Delapan

156 20 2
                                    

double soalnya jichen selca ga kuatttt cantik bgt chenle tuhh argghhh. sumpah kewarasan aq direnggut pls.

tandai kalau ada typo, dsb. soalnya ngebutt.

hehew full warn ya  ͡°³ ͡°

⋇⋆✦⋆⋇ 

"Semprotulation."

"Hah?"

"Kok hah?"

Chenle meletakkan kue coklat yang sudah ia beli bertuliskan 'selamat jisung babi' ke atas meja kamar Jisung. Ngomong-ngomong ini sudah beberapa minggu setelah kejadian di cafe, kini keduanya sudah semakin akrab. Bisa dibilang sudah seperti pasangan muda yang sedang dimabuk asmara.

"Sinii aku peluk."

Jisung cengo sendiri karena memang ia yang baru saja pulang di pukul sembilan malam ini masih menggunakan kemeja dan celana putih, khas sekali karena ia baru saja pulang dari acara makan bersama para teman temannya.

"Mau mandi atau makan kue dulu sama aku?"

Sumpah demi dewa neptunus, Jisung mendadak terkena serangan jantung karena melihat Chenle jadi clingy dan sangat terlihat lucu dimatanya.

"Lo tipsy apa gimana?"

"Kamu kok gitu?"

Jisung baru menyadari bahwa bau alkohol menguar dari tubuh Chenle. Ia melirik meja di dekat kasur lalu menepuk jidatnya.

Sial. Ia lupa bahwa ia sudah berjanji untuk pulang jam tujuh dan akan mengajak Chenle untuk meminum minum sebagai tanda terima kasih karena sudah membantu banyak laporan miliknya.

"Enggak papa kok," balas Chenle kala melihat Jisung menatap wajahnya sendu.

"Kamunya pelupa banget, ya udah nggak papa. Sini ih mau peluk aku ngga?"

Jisung yang melihat itu tersenyum lebar sekali, ia juga melebarkan tangannya dan melihat Chenle mendekat untuk mendekap bahunya. Ia mengecup sekilas rambut Chenle yang mengeluarkan aroma mint, membuatnya candu sebab aroma inilah yang mampu membuat lelahnya hilang.

"Kok lo kalo gini lucu banget ya?"

"Kamu." Chenle merenggut ia melepas pelukannya dan menatap Jisung sangsi.

"Nggak ada romantisnya sama sekali. Lo gue lo gue, dikira aku siapa kamu?!" lanjutnya.

Jisung yang melihat itu tergelak, ia kembali mengecup namun kecupan itu berada tepat pada hidung si manis.

"Ceritanya maunya aku kamu nih?"

"Ya mauu," rengek Chenle.

"Yaudah sini sayangnya aku, mau lanjut dipeluk nggak?"

Chenle yang melihat itu mengangguk kemudian tanpa aba-aba ia loncat dan menggalungkan tangannya pada leher yang lebih muda.

"Sama gendong ya sayang?"

Jisung yang mendengar itu memperbaiki posisi Chenle, ia mengunci pintu kamarnya sebelum kembali mengecup bibir Chenle. Namun, ketika wajah Jisung hendak menjauh Chenle menahannya, satu tangannya ia bawa untuk mencengkram leher belakang Jisung dan memanggut bibir si dominan.

Sin Cos Tan [JiChen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang