9. Makan Bakso

1.8K 70 3
                                    

Pov. Firman

Sesampainya di kost, aku langsung masuk ke kamar. Mas Bram juga ingin masuk ke dalam tapi aku melarangnya. Aku ingin menyendiri dulu.

"Maaf mas! Aku ingin sendiri dulu!" Ucapku.

"Tapi aku khawatir dengan keadaan kamu!" Ucap mas Bram.

"Plis mas!" Ucapku.

"Baiklah! Tapi kalo kamu butuh sesuatu, panggil aku ya!" Ucap mas Bram lagi.

Aku tak menjawab lagi dan langsung menutup pintu. Setelah itu aku beristirahat sejenak untuk melupakan semua kejadian tadi.

***

Pada malam harinya mas Bram menghampiriku di kamar ku. Dia mengajakku makan di luar, katanya mbak Hana meminta untuk di belikan bakso. Aku ingin menolak, tapi mas Bram terus memaksa. Akhirnya aku pun menerima ajakan darinya.

"Fir! Ikut mas yuk!" Ucap mas Bram.

"Kemana?" Tanyaku

"Makan di luar!" Ucap mas Bram lagi

''gak ah mas! Males!" Ucapku

"Tapi ini permintaan mbak Hana loh! Dia minta mas buat beli bakso! Emang kamu gak kasian Ama mbak Hana?" Ucap mas Bram.

''mmm.. baiklah mas". Ucapku

Akhirnya aku dan juga mas Bram berangkat. Setelah 15 menit berlalu akhirnya kita sampai di warung bakso di pinggir jalan. Aku pun turun dari motor mas Bram segera memarkirkan motornya.

Kami pun duduk dan memesan bakso, setelah beberapa menit menunggu akhirnya pesanan kami datang. Kami pun segera memakan, dan mas Bram menyuapi ku. Kami pun saling menyuapi mesra. Saking terbawanya suasana, aku tidak sadar kalau kami berdua sedang diperhatikan oleh seseorang.

Setelah selesai kami pun memesan untuk mbak Hana. Setelah itu kami pun segera bergegas untuk pulang. Saat tiba di parkiran, aku ingin mengatakan sesuatu yang penting pada mas Bram.

"Mas! Aku mau ngomong sesuatu!" Ucapku.

"Iya ada apa sayang!" Ucapnya.

"Sebaiknya kita akhiri saja hubungan ini mas!" Ucapku.

"Kenapa tiba tiba kamu ngomong seperti itu sayang? Apa ini ada hubungannya dengan pria yang bernama Radit itu?" Tanya mas Bram.

"Bukan mas" jawabku

"Lalu apa?" Ucapnya lagi.

"Mbak Hana mulai curiga mas! Dia mulai curiga kalau kamu selingkuh. Waktu itu dia ngomong sama aku". Jawabku lagi.

Mas Bram pun jadi terdiam sejenak mendengarkan penuturan dari ku. Setelah beberapa saat kemudian dia berkata lagi.

''udah kamu jangan pikirkan itu lagi, kita harus mencari cara agar tidak ketahuan!" Ucap mas Bram menenangkan ku.

"Tapi mas!" Ucapku lagi.

"Udahlah mendingan kita langsung pulang" ucap mas Bram.

Aku pun tak membantah lagi, karena mas Bram sudah mengambil motornya. Akhirnya kami pun segera pulang ke kost. Setelah sampai di kost aku langsung masuk ke kamar.

>>>>

BERSAMBUNG

Suami TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang