Hidden part 31

40 26 6
                                    

Jangan lupa vote komen bestie. 🌟🗨️👈

 🌟🗨️👈

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

1900 masehi, abad ke-20.

"Lava … Sudah 3 kali kau bereinkarnasi, dan 300 tahun telah berlalu, rasa cinta ini tidak pernah berubah,"  ucap Sion pada kuburan Lava yang di kala itu memiliki nama Agnesia.

Sion mengelus nisan kayu Agnesia dengan mata berkaca-kaca. "Kau harus tahu, betapa gilanya aku setiap kali melihat kau menikah hingga mempunyai anak dan ketika kau tua, selalu saja meninggal lebih dulu dibandingkan suami kau."

"Aku tidak akan membencimu, setidaknya untuk sekarang." Sion menyeka air matanya sembari berdiri. Meninggalkan kuburan gadisnya untuk ke tiga kali dalam reinkarnasi berbeda.

'Selanjutnya, Lava akan bereinkarnasi seperti apa, ya?' batin Sion dengan wajah murung.

'Sampai kapan aku terus melihatmu menikah dengan pria lain?' Sion menatap seorang pria paruh baya jalan ke arahnya.

______________________

2000 masehi, abad ke-21.

Sion melompat girang ketika mendengar apa yang Basileus katakan. "Anda tidak boleh menarik ucapan!"

Basileus menghela napas, di saat seperti ini Sion akan berbicara sopan. Namun, di hari biasa ia akan memakai gaya bahasa menyebalkan.

"Tapi kau harus ingat! Jangan sembarangan mengusik kehidupan wanita itu!"

Sion mengangguk, menerima sebuah lingkaran sihir yang menempel pada bagian punggungnya. Tak peduli apa pun, asal ia bisa melihat Lava dari dekat, Sion rela menerima kukungan sihir di tubuhnya.

Setelah selesai, Sion berlari keluar kastil Basileus, pergi ke arah perbatasan dunia manusia.

Langkahnya secepat kilat karena sihir yang ia ucapkan. Dalam hitungan 1 menit, Sion sudah berdiri di sebuah sekolah.

Tak ada yang bisa melihat dirinya, sengaja Sion lakukan agar dapat melihat Lava dengan tenang.

Sion berjalan, mencari benang merah milik Lava yang bisa ia bedakan dengan mudah. Hal itu karena selama 400 tahun, Sion selalu melihat benang merah Lava, hingga sangat mudah baginya untuk menghafal.

"Lavanya!" panggilan dengan nada kencang dari seseorang membuat Sion mencari tahu siapa yang dipanggil.

***

Terima kasih telah membaca.༼⁠ ⁠つ⁠ ⁠◕⁠‿⁠◕⁠ ⁠༽⁠つ

༼⁠ ⁠つ⁠ ⁠◕⁠‿⁠◕⁠ ⁠༽⁠つ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BACK TO THE PAST (TAMAT)Where stories live. Discover now