah ingatan itu yang menjadi Mimpi?

"Frey? Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Shani, ketika dia melihat Freya Tiba-tiba terdiam.

FREYA : Holders Of Lost Object ( BOOK 1 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang