BAB 28 Pemenang?

16 5 0
                                    


"𝗕𝗮𝗸𝗮𝘁 𝘀𝗶𝗵𝗶𝗿, 𝘀𝗶𝗵𝗶𝗿 𝗷𝗲𝗯𝗮𝗸𝗮𝗻. 𝗘𝘅𝗽𝗹𝗼𝘀𝗶𝗼𝗻 𝘀𝗶𝗿𝗰𝘆𝗹𝗲."

Lingkaran sihir besar berwarna biru yang siap meledak, muncul di bawah kaki Shery. Lingkaran sihir itu muncul cukup banyak di sekitar. Sedangkan Andre terus mendekat. Raut wajahnya cukup serius kali ini.

"Menjauh dari telur itu jika tidak ingin terpanggang!" Andre mengangkat tangan kanannya, bersiap mengaktifkan sihir jebakan.

"Sayangnya aku tidak bodoh. Jika kau menyerang ku, kau juga akan ikut terpanggang kan." Shery tidak menghiraukan ancaman Andre dan lebih memilih mengambil telur.

"Jangan salahkan aku jika kau terluka. 𝗘𝘅𝗽𝗹𝗼𝗱𝗲." Lingkaran biru itu meledak satu persatu di sekitar  Shery.

Shery memperhatikan jika ledakan itu tidak mempengaruhi Andre sama sekali. Ia dengan cepat mengambil telur hitam dan melangkah dengan cepat. Tak lama kemudian, lingkaran sihir yang berada di tempat ia sebelumnya berdiri meledak. Shery hampir saja tidak bisa menghindari ledakan itu.

"Fiiiuh hampir saja." Shery menyeka keringat yang ada di keningnya, telat sedikit saja ia akan terpanggang. "Aku harus segera pergi dari sini."

Shery berlari sambil membawa telur hitam seukuran bola basket. Tapi sebelum ia berlari lebih jauh, gerakannya terhenti oleh benang tidak terlihat yang tiba tiba mengikat tangan dan kakinya.


Shery tiba tiba tidak bisa bergerak, dan telur yang ia bawa menggelinding jatuh ke tanah. "Benang ini kan?" Shery masih berusaha melepaskan diri. Ia berkali kali menggerakkan tangan dan kakinya. Tapi cukup susah untuk lepas dari jeratan benang tipis. Dari tempat ledakan tadi, ia juga mulai mendengar suara langkah kaki mendekat.


Kepulan asap mulai tertiup angin, muncul Annelynee yang berjalan santai ke arah Shery. Ia mengambil telur hitam yang tepat berada di depan Shery dengan benang tipisnya. "Aku ambil ini ya. Kerja bagus karena sudah mengeluarkan telur ini." Annelynee melangkah pergi meninggalkan Shery yang masih terikat.


"Tidak semudah itu. 𝗕𝗮𝗸𝗮𝘁 𝘀𝗶𝗵𝗶𝗿, 𝗸𝗶𝘁𝘁𝘆 𝗲𝗮𝗴𝗹𝗲." Beruang besar yang sebelumnya diikat Annelynee, berubah menjadi seekor elang berwarna ungu. Dan terlepas dari belenggu benang.

Elang itu dengan cepat menukik tajam ke arah Annelynee. Ia terbang dengan cepat, mengarahkan kuku tajamnya untuk menangkap telur. Sebelum sampai lebih dekat ke arah Annelynee, burung itu tiba tiba terkena 2 busur dan jatuh begitu saja.


"Menangkap elang ternyata lebih mudah daripada pada menangkap beruang." Kata Andre dari kejauhan. Ia ternyata membuat jebakan panah untuk menyerang elang milik Shery.

Shery hanya bisa diam melihat elangnya yang jatuh dengan tatapan cemas dan khawatir. Ia masih berusaha melepaskan diri dengan sekuat tenaga namun semuanya sia sia. Melawan Annelynee saja cukup menyulitkan baginya, apalagi Ia juga harus melawan Andre.



"Maaf Shery, Bensin tank tanahku sempat habis." Suara Alvin terdengar dari arah belakang. Shery yang mendengar suara Alvin merasa senang sekaligus jengkel. Sedangkan Annelynee dan Andre bersiap untuk bertarung.

"Kenapa lama sekali ha? Jika kau tidak telat sedikit saja kita pasti menang."

"Iya aku tahu. Karena itu aku akan menebusnya. 𝗕𝗮𝗸𝗮𝘁 𝘀𝗶𝗵𝗶𝗿, 𝗯𝗼𝗺𝗯𝗲𝗿 𝗲𝗮𝗿𝘁𝗵, 𝗺𝗲𝗿𝗶𝗮𝗺 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗵𝗮𝗻𝗰𝘂𝗿." Alvin membuat meriam dari gundukan tanah. Serangan dari meriam melesat begitu saja menuju ke arah Andre.


Nyasar ke sekolah sihirWhere stories live. Discover now