Empat

132 18 1
                                    

haloo terima kasih yang sudah vote!

⋇⋆✦⋆⋇ 

Chenle terbangun dari tidurnya. Kepalanya berdenyut ngilu namun, tubuhnya terasa lebih enteng dari biasanya. Chenle mendesis merasakan perutnya panas, ia mengingat-ingat kapan terakhir kali ia memasukkan sesuatu kedalam kerongkongannya.

Alkohol, Jisung.

Chenle tiba tiba saja berteriak lalu menutup wajahnya. Pikirannya langsung menelisik ke arah kejadian kemarin saat dirinya setengah mabuk lalu melakukan ... ya melakukan sesuatu intinya.

Ia kemudian berangsur untuk mengambil handuk, hendak mandi karena mencoba menetralisir rasa malunya sendiri. Aduh, dipikir pikir malu sekali, kalau sudah begini apakah dia fiks penyuka sesama jenis? Tak habis pikir, Chenle pun bergidik sebelum mengguyur tubuhnya.

Sekarang kita akan melihat kamar kos bernomor 02. Milik si ganteng kosan, katanya. Ternyata Jisung sudah mandi terlebih dahulu, ia berangkat lebih awal dikarenakan ada matkul pagi. Sebelum berangkat ia memakai sepatu lalu membereskan sisa sisa alkohol semalam. Duh, Jisung kok jadi denial sendiri dengan perasannya. Pasalnya ia memang sudah punya gebetan sebelum Chenle datang.

Sebut saja namanya, Sullyoon.

Sudah cantik, manis, baik hati, siapa sih yang tidak suka dengan wanita ini?

Jisung saja sudah suka saat pandangan pertama.

Singkat cerita pertemuan Jisung dan Sullyoon itu saat masa ospek. Saat sore hari para mahasiswa diberi arahan untuk membuat kelompok mandiri, dan tiba-tiba Sullyoon datang menawarkan untuk bergabung dengan kelompoknya.

Jisung sih tidak masalah, mau di mana saja ia sendiri mah santai. Namun, karena saat itu Jisung belum mengenal beberapa teman fakultasnya ia pun ikut-ikut saja. Toh, ini juga kesempatan bagus karena yang menawarkan cantik.

Hehe.

Lama kelamaan Jisung pun terbawa suasana saat itu, ada beberapa yang ia kenal salah satunya makhluk yang satu kelompok dengannya dan mereka saling bercerita kemudian ada juga yang bernostalgia.

Ketika sedang asyik asyiknya bercerita tiba-tiba ada kakak BEM menghampiri dengan setelan jas biru. Ia bertanya siapa yang akan menjadi perwakilan fakultas untuk penyemangat almamater untuk segera mengirimkan nama dan nomer handphone.

Sontak Jisung pun langsung menunjuk Sullyoon dan yang ditunjuk pun mau-mau saja. Alhasil, mereka pun bertukar kontak dan menjadi dekat.

Kedekatannya tidak terbilang dekat juga karena Jisung yang sudah ciri khasnya friendly.
Membuat Sullyoon memilih biasa saja karena ia sendiri realistis. Cewe mana yang suka kalau prianya friendly, hampir tidak ada. Maka ia tidak memilih menggubris dan menjadikan HTS menjadi alternatif.

Padahal di sisi lain juga, Jisung itu memang dekat dengan para dominan ataupun submisive di Kampus. Jadi, Sullyoon bisa apa kalau ternyata Jisung itu bukan pecinta wanita?

Kembali pada Jisung. Lelaki ini masih terdiam sebelum ingatan 13 tahun lalu mendera otaknya. Ia masih ingat dengan persis bahwa alasan terbesar ia pergi ke Kota selain untuk mencari ilmu adalah untuk mencari teman lamanya.

Dan entah datang dari mana Jisung terkejut bukan main karena ia juga tidak berekspektasi bahwa pertemuannya dengan Chenle akan berimbas kepada perasaan hatinya. Ia tidak tahu bahwa perasaan 13 tahun lalu masih ada didalam hatinya, ia mengira bahwa ia telah mengubur dalam-dalam perasaannya namun, yang terjadi nyatanya ada celah untuk Chenle memasuki hatinya kembali.

Sin Cos Tan [JiChen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang