Haechan Maknae 13

3.3K 215 6
                                    

"Kau sudah siapkan keperluan mu" Haechan duduk dengan tenang, sembari menjawab pertanyaan Hyung cerewet nya itu, mereka tengah melakukan panggilan video dan sejak tadi Haechan hanya iya-iya saja.

"Ada manajer nunna!!" Orang di seberang mendecak, selalu saja begitu.

Anak ini memang terlihat tenang dalam situasi genting apapun, tapi tidakkah dia juga harus menyiapkan diri nya, walaupun fansign nya tidak terlalu lama, dia hanya mengenakan kaos panjang di balut jaket saja, betapa sederhana penampilan itu, Hyung nya satu ini kurang puas dengan penampilan maknae nya.

"Coba ganti baju, ku yakin mereka menyiapkan lebih dari selusin pasang baju untuk mu" Haechan mengedikan bahu.

"Aku nyaman begini!!" Yang lebih tua menghela nafas lelah.

"Kau ini, susah sekali di beri tau" anak itu abai, ia memasukkan beberapa barang pada tas nya, hanya parfum, powerbank, beanni, lalu ponsel nya yang satu lagi.

"Kalau masih cerewet juga, aku matikan saja" Doyoung langsung diam dengan patuh, anehnya Haechan malah tersenyum miring.

"Kau tau Hyung, sejak Taeyong Hyung wamil, kau semakin cerewet saja," Haechan kembali duduk di depan ponsel yang ia sangga dengan beberapa buku di atas meja kamar hotel nya. "Tenang saja, aku akan menjaga diri ku, jangan terlalu cemas begitu"

"Cihh, aku tau kau itu tidak bisa jauh-jauh dari ku ya bocah, lihat saja, kau sudah mengacaukan harimu di jepang kemarin tanpa aku, kau pikir aku tidak tau kalau kau pergi keluar hotel sendirian, dasar anak nakal" cibir nya tanpa jeda, Haechan sampai melongo parah.

"Wahhh, siapa yang mengadu pada mu, sampai-sampai kau mengoceh seperti petasan begitu" Doyoung menatap nya tajam.

"Yakk," belum juga Doyoung melanjutkan perkataannya, Haechan sudah menyela.

"Arraseo, aku minta maaf membuat mu khawatir" ucap nya sembari menunduk sopan.

"Awas kau ulangi lagi ya" Haechan langsung menggeleng, pintu kamar nya ada yang mengetuk, ia menoleh.

"Siapa" tanya Doyoung, Haechan menggeleng lalu pergi sebentar untuk membuka pintu nya.

"Kau sudah selesai" itu suara Mark, Doyoung menunggu Haechan kembali menampakkan wajah nya di depan ponsel.

"Sebentar lagi, Hyung mau masuk??" Mark awalnya menolak, tapi setelah Haechan mengatakan kalau dirinya sedang menerima telfon dari Doyoung maka Mark mengiyakan untuk menyapa Hyung nya itu.

"Annyeong Doyoung Hyung" sapa Mark dengan senyum secerah matahari, yang kini tengah menyengat Indonesia wkwkwk.

"Ohh, ternyata Mark, bagaimana di Indonesia Mark??" Tanya Doyoung.

"Panas, seperti biasa" ujarnya dengan gelak tawa, sontak Haechan dan Doyoung ikut tertawa.

"Betah tidak??"

"Kalau bertanya seperti itu, tunggu aku tidak kembali, berarti aku betah disini" Doyoung langsung duduk tegap.

"Heh, kalau kau tidak perlu bertanya, pasti karena makanan nya kan" Haechan mengangguk dengan semangat.

"Cihh, mentang-mentang dia yang paling merasa senang di sana" alis Doyoung menukik, ia juga senang ketika melihat kedua adiknya baik-baik saja, sebenarnya hanya itu yang terpenting.

"Ya sudah, aku dan Mark Hyung mau ceksound dulu, nanti setelah kembali ku hubungi lagi" Doyoung mengangguk, Mark menyaut "semangat untuk album dan konser mu Hyung" senyum Doyoung merekah.

"Eohh, gomawo" Mark dan Haechan sama-sama membentuk tangan mereka menjadi love sign, Doyoung tergelak bahagia "hwaiting, doy Hyung,,,," teriak Haechan dengan heboh nya.

Sambungan video itu terputus, Mark mengusak kepala Haechan gemas, "sudah sana, cepat bersiap" Haechan mengiyakan, ia juga malas berlama-lama.

"Markeu,,,, nanti boleh cari yang aku lihat di internet tidak??" Mark menimbang nya, Haechan sudah berulang kali meminta izin untuk membeli itu, tapi baik dari member dream atau hyungdeul nya tidak ada yang mau menemani atau mengijinkan. "Memang eomma sudah bilang boleh" Haechan menggeleng lesu, "hahhh,, sudahlah, kayaknya memang tidak perlu, kalian semua tidak sayang padaku" tawa Mark memenuhi kamar hotel Haechan, ia rengkuh si Gemini dengan brutal nya, "bukan tidak sayang,,,, justru kami sayang padamu, makanya ngk di ijinin, bahaya gembulku,,,"

"Hueekk, sejak kapan Hyung cringe begini, iyuuhh geli" sontak mata Mark melotot tidak terima, ia menggelitik Haechan membuat sang mpu terbahak memohon ampun karena merasa geli.

"Hyung,,, lepas kan ahahhaah ampun,, aku tidak kuat ahahaha" mereka berdua tidak sadar tingkah kedua nya membuat maknae dream dan Jeno membeku, awalnya kedua member itu mau memanggil Haechan, yang tidak tau kalau Mark sudah lebih dulu ada di kamar si bocah kematian itu.

"Kau berkata seperti itu seolah aku tidak pernah menyayangi mu hah, ayo katakan lagi" Haechan menggeleng ribut, ia tidak tahan di gelitik seperti itu, "oke, Mark Hyung yang tampan, aku mohon hentikan, sebagai fans nomor satu mu, harusnya kau mencintaiku dengan sangat, bukan nya menyakiti ku begini" Mark yang semakin gemas lebih menggelitik Haechan lagi.

Tawa Ji-Sung pada akhirnya terdengar, membuat Jeno menoleh horor padanya dan juga gerakan Mark yang masih menggelitik menjadi terhenti di udara, Haechan menatap bungsu dream itu dengan wajah memerah karena perasaan geli nya akibat ulah Mark "astaga, kalian lucu sekali sihh" Ji-Sung berjalan lalu saat sampai di hadapan Haechan, pemuda jakung itu tanpa ragu meraih tangan Haechan dan membantu nya berdiri, Haechan yang masih syok hanya diam dan menurut "ayo, yang lain sudah menunggu di mobil" bahkan saat keluar kamar anak itu menggandeng tangan Haechan dan mengambil tas Hyung nya itu dengan santai nya.

Haechan menoleh pada mark dan Jeno yang masih diam karena si bungsu, mereka berdua adu tatap sampai sadar kalau Ji-Sung mulai membayikan Haechan lagi, anak itu seperti nya benar-benar ingin menjadi kakak untuk si pemuda Juni karena terlalu gemas pada Hyung nya itu.

"Ji-Sung_ah, kau tidak melindur kan!! Kau benar-benar Ji-Sung kan, bukan setan yang menyerupai nya kan" ocehan Haechan tidak di tanggapi yang mana membuat Haechan mendengus kesal.











Konser di Indonesia berjalan lancar, member Nct dream pun langsung bergegas ke tujuan konser selanjutnya, mereka lelah!! Tapi tetap profesional menjalani serentetan konser nya mereka juga senang karena pada akhirnya para penggemar juga bahagia. "Pencapaian yang membanggakan" ujar Jaemin, ia menaruh tas nya lalu menepuk sisi sebelah nya agar Haechan duduk di sebelah nya, tapi si Gemini itu nampak nya tidak mau.

Ia malah melangkah ke bangku belakang, disana ada Chenle dan Jeno, "aku di samping jendela" Jeno menggeser duduk nya membiarkan Haechan duduk di pinggir sesuai kemauan bayi beruang itu "cochoball, aku menyuruh mu disini" Jaemin menoleh kebelakang, "aku mau di belakang, Na" katanya, ia berikan senyuman hangat untuk pemuda Leo, membuat Jaemin mendecak tidak suka, awalnya dia berpikir akan memeluk Haechan sembari perjalanan ke bandara.

"Jangan ngambek, nanti di pesawat kita duduk sampingan" Jaemin langsung tersenyum senang dan menyetujui nya "lhoo,, bukan nya jatahmu duduk dengan ku ya" saut Jeno, Jaemin menatapnya ingin protes "kalau bertengkar, aku duduk sendiri saja" kedua pemuda itu menyaut kompak "jangan" Haechan tersenyum puas.

Lalu beralih memeluk Chenle dan memejamkan matanya. Membuat si kembar dream diam tidak berani protes lagi, sedangkan Mark hanya sibuk tertawa dan Ji-Sung yang sudah duduk anteng di sebelah Jaemin menggeleng maklum, "tidur yang nyenyak Hyung ku,,," usap Chenle mempamerkan pada duo J yang mana mereka malah mendecih kompak menatap bocah kematian versi China itu.


















Mumettt,,,, serius!!😵

Ayi2 🐻(Haechan Maknae nct 127)❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang