Prolog

11 1 2
                                    

Claudya Anastasya, gadis yang kerap disapa 'Clau' oleh teman-temannya. Anak ke-2 dari 5 bersaudara. Satu saudara kandung dan tiga saudara tiri.Berumur 16 tahun yang sekarang menginjak kelas 10 di SMA Arwana Bumi Cempaka.

Claudya gadis yang dikenal periang, asik, dan juga heboh tapi itu hanya berlaku ketika dia berada diluar rumah, berbanding terbalik dengan sifatnya dirumah lebih banyak diam dan cuek serta jarang nimbrung bersama dengan keluarganya. Ia lebih memilih mengurung diri didalam kamar dan menyibukkan diri dengan kesibukkannya sendiri dari pada harus bergabung bersama keluarganya.

Claudya tidak membenci seluruh anggota keluarganya namun ada beberapa alasan yang membuat dia memutuskan untuk tidak terlalu sering beinteraksi ketika keluarganya lagi Berkumpul bersama.

Semua yang Claudya perbuat ada alasannya, walaupun cara yang dia ambil mungkin salah bagi orang lain tapi baginya itu adalah pilihan terbaik.

Namun siapa sangka gadis yang dikenal periang oleh oarng-orang justru mempunyai sejuta luka yang membuat dirinya bingung sendiri, mengapa harus dia yang mengalami luka itu.

Gadis yang selalu mencoba untuk menerima dan memaafkan, tetapi itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

***

Dipagi hari yang cerah kelas Claudya kedatangan tamu yaitu, Prof. Wartono, kedatangannya di sambut meriah oleh para siswa dan siswi. Siapa yang tidak mengenal beliau sosok guru besar Unesa bidang pendidikan inklusi, raih penghargaan tokoh pendidikan nasional.

"Selamat pagi anak-anak!." Ucap ibu Puji ketika memasuki kelas.

"PAGI BU!." Seru para siswa kompak.

"Pagi ini kita kedatangan tamu yang sangat spesial, beliau akan mengisi pembelajaran pagi hari ini. Langsung saja kita sambut, bapak Prof. Wartono." Ucap ibu Puji membuat kelas menjadi riuh ketika para siswa melihat sosok legendaris di dunia pendidikan memasuki kelasnya.

"Selamat pagi anak-anak." Sapa Prof. Wartono kepada para siswa-siswi.

"PAGI PAK!." Seru para siswa yang terlihat sangat bersemangat.

"Wah melihat antusias kalian pagi ini membuat saya sangat bahagia, baik karena ibu guru kalian sudah memperkenalkan saya maka kita langsung saja masuk ke topik yang akan saya bawakan untuk kalian semua." Ucap Prof. Wartono dengan ramah.

"Wah gak sabar banget"

"Wuihh happy banget gue"

"Asik gak perlu repot-repot belajar inimah"

"Menurut lo, beliau bakalan bahas apaan?"

"Yeee, mana gue tau"

"Widih selow mamen selow"

"Ngapa malah ribut sih, gak malu apa di liatin"

"Tau tuh, malu-maluin aja mana di depan profesor ternama lagi."

"Ssstt udah-udah"

Begitulah bisik-bisik yang tercipta didalam kelas membuat Prof. Wartono tersenyum mendengarnya.

"Harap tenang anak-anak." Ucap ibu Puji membuat para siswa menjadi diam.

Ketika dirasa kelas sudah tenang, bu Puji kemudian mempersilahkan Prof. Wartono untuk duduk.

"Silahkan duduk dulu pak." Ujarnya mempersilahkan bapak Prof. Wartono untuk duduk.

"Terima kasih." Ucap Prof. Wartono kemudian menduduki kursi, yang di balas anggukan dan senyum ramah dari ibu Puji.

"Baik semuanya siapa yang sudah tidak sabar dengan apa yang akan saya sampaikan?" Tanya Prof. Wartono basa-basi kepada para siswa-siswi

"Kami semua sudah tidak sabar untuk mendengarnya pak." Ucap Ardan selaku ketua kelas, membuat yang lain mengangguk pertanda setuju.

"Baiklah, saya berada disini untuk menjadi motivasi para generasi muda seperti kalian." Ucap Prof. Wartono sambil menatap semua murid yang ada didalam kelas.

"Kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, kita hidup didunia ini untuk selalu berusaha dan berdoa dalam menjalani kehidupan ini. Roda kehidupan terus dan terus berputar, ada saat kita dibawah, ada saat juga kita diatas, tetapi semua itu hanyalah sementara, hanya titipan saja, Percayalah" ucapnya tulus membuat para siswa-siswi tertegun mendengarnya.

"Percayalah, akan Takdir Tuhan yang selalu bisa mengubah nasib siapapun, jika mereka selalu berusaha dan berdoa untuk merubah hidupnya. Kita harus menghabiskan waktu didunia ini untuk mencapai kehidupan yang sejahtera, hidup yang bahagia, untuk itu kita harus terus Semangat apapun yang terjadi." Lanjutnya sambil tersenyum membuat para siswa-siswi ikut tersenyum dan bertepuk tangan dengan gembira.

Mereka mencerna apa yang baru saja di katakan Prof. Wartono dengan baik sehingga ada yang sampai terharu dan bangga karena bisa bertemu dan mendengar motivasi dari tokoh yang berpengaruh didunia pendidikan.

"Semoga yang saya sampaikan ini dapat kalian pahami dan tanamkan di dalam hati, karna ini bukan hanya sekedar kata-kata tapi itu nyata adanya. Sebagai contohnya adalah saya sendiri karena kalimat-kalimat itu yang membuat saya sampai disini berdiri didepan kalian dan saya harap kalian semua dapat menjadi orang-orang sukses dan dibanggakan oleh keluarga, bangsa, dan negara." Ucap Prof. Wartono membuat jiwa para siswa-siswi berkobar untuk mencapai kesuksesan dimasa depan.

Setelah pembicaraan tersebut, ibu Puji melontarkan pertanyaan yang membuat para siswa-siswi menjadi penasaran.

***

Moonless NightWhere stories live. Discover now