51

905 151 14
                                    

"Mas" panggil Gracia

"Dalem sayang" ucap Sean duduk di samping Gracia

"Kamu jadi keluar kota?" tanya Gracia

"Gatau Ge.. kenapa?"

"Gapapa sih" balas Gracia

"Peluk aku dong" lanjutnya

"Tumben kamu" jawab Sean memeluk Gracia

"Lagi pengen"

"Kamu jemput Christy sama Zean jam berapa mas?" tanya Gracia

"Bentar lagi mau berangkat sayang" jawab Sean

"Aku ikut yaa" balas Gracia

"Iya.. ikut aja"

....

"Ge" panggil Sean. Saat ini mereka berdua sedang menjemput Christy di sekolah. Mereka menunggu di mobil yang di parkirkan di depan sekolah

"Kenapa Mas?" tanya Gracia

"Hehe beliin itu dong" balas Sean menunjuk penjual bakso bakar di dekat gerbang sekolah

"Tumben kamu" sahut Gracia

"Nih uangnya. Beliin buat anak anak juga" ucap Sean memberikan satu lembar uang berwarna biru

"Yang ada anak anak mabok bakso bakar mas" jawab Gracia menggelengkan kepalanya

"Yaudah.. semaunya kamu aja deh" balas Sean lalu Gracia mengangguk

"Beli dua puluh pak" ucap Gracia pada penjual bakso bakar itu

"Siap neng" jawab sang penjual lalu mulai membakar bakso yang ia pesan

Setelah membeli bakso bakar ia kembali ke mobil

"Kamu di goda om om Ge?" tanya Sean. Memang tadi saat menunggu makanan Gracia sempat di ajak bicara oleh pria yang lebih tua darinya

"Engga.. dia cuma ngajak ngobrol mas" jawab Gracia

"Cemburu ya?" Lqanjutnya

"Kalo iya kenapa?" balas Sean menatap wajah Gracia

"Gapapa.. cemburu itu wajar"

Cup

"Dia cuma nanya tentang anak anak doang kok" ucap Gracia setelah ia mengecup bibir Sean

"Hmm.."

"Mamaaa" panggil Christy yang masuk ke mobil bersama Zean

"Papa kenapa?" tanya Zean

"Biasa, orang tua jadi gampang ngambek" jawab Gracia. Christy tertawa mendengar jawaban Gracia

"Geee"

"Iya.. bercanda mas" balas Gracia terkekeh melihat muka kesal Sean

"Nih bakso bakar" lanjutnya memberikan sebagian bakso bakar yang ia beli

"Wih.. makasih ma" ucap Christy menerima bakso bakar itu

*****

Gracia tak pernah menghilangkan kebiasaan lamanya. Ia masih sering melamun di balkon kamar. Ditemani oleh suasana malam, dan angin dingin yang berhembus

"Gee" panggil Sean memeluknya dari belakang

"Bikin kaget aja kamu" ucap Gracia mengelus jari jari jangan Sean yang melingkar di perutnya

"Masuk.. mendung tau, udah mau hujan" balas Sean

"Iyaa" jawab Gracia

"Kamu jadi pergi?" tanya Gracia

"Gajadi Sayang.. tapi besok aku harus ke Bandung sebentar" jawab Sean

"Mau ikut ga?" Lanjutnya

"Gak deh.. besok anak anak sama siapa" balas Gracia

"Anak anak di titip ke rumah Cici aja.. atau mau di ajak?"

"Hehh... Gak gak, masa mau bolos terus" tolak Gracia

"Engga bolos sayang.. izin" ucap Sean

"Tetep aja.. engga mau" jawab Gracia

"Udah ih, kamu berangkat sendiri aja sana" lanjutnya

"Gee..."

"Gamau" balas Gracia lalu ia menutup pintu balkon dan merebahkan tubuhnya di atas kasur

"Gee" bujuk Sean

"Gamau" kekeh Gracia

"Mas belum pulang?" tanya Sean

"Belum deh kayaknya" jawab Gracia

"Dia di rumah siapa?"

"Di rumah temennya"

"Aku mau cari dia ke kamar Dulu" balas Sean lalu ia pergi ke kamar Zean

"Alkohol?" gumamnya saat melihat satu botol alkohol di meja belajar Zean

Ceklek

"Papa ngapain?" tanya Zean yang baru keluar dari kamar mandi

"Ini apa?" balas Sean menunjukkan botol alkohol itu pada Zean

"E-Ee.. itu.."

"Punya kamu?"

"Bukan" jawab Zean. Sean mendekat ke arahnya dan Sean mencium alkohol yang khas di tubuh Zean

"Maksud kamu apa? Kenapa kamu minum minum?" ucap Sean

"Aku engga minum pa.." jawab Zean

"Jangan bohong kamu. Aroma mulut kamu udah khas alkohol Zean." balas Sean

"Apasih? Mas, bukan Zeann"

"Jujur."

"Bukan aku!"

"Kamu tau?, papa udah punya banyak bukti" ucap Sean

"Papa juga tau kalau kamu ngerokok"

"M-Maksud papa apa?"

"Bagus kamu kaya gitu? Harus banget ngikutin temen temen kamu?" balas Sean

"Papa itu ga tau apa apa!" jawab Zean

"Kenapa sih?" tanya Gracia

"Zean Ge. Udah sering minum minum" jawab Sean

"Engga! Jangan percaya sama papa Ma!" balas Zean

"Kenapa kamu minum minum?" tanya Gracia pada Zean

"MAMA GATAU APA APA! MAMA GA BAKAL NGERTI KALAU GA JADI AKU! ITU BUKAN AKU! AKU JUGA PENGEN NGERASAIN MASA MUDA!"

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi halus Zean. Baru kali ini ia mendapatkan itu dari ayahnya

"Jangan pernah kamu bentak istri saya" ucap Sean dengan suara yang datar

"Saya aja ga pernah bentak dia. Kenapa kamu dengan gampangnya bentak dia?" lanjutnya

"Maaf.." balas Zean

"Terserah kamu. Kalau tidak mau di tuntun ke jalan yang benar yasudah, terserah kamu. Jangan salahkan saya jika kamu gagal"

"Ingat! Umur kamu belum legal Zean!"
Setelah itu Sean menarik tangan Gracia untuk pergi dari kamar Zean























TBC

Maaf kalo banyak typo

Maaf kalo gaje wkwk

Vote woy👊

Maaf baru up wkwk, author sakit :>
Ini aja gara gara temen gue yg punya ide wkwk

:')

🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀

Menikah Dengan Dokter Kaya Raya (GreShan) | ENDWhere stories live. Discover now