BAB 9 - S2

702 98 5
                                    

Happy Reading

***

Usai kejadian yang tidak mengenakkan seminggu yang lalu. Para pelaku yang lain sudah mendapatkan pelajaran yang setimpal untuk mereka.

Terutama pelaku dari segalanya, juga mendapatkan pelajarannya yang berat berupa diberhentikan sekolah selama sebulan penuh.

Bahkan atas kejadian itu, semua orang pun sepakat untuk memilih gito dan kathrin secara resmi sebagai ketua dan wakil ketua osis.

Awalnya keduanya sempat menolak dan meminta pihak lain untuk melakukan pemilihan kembali.

Namun sayangnya argumen itu ditentang keras oleh pihak sekolah dan dengan paksa melantik keduanya secara cepat.

Di kelas X Ipa 2

"Eh.. Eh.. Kalian udah dengar gosip gak?" ucap seorang gadis kepada teman-temannya.

"Gosip apa lagi?"

"Itu loh.. Katanya si alex bakal di berhentiin sekolah sama papanya."

Salah satu dari mereka tampak terkejut dan yang satu lagi hanya bodo amat seolah sudah mengetahui hal itu dari awal.

"Serius kamu, lla?" tanya tak percaya salah satu dari mereka.

"Ya.. Iyalah. Masa aku bohong, terus lagi yang kandidat 03 itu. Di skor sama wakilnya selama 3 minggu."

"Ini beneran? Kamu gak bercanda kan?" tanya salah satu dari mereka masih tak percaya.

"Iya, shel. Tanya aja sama orang yang disamping lo pasti dia tahu." Ella berkata ngotot seraya melirik sosok yang duduk disamping ashel. Sama penasarannya, ashel juga menatap sang adik.

"Beneran, tin?"

Kathrin menatap keduanya secara bergantian dan menghela nafas seraya mengangguk.

"Kok kamu gak cerita ke kakak sih?!"

Kathrin menatap diam sang kakak sebelum berkata. "Kak ashel gak nanya."

Merasa kesal dengan jawaban spontan dari sang adik. Ingin rasanya ashel mengigit tangannya.

Selang beberapa saat ketika ketiga asik bergosip, lewatlah sosok gadis lain juga dilorong meja mereka. Membuat ketiga gadis itu tak sengaja melihatnya.

Mengangkat alis bingung, ashel kembali menatap kathrin dan ella.

"Kalau dia? Bukannya dia juga salah satu yang terlibat?"

Melirik sekilas, kathrin kembali menatap sang kakak. "Kalau dia, menurut keterangan yang dia berikan kepada pihak guru. Dia bisa tidak bersalah dan salah satu korbannya."

"Korban?" Ulang ella yang sejujurnya tidak mengerti. Korban dari segi mananya? Jelas-jelas dia juga salah satu pelaku penyuap uang pada siswa-siswi.

Menatap ella, kathrin mengangguk. "Iya, korban. Karena dari penjelasannya. Dia mengatakan kalau  dipaksa oleh alex untuk melakukan itu."

"Tapi itu bukan salah satu faktor, dia tidak mendapatkan sanksi juga." Sela ella cepat seraya memukul meja.

"Benar tuh." Setuju ashel.

"Lah? Jangan protes padaku. Protes tuh sama pihak sekolah. Lagi pula asal kalian tahu, dia juga salah satu murid kesayangan guru jadi banyak yang membelanya."

"Terus alex? Dia malahan anak kepala sekolah. Kok malah lebih parah hukumannya?" Ella bertanya lagi.

"Itu beda, kalau alex sudah merencanakan kecurangan dari awal.""

FAMILY? (Ondah) - S2Where stories live. Discover now