Bagian 80. KENYATAAN TENTANG PESONA WANITA-WANITA LEANDRO

1.2K 330 40
                                    

 Bismillahirrahmanirrahim

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Bismillahirrahmanirrahim.

Pagi ini, berdamai dengan kenyataan bahwa Arrasid memang harus menjalani tindakan operasi lagi adalah hal yang saya kuatkan begitu membuka mata. Semuanya sudah terjadwal seperti sebuah kepastian. Begitu juga tunggakan biaya pengobatan pasti akan bertambah. Kalau ada yang bertanya, mengapa tidak memakai BPJS? Jawabannya adalah kami memakai tapi BPJS tidak mengcover keseluruhan hingga nol rupiah.

Dan anak itu, yang masih berada di ruang ICU dengan kondisi naik turun, sudah diserahkan kepada saya untuk saya dan suami rawat bersama-sama hingga narasinya nanti berakhir di dunia. Seharusnya saya tidak kaget ya. Toh rumah saya tidak pernah sepi dari anak-anak asuh yang kini sudah beranjak dewasa. Satu lagi datang rasanya bukan masalah besar. Ya kan?

Cukup Allah yang menjadi saksi semua ini. Dan semoga saya selalu dipertemukan hanya dengan orang-orang baik dalam hidup saya.

Tolong ulurkan bantuan teman-teman semua untuk Arrasid. Tolong temani perjuangan saya ya. Teman-teman semua memang tidak mengenal Arrasid secara pribadi, tapi teman-teman semua mengenal saya bahkan ada yang dari awal saya menulis di platform ini.

Kami membutuhkan banyak sekali uluran tangan teman-teman semua di [ 6281263649 BCA a/n NIKEN ARUM DHATI ]

Ayo teman-teman kita cari pemberat timbangan pahala di akhirat kelak. Semoga Allah memudahkan urusan teman-teman semua. Doa terbaik saya untuk teman-teman semua.

Selamat membaca teman-teman ♥️

*

”Ranu menggambar sama Pak Dokter dulu ya. Nanti aunty kembali ke sini.”

Pegangan tangan bocah cilik itu tidak terlepas dari pinggang terusan Brielle. Bocah itu menatap tanpa ekspresi meja kosong di ruang psikoterapi yang terlihat seperti ruang bermain anak-anak dengan dinding berwarna berwarna hijau menyegarkan.

 Bocah itu menatap tanpa ekspresi meja kosong di ruang psikoterapi yang terlihat seperti ruang bermain anak-anak dengan dinding berwarna berwarna hijau menyegarkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
GEMPAR AND THE COFFEE THEORY Where stories live. Discover now