Chapter 14

11 11 0
                                    


!Happy Reading!

⬇️
⬇️
⬇️
⬇️
⬇️

Setelah kelas selesai Alana memberitahu sahabatnya untuk pergi lebih dulu ke kantin. Karena ia ingin ke toilet terlebih dahulu. Saat baru saja keluar dari toilet dan ingin menyusul para sahabatnya. Ia tidak sengaja menabrak seseorang karena ia terlalu sibuk dengan ponsel tanpa memperhatikan jalannya.

Bruk

"Aduh, maaf.. maaf.. aku gak sengaja nabrak kamu" ucap Alana sambil menunduk meminta maaf pada orang yang ia tidak sengaja tabrak tadi.

"Alana?" Sahut orang itu dan ternyata ia adalah Alina.

Saat mendengar suara yang familiar ditelinganya. Alana pun mendongak untuk melihat orang yang ia tabrak tadi. Seketika Alana terkejut atas keberadaan Alina.

'Kenapa dia ada disini? Apa dia ngikuti aku?' Batin Alana bingung.

"Apa yang kamu lakukan disini? Apa kamu ngikutin aku?" Tuduh Alana sambil menatap tajam Alina.

"Aku gak ngikutin kamu. Tapi aku baru pindah ke kampus ini" jelas Alina tenang

"Kenapa pindah ke sini?" Tanya Alana lagi.

"Terserah aku dong, mau pindah kuliah dimana" ucap Alina.

Alana yang mendengar itu memutar bola mata malasnya. Dan langsung pergi meninggalkan Alina tanpa sepatah katapun. Alina yang melihat itu hanya tersenyum tipis lalu mengekori Alana dari belakang.

Saat Alana baru saja tiba dikantin dan langsung membuka pintu kantin sedikit kasar. Seketika semua mata tertuju padanya dan ia mendengar banyak para mahasiswa yang membicarakannya.

'Eh itu bukannya anak HI ya'

'Yang pindahan dari Australia?'

'Iya, itu orangnya cantik kan?'

'Heh, dia bukan anak HI orang dia anak bisnis satu kelas sama Bryan dkk'

'Masa sih, orang gue liat dia masuk di kelas anak HI'

'Salah liat kali lo'

'Eh kok ada 2 orangnya'

'Mana mana'

'Itu loh dibelakang si imut kayaknya kembarannya deh'

'Wah mereka berdua mirip banget'

'Bener, bedanya cuma dipenampilan'

'Iya yang satu feminim satunya lagi tomboy'

Alana menghiraukan perkataan mereka dan mengedarkan pandangan untuk mencari para sahabatnya. Sepertinya para sahabatnya tidak ada di kantin ini mungkin saja dikantin satunya. Karena ia sudah lelah berjalan, ia memilih duduk disalah satu tempat duduk yang masuk kosong disana, diikutin oleh Alina. Alana sadar kalau Alina sedari tadi terus mengikutinya.  Ia sangat kesal kepada Alina yang terus mengekorinya dan sekarang ikut duduk tepat dihadapannya.

"Berhenti ngikutin aku, sana pergi! Gara-gara kamu semua orang jadi nganggep kita kembar" ucap Alana menatap tajam Alina.

"Kan kita emang kembar. Aku ngikutin kamu karena aku belum tau tempat-tempat dikampus ini. Kamu gak kasihan kalo aku nyasar?" Balas Alina sambil memasang wajah memelas di depan Alana. Hanya dihadapan Alana ia bersikap lembut, manja, banyak bicara, dan ceria.

"Gak, mending kamu pergi sekarang" ketus Alana sambil mendorong Alina menjauh darinya.

"Gak mau" kekeuh Alina

ALANA'S LIFEWhere stories live. Discover now