[End] Once a family always a family-

759 86 4
                                    

beberapa hari setelah perang usai




"Oohh oke-oke, makasih infonya" Makoto menutup telpon.

"Gimana perangnya???" Caine langsung bertanya kepada Mako dengan wajah yang sangat panik.

"Papi mi.."

"Rion kenapa?!"

"Mami tenang ya, selama ini papi selalu jaga kita bahkan disaat terakhirnya" Thia mengelus pundak Caine.

"Ngga ngga, aku tau Rion kuat ini ga mungkin kan?!" Caine menggeleng kepalanya dengan tempo cepat untuk memberikan respon kalau dirinya tidak percaya.

Makoto berjalan ke arah Caine kemudian memeluknya.

"Mami, Papi pasti ga mau mami sedih"

"Iya mi, anak-anak yang lain pasti ikut sedih juga" Thia ikut memeluk Caine setelah Mako.

'Rion ga mungkin pergi duluan..'










































Langkah tergesa Caine sangat terdengar di ruangan tersebut sehingga orang-orang didalamnya berpusat pada Caine yang baru saja sampai.

"MAMII!!" Teriak Key, matanya sebam dan Caine paham alasannya.

"Key.. hiks" Caine memeluk Key

"Mami kenapa??"

"No.. mamiiii jangan nangis nanti Souta ikut nangis" Souta bangkit dari duduknya.

"Souta, yang lain mana?"

Souta tidak sanggup menceritakan tragedi yang terjadi pada dirinya sendiri, sesak di dadanya lebih sakit dari luka yang dia dapati saat ini. Souta hanya sanggup menggelengkan kepalanya.

"Sou, Selia mana? Bukannya kamu sama dia?"

"K-ka hiks.. maaf hiks.. ka Selia.. hiks" Souta tidak sanggup menceritakan hal itu lagi.

"Souta tenang dulu ya, dan yang lain kemari" Caine mengayunkan tangannya mengisyaratkan yang lain termasuk Souta agar berjalan kearahnya.

Bisa Caine lihat dengan jelas wajah sedih, kecewa, marah, dendam dan tidak rela dari wajah orang-orang didepannya.

Semuanya berkumpul menghadap Caine

Caine tidak bisa melihat orang-orang yang sangat disayanginya sedih seperti ini, sesak didadanya semakin terasa amat sakit.

'Rion aku gabisa liat mereka kaya gini. Rion kuatkan aku'

Caine menatap Souta lebih dulu kemudian dia menatap Mako, Riji, Thia, Zaki, Exu, Key, Mia, dan terakhir Krow.

Caine yakin mereka akan trauma karena ini, disaat seperti ini Caine tersenyum untuk semua anggotanya. Walau sebenarnya senyuman itu menyimpan banyak arti.

'Papi, lihat mami. Dia kuat banget ya?' Batin Krow, dia kagum dengan Caine yang masih dapat tersenyum.

'Mami, aku ga sekuat mami yang masih bisa senyum untuk menghibur banyak orang padahal semuanya tau mami lebih sakit' Key dalam hati. Matanya tidak pernah tidak meneteskan air matanya.

"Kemari" Caine memerintahkan semuanya untuk lebih dekat dengannya kemudian..

Bugh

Caine memeluk semua raga itu, walaupun rentangan tangannya tidak sampai dia tetap berusaha untuk memeluk semuanya.

Pelukan Caine sangat lembut sehingga semua yang dipeluknya merasa sangat nyaman dan meredakan segala sakit yang mereka rasakan.

Caine melepas pelukannya. "Terimakasih untuk perang kali ini, aku bangga sama kalian semua. Kalian hebat dan kalian kuat bisa bertahan hingga akhir perang"

Tokyo Noir Familia [TAMAT]Where stories live. Discover now