9

5.4K 226 8
                                    

Arga menyusul Izell ke kamar setelah mengantar Gavin ke kamarinya. Dia melihat punggung Izell yang bergetar karena menangis sesenggukan, Arga merasa sangat bersalah.

"Izella."

Izell menutup selimut sampai ke kepalanya, ia tak mau mendengar omongan Arga saat ini karena kekecewaannya.

Arga berjalan ke sisi ranjang tempat Izell, ia berjongkok menghadap istrinya yang tertutupi selimut tebal. "Aku minta maaf, kamu bener Zell, semua hidup kita setelah kamu keluar dari rumah sakit itu adalah kebohongan yang aku buat."

Karena sesak, Arga kesulitan menelan ludahnya sendiri. "Kamu benci aku, bahkan enggan walaupun aku cuma natap kamu, kita punya Gavin juga karena mabuk pas malam pertama pernikahan kita, setelah itu selama 6 tahun aku ga pernah menyentuh kamu sekalipun."

Izella membuka selimutnya, ia duduk di kasur menatap Arga dengan matanya yang basah air mata. "Aku mau cerai, seperti apa yang aku mau sebelumnya. Aku emang masih melupakan semuanya, tapi kalo kenyataanya emang sepahit ini, mungkin diri aku yang dulu lebih paham bagaimana kebahagiaanku."

Arga mengepalkan tangannya, tak bisa menjawab ucapan Izella karena ia tak pernah mau mewujudkan keinginan istrinya untuk bercerai.

"Ga bisa Zell, kita ga boleh cerai," jawab Arga.

Izell menekan jari telunjuknya pada dada Arga. "Kamu egois Arga, mungkin itu juga sebabnya aku dulu benci kamu. Aku punya pacar yang aku cintai, aku akan hidup bareng dia setelah cerai sama kamu."

Apa yang sudah Izella katakan barusan? ia bahkan tak mengenal Jimmy, tapi barusan ia bilang mencintainya? tetapi mungkin setelah Izell mendapat kembali ingatannya, ia akan merasakan kembali rasanya mencintai sosok Jimmy.

"Lalu anak kita? kamu mau meninggalkannya?" tanya Arga.

"Aku akan merawat Gavin dan bayi ini," kata Izell memegang perutnya.

Arga tersenyum miring. "Zell... kamu pasti ga inget kalo kamu yang dulu ga oernah jadi sosok ibu buat Gavin, bukan cuma membenci aku, tapi kamu juga membenci anak kamu sendiri, setelah mendapat ingatanmu lagi mungkin kamu akan membuang dan menyakiti Gavin."

"A-apa? aku ibu yang buruk?"

"Ngga, ga mungkin aku benci anak aku sendiri! sekarang pun aku mencintai Gavin, ga mungkin aku pernah membenci anak yang aku lahirlan sendiri."

Arga masih berjongkok di bawah, ia menggenggam tangan istrinya. "Nyatanya begitu, kamu selalu menghindar tiap Gavin minta perhatian Izella, ibu yang membenci anaknya sendiri."

Dada Izell terasa sakit dan sesak ketika Arga menyebutnya seorang ibu yang membenci anaknya sendiri. Izell menggigit bibir bawahnya. "Aku ga mungkin sejahat itu sama Gavin, dia masih kecil..."

"Kamu bohong Arga! Ceraikan aku please, kalau dulu aku ga pernah bahagia disini, aku harus segera pergi."

Arga berdiri. "Kamu membuat kesabaranku habis," ucapnya lalu menghembuskan napasnya.

Arga mendorong bahu istrinya, lalu menindih tubuhnya.

"Minggir! kamu mau ngapain!" teriak Izell dan memberontak.

Tanpa basa-basi Arga menyingkap dress pendek Izell dan melepas celana dalamnya.

"Kyaaa lepass! kamu mau ngapain Arga? lepasin aku! aku ga mau kamu sentuh!"

"Diem Izella."

Arga menahan tubuh Izella kuat agar tak bisa memberontak, lalu tangannya menuntun ba, tng kejntanannya memasuki kewanitaan wanita hamil itu.

Jl. Eb.

"Aaaaakhhh..."

Izella menjerit nyeri area sensitifnya dimasuki saat belum basah.

"Shhh akkhhh sakit."

"Ughhh ooohh seret Zellhh."

"Brengsek akhhh jadi ini sifat asli kamu yang selama ini kamu sembunyikan? aku bener-bener ga nyangka..."

"Tidak akan seperti ini kalau kamu ga buat aku marah, kamu sendiri yang buat aku jadi jahat disini," balas Arga lalu ia menggerakkan pinggulnya.

"Oohhh aahhh sempit aahhh enakhh."

"Ohhhh sakith aakhhh aahhh brengsek aakhhh sakit banget ahhhh dimasukin bt' ng gede akhhh Arga keluarin milik kamu aakhhh ooohhh..."

"Ooohhh ooohh enak sayang aakhhh sempit banget rahim kamu aahhh..."

"Akkhhh vag, na aku gatel akhhh sialan akhh Arga cabut itu ahhhh... yang boleh menentuhku cuma laki-laki yang aku cintai akhhh kamu ga berhak akhhh melakukan ini secara paksa aaaahh."

"Oghhh oohhh enak banget aahhh... Izella, cintai aku Zell seperti kemarin."

"Aahhh ga mungkin aaahhh ahh yang aku cintai paati Jimmy, bukan kamu akhhh akhhh shhhh akhhh keluarhhhh."

Izell mengangkat pinggangnya saat mencapai kenikmatannya. "Aaaahhh emhhh aahhhh."

Walaupun ia berusaha menolak kenikmatan yang Arga beri, tubuhnya merasakan gairah yang membara, Izell mengerti kalau ia memang suka kja ntan an Arga memasukinya sampai ujung rahimnya.

"Enak kan? tubuh kamu udah kecanduan  sentuhanku Zell, jangan menolak lagi."

"Emhhh ahhh ahhh udah stophh ahhh cape aahhh aahhh kenapa makin cepethh ahhh aaahh Arga aaahh udahhh..."

"Ukhhh uhhh uuhhh aaahh enakhh ahhh mantep aakhhh rahim kamu rem es aku sayang aakhhh enak banget."

Arga mengeluarkan milikya lalu membalikkan badan Izell terngkurap, ia tak sadar posisi itu menekan janin bayi diperut istrinya.

Jl b.

Arga memasuki ba, tngnya lagi ke dalam, lalu menghen takkan pinggulnya dengan keras.

"Ooghhh ooohhh aahh Zellhh aaghhh emhh emhh enak sayang aaahh."

"Heukk emhh ahh aghh Arga ahhh sakit ahhh aahhh."

"Arga akhh akhh sakithh... perut aku keteken aahh aahhh..."

Arga tersadar, ia menghentikan gerakannya dan memuntahkan benih yang ia tahan dari tadi di dalam rahim Izella.

"Aaaahhh di dalem sana penuh banget akhhh emhhh Argahh aahhh kamu nyem burh di dalem banyak banget aahhh..."

Arga memiringkan tubuh Izella, ia mendekapnya erat dan membiarkan  miliknya tetap di dalam tubuh istrinya.

Izell menyentuh benda besar Arga yang menancap di dalamnya. "Emhhh keluarinhh... ini ga nyaman Arga aaahh please keluarin milik kamu."

"No Zell... Kita harus tetap menyatu sayang, aku ga akan biarin kamu pergi sama laki-laki itu," kata Arga enggan menyebut nama Jimmy.

Izell merasa bawahnya berkedut, ia sungguh tak tahan dengan milik Arga yang masih ada di dalamnya. "Gatel."

"Arga akhhh lepasin itu aaahh... vg na aku emhh gtel aaahhh hikss akhhh ga telhh..."

Arga menyentuh bibir kewanitaan istrinya, lalu mengusapnya.

"Emhhh ahh singkirin tangan kamu," suruh Izell.

"Aaaahh Arga singkirin ituhh... ohhh tidakk aaakhhhh."

Izell merasa malu kewanitaannya terasa seperti banjir.

"Keluar kan? padahal aku cuma diem Zell, tubuh kamu sangat suka tanganku menyentuhmu sayang."

•••
-Update cepet klo vote nyampe 500-

Update seminggu sekali diwp, udah lengkap dikryakarsa(link dibio)

Follow jga akun Diatasumur7 soalnya sering ilang

Batal Cerai karena hilang ingatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang