176.

672 113 3
                                    

Jimin menata meja makan usai memasak makanan yg dia inginkan, dia mencoba melupakan pertemuan nya dengan jihoon dengan memasak. Namun pada akhirnya dia tetap tidak bisa melupakan kejadian yg mana jika yoongi juga mencintai nya, tentu sedikit tidak percaya karena selama kenal yoongi lelaki itu tidak pernah membahas perasaan nya.

Dia menghela nafas mencoba untuk fokus menata masakan itu, mencoba melupakan semua hal yg berkaitan dengan yoongi. Meskipun dia merindukan sosok yoongi namun tetap saja sangat sulit buat Jimin melupakan.

Makanan yg dia tata akhirnya selesai juga dia duduk termenung sambil menunggu kedatangan jungkook, sahabat nya itu berjanji akan pulang sebentar buat makan malam bersama. Maka dari itu tadi Jimin sengaja memasak banyak untuk mereka berdua.

Pintu kosan diketuk senyum Jimin merekah kala sudah menebak siapa yg datang, dia berjalan dengan pelan untuk membuka pintu kosan jungkook. Saat dibuka Jimin tentu terkejut mendapati min yoongi yg sudah berdiri dengan tatapan lurus dan sulit diartikan.

"Mas yoongi" begitu mendengar suara Jimin langsung saja yoongi memeluk nya. Dia menghirup aroma tubuh Jimin yg menjadi candu nya beberapa bulan terakhir ini.

"Jimin, saya rindu" lirih nya Jimin hanya terdiam seperti patung mencoba mencerna kalau ini adalah kenyataan.

"Mas yoongi ngapain disini?"

Pelukan terlepas lalu yoongi memegang pipi Jimin "saya kesini mau jemput kamu pulang, saya rindu kamu. Saya menginginkan kamu,Jimin."

Jimin yg tidak paham mempersilahkan yoongi masuk, yoongi dengan senang hati masuk kedalam kosan. Dalam hati yoongi meringis begitu melihat kosan yg sangat sempit didalam.

"Tadi saya menemui jungkook buat bertemu dengan kamu, lalu dia memberikan alamat kosan ini sama saya. Dan mengatakan kalau kamu ada disini."

"Mas..."

Yoongi lekas berlutut membuat Jimin terkejut, dia juga memegang tangan Jimin agar lelaki manis itu tidak pergi lagi.

"Saya minta maaf karena membuat hati kamu terluka, harusnya saya tidak bertemu dengan jihoon hingga kamu tidak pergi. Maafkan saya jimin, maafkan saya. Saya pikir dengan saya menyelesaikan semuanya sama jihoon agar kita bisa hidup tenang tanpa bayang-bayang jihoon."

"Mas..."

"Saya mencintai kamu Jimin, sangat mencintai kamu. Jangan pergi lagi. Saya mohon."

Hati Jimin merasa sakit melihat yoongi yg memohon seperti ini, dia memegang pundak yoongi agar lelaki pucat itu berdiri.

"Mas harusnya aku yg minta maaf karena udah pergi dari mas, maafin aku karena meninggalkan mas tanpa alasan yg pasti."

"Maksud kamu apa?"

"Aku pergi bukan karena cemburu mas yoongi bertemu dengan mas jihoon, tetapi aku pergi karena suatu hal. Yg mana sudah melanggar semua kontrak perjanjian kita."

"Saya tidak paham apa yg kamu maksud, bisa jelaskan."

Jimin menarik tangan yoongi lalau mengarahkan nya ke perut yg sudah sedikit menonjol.

"Aku pergi karena aku hamil anak mas yoongi, maafin aku karena aku tidak jujur kalau aku hamil, aku pergi karena aku takut mas yoongi tidak mau bertanggung jawab apalagi dengan kedatangan mas jihoon."

"Jimin, ini."

"Iya. Disini ada baby."

"Ya tuhan."

Yoongi memeluk Jimin dengan erat, lalu mencium kening Jimin dan berakhir berjongkok mensejajarkan dirinya dengan perut Jimin. Dia mengelus perut Jimin tidak lupa mencium nya.

"Sayang ... Anak saya. Ini Daddy, nak. Maafkan Daddy karena baru tau keberadaan kamu, maafin Daddy ya sayang."

"Mas..."

"Jimin, pulang lah sama saya kita akan hidup bahagia dan mulai dari awal lagi, lupakan semua pernikahan kontrak ini karena saya mencintai kamu."

"Mas .. aku mau. Dan aku juga mencintaimu."

Yoongi tentu senang dan dia membawa Jimin dalam pelukan, puas dengan pelukan yoongi memberanikan diri mencium ranum tebal Jimin. Bukan sekedar kecupan tetapi lumatan yg diberikan oleh yoongi.

"Jangan pergi lagi Jimin karena saya tidak sanggup."














[]

𝑪𝒐𝒏𝒕𝒓𝒂𝒄𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒓𝒊𝒂𝒈𝒆 - Yoonmin AU √Where stories live. Discover now