𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟏𝟔: tersengsam

90 15 8
                                    

‼️ 𝗗𝗶𝗵𝗮𝗿𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿𝗶
𝘃𝗼𝘁𝗲 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗱𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 ‼️

Makan malam tadi malam masih membuat Jiyeon dihantam ombak dilema. Ia masih bertanya-tanya mengenai sikap Jaekyung saat malam itu.

Ia tiba-tiba memanggil dokter, memasakkannya makan malam, bahkan sempat mengompres beberapa bekas keunguan yang ada pada lehernya untuk mengurangi rasa sakit.

Rasanya masih sangat mengejutkan juga tak disangka-sangka. Biasanya Jaekyung sama sekali tak menaruh kepedulian mau seberapa buruk kondisi Jiyeon setelah bercinta dengan pria itu.

Apakah kondisinya saat itu benar-benar memprihatinkan membuat Jaekyung tiba-tiba berperilaku sedemikian rupa?

Apapun itu, Jiyeon masih berusaha untuk meyakinkan dirinya bahwa Jaekyung melakukan itu karena kondisinya yang memprihatinkan seperti terlihat bak seseorang yang hampir mati.

Dan pagi ini, Jiyeon akhirnya bisa berjalan dengan baik maupun masih terasa sakit dan perlu tetap berhati-hati. Ia pergi mandi, juga mengganti pakaiannya kembali.

Melihat pantulan bayangan dirinya dari cermin, kini kondisinya masih terlihat sedikit berantakan.

Jiyeon menghela nafasnya dengan berat. Ia tidak perlu merasa kasihan pada dirinya karena berada di kondisi berantakan ini adalah bukan kali pertama untuk dirinya.

"Tidak perlu merasa aneh. Itu hanya sikap natural seorang manusia..." Jiyeon bergumam hanya untuk meyakinkan dirinya

Akhirnya ia keluar dari kamar mandi, dan perlahan berjalan kearah dapur. Melihat punggung Jaekyung menghalangi meja pantry membuat kedua alis Jiyeon terangkat dan menunjukkan rasa bingung dalam diam lewat ekspresi wajahnya.

Ia hendak mengambil segelas air untuk ia minum, tetapi melihat kehadiran Jaekyung di dapur membuatnya sedikit terkejut.

Apakah aku bangun terlalu pagi atau memang ia memutuskan untuk tidak pergi ke tempat latihan untuk memasak? Benak Jiyeon berkata

Tanpa ingin membuka suara untuk mengajak bicara Jaekyung, akhirnya Jiyeon mengambil gelas dan mulai membiarkarka dispenser otomatis itu mengisi gelasnya dengan air.

"Akhirnya kau bangun." Jaekyung mengambil piring dengan makanan hasil masakan tangannya sendiri itu dan ia mulai berjalan kearah meja makan

Jiyeon menghela nafasnya dengan panjang setelah akhirnya menghabiskan satu gelas air putih. Tenggorokannya terasa lebih baik, "Duduklah. Kau perlu asupan."

Tak lama dari itu, Jiyeon pun memutuskan untuk duduk diatas kursi meja makan tepat di samping Joo Jaekyung yang terduduk.

Pria itu dengan tenang menyantap sarapan paginya, tanpa menghiraukan keberadaan Jiyeon.

Indra penglihatan Jiyeon tertuju pada roti bawang putih panggang, dengan semangkuk sup krim berisikan potongan sayur. Karena melihat itu, menarik perhatian Jaekyung.

"Kau tidak suka? Kau bahkan belum mencicipi nya, Kang Jiyeon." Jaekyung bertanya membuat Jiyeon perlahan mengambil sendok makannya

"Aku bahkan belum bilang aku menyukainya atau tidak." Jiyeon menjawab, sampai akhirnya ia mengambil suapan pertama dari sup itu. Rasanya hangat, dan enak karena takaran bumbu dan rempah yang pas.

Segerombolan rasa puas dan bahagia tercampur jadi satu. Itu yang Jiyeon rasakan, tetapi ia sama sekali tak ingin menunjukkan itu semua di hadapan Jaekyung.

Merasa tak nyaman akan keheningan yang menyelimuti atmosphere di sekeliling ruangan tempat dimana keduanya berada, membuat Jaekyung menghela nafas sebelum akhirnya menyelesaikan suapan terakhir makanannya.

"Ada yang kau butuhkan sebelum aku pergi ke gym hari ini?" Jaekyung bertanya, perlahan membuat Jiyeon menoleh kearah pria itu

"Aku butuh penjelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi diantara kau dan kakakku."

Pertanyaan diluar ekspektasi Jaekyung itu membuat ia terkejut sontak mengangkat kedua alisnya, "Aku dan Heeseung?"

Jaekyung melipat kedua tangannya di dada dengan netra nya masih berfokus kearah Jiyeon seorang, "Hanya kerusakan kecil. Yang berakhir membawa dirimu kedalamnya tanpa ada hubungan apapun diantara aku dan Heeseung."

"Kau bercanda?"

"Apa kau siap untuk mendengarkan penjelasan ku secara terang-terangan?"

Jiyeon menelan saliva nya. Ia tahu bahwa Jaekyung akan menjelaskan semuanya tanpa ditutupi sedikitpun, dan Jiyeon juga harus siap untuk mendengarkan pernyataannya yang sangat gamblang juga terang-terangan itu.

"Dengar, Heeseung itu sangat licik dan tidak tahu diri. Dia itu orang yang pendendam juga selalu iri dengki padaku, dan kau..." Jari telunjuk Jaekyung tertuju kearah Jiyeon

"Hanyalah alat untuk penebus semua kesalahannya, sesuai dengan persetujuan pria berambut merah muda Melody itu."

Sesingkat itu tetapi membuat Jiyeon tertusuk. Nyatanya penjahat disini bukan hanya Jaekyung, tetapi Heeseung juga nyatanya terlibat.

Kakak nya sendiri, yang tega menjualbelikan dirinya yang bahkan tidak tahu apapun dari masalah diantara keduanya.

Jiyeon hanya bisa tersenyum tipis. Mengerti bahwa faktanya memang masalah yang menengahi hubungan pertemanan diantara Jaekyung dan Heeseung cukup serius.

Walaupun tidak melihat secara langsung, tapi Jiyeon bisa membayangkan mereka berperang dingin tetapi diam-diam melempar batu api.

"Aku harap kau paham dan berhenti menanyakan soal hal itu. Sekarang sudah jelas. Kau hanyalah alat, jadi jangan mengharapkan belas kasihanku."

Tangannya tiba-tiba menarik dagu Jiyeon dengan tangannya yang lain mulai bergerak untuk mengolesi permukaan bibir kering itu dengan pelembab bibir berbentuk stik

Jaekyung akhirnya menyimpan pelembab bibir itu tepat diatas meja makan, "Banyak minum air putih, dan gunakan ini sesering mungkin."

Jiyeon hanya bisa mematung. Sampai akhirnya kedua matanya kembali mengikuti pergerakan Jaekyung yang kini bangkit dari tempat duduknya, dan menarik tas berwarna hitam itu sembari keluar dari arah dapur.

Wanita ini hanya bisa menyaksikan kepergian pria itu, yang bahkan kini punggung lebarnya itu sudah tak nampak lagi dari area dapur.

Genggaman tangannya kian mengerat pada permukaan sendok dengan kepalanya tertunduk kebawah.

Kedua mata Jiyeon tertutup dan membiarkan air mata itu turun untuk membasahi kedua pipinya, bahkan menetes keatas permukaan meja makan dengan desain mewah ini.















































Kalau kalian ada di posisi Jiyeon in real life gimana rasanya?

𝗖𝗮𝗺𝗯𝗶𝗼 𝗥𝗲𝗽𝗲𝗻𝘁𝗶𝗻𝗼: Joo Jaekyung (Jinx Mingwa)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora