Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
"soal ayah lo gausah di pikirin, nad." ucap adipta sembari menyuapi nadine.
nadine mengunyah makanannya, "gue ga mau ayah nikah lagi."
"kenapa?" tanya adipta, "kan enak, lo bisa dapet sosok ibu."
"ibu lo ibu gue, jadi ga perlu lah ayah nikah lagi." jawab nadine.
"sayangnya ngga sih nad, ibu gua pengen lo jadi mantu nya."
...
"AYANA, KELUAR AY!" teriak gavi dari depan rumah ayana.
ayana melihat dari arah jendela, "ngapain lagi sih tu anak?" ucapnya lalu menuruni tangga dan keluar dari rumahnya.
"ada apa? vi?" tanya ayana.
gavi tersenyum melihat ayana keluar dari rumahnya, "aku kangen kamu, ay." ucap gavi lalu memeluk ayana.
ayana memberontak, namun tenaganya tak membuat gavi melepas pelukannya, gavi memeluknya erat, sangat erat.
"ayo balikan." kata gavi di sela sela pelukannya dengan ayana.
ayana memukul punggung gavi, "jangan gila bisa? lo kan pacaran sama nadine, nadine temen gue vi. lepasin!" sentak ayana sembari berusaha melepaskan diri.
"dia beda sama lo, ay."
"jelas, kita beda orang, gavi." balas ayana.
"udah ya? lupain gue, oke?" lanjut ayana.
gavi menggeleng dalam pelukannya, "gabisa ay, gua gabisa lupain lo."
"kita balikan, ya?"
ayana menggelengkan kepalanya, "lepasin gue."
"gua gamau lepasin pelukan ini sebelum lo mau balikan sama gua." ujar gavi, ia semakin mengeratkan pelukannya.
bughh
punggung gavi di pukul oleh seseorang sehingga gavi melepaskan pelukannya, ia terkejut saat melihat yang memukulnya ternyata baskara.
baskara mencekram kerah baju gavi dan menatapnya tajam, "lo, brengsek gav!" bentak baskara lalu melepaskan cengkraman nya di kerah baju gavi sehingga gavi sedikit terhuyung.
