Haechan Maknae 20

2.1K 214 7
                                    


Nampak pemuda itu tengah melamun di depan jendela, ia seperti menatap satu objek yang membuat nya begitu terpaku sampai tidak menyadari kehadiran orang lain di sekitar nya, elusan lembut di kepala nya membuat pemuda itu tersadar.

"Ohh, Hyung" setelah menoleh dan mendapati Jaehyun berdiri tepat di sebelah nya, Haechan menyapa pelan.

"Kenapa disini sendirian, Mark dan Yuta sedang main game, kau tidak mau bergabung" Haechan menggeleng pelan, ia tidak berambisi untuk apapun hari ini, ntahlah Haechan merasa hari nya kali ini begitu lama, ia ingin segera mengakhiri waktu di hari yang terasa berjalan begitu pelan.

"Aku rasanya cuma mau berbaring, tapi karena ulah Jungwoo Hyung, aku malah tidak bisa lagi tidur" Jaehyun terkekeh, ia tau sekali kalau hari libur untuk maknae ilichil itu begitu berarti dan Jungwoo mengacaukan segala nya pagi tadi, sekarang masih siang dan Haechan sungguh sangat kebosanan.

"Bergabung saja, tunggu yang lain datang juga" menghela nafas panjang, Haechan memandang tanpa minat pada Hyung nya satu itu.

"Apa?? Tidak mau juga" Haechan mengangguk, Jaehyun kehabisan ide untuk membuat mood anak ini kembali baik.

"Mengunjungi Taeyong Hyung, mau??" Mata Haechan langsung berbinar kala mendengar nama Taeyong di sebut.

"Boleh kah, tapi apa Hyung tidak sibuk" Jaehyun seperti menimbang sesuatu.

"Seperti nya aku senggang" ia merogoh ponsel nya lalu mengetik cepat dan kembali menatap Haechan. "Bersiap lah, kita punya waktu yang cukup panjang untuk perjalanan" Haechan tersenyum antusias, setelah nya anak itu menghilang di balik pintu kamar nya, Mark dan Yuta yang masih sama-sama memegang stik game nya memandang heran ke arah kamar Haechan yang sempat tertutup dengan kencang.

"Kenapa dengan nya" Mark hanya mengedikkan bahu nya.

"Kami akan pergi, mungkin pulang nya agak larut, bilang pada yang lain ya Hyung" uajr Jaehyun berpamitan pada Yuta selaku yang tertua saat ini berada di dorm.

"Kemana?? Kenapa Haechan terlihat bersemangat sekali??" Tanya Mark yang penasaran.

"Kau mau ikut, kami mau mengunjungi Taeyong Hyung" Mark sudah akan setuju sebelum ia ingat janji nya dengan salah satu komposer yang susah-susah ia buat janji dengan nya, karena beliau cukup sibuk dengan pekerjaan yang banyak menyita waktu itu.

"Ahhh, sayang sekali nanti sore aku ada janji Hyung" Jaehyun mengangguk, Yuta menatap iba pada Mark.

"Hyung, ayo" lihat anak itu, dia bahkan sudah menyiapkan jaket jika benar dirinya di ajak pulang terlalu larut oleh Hyung nya.

"Ya sudah, kami berangkat" Jaehyun menggandeng tangan Haechan sebelum benar-benar keluar, Haechan melambai pada Mark dan Yuta.

"Bye-bye Hyungduel" senyum anak itu begitu ceria, ia tidak melepas genggaman Jaehyun sama sekali, ntah dia yang merasa begitu bahagia karena ingin bertemu Taeyong yang saat ke berangkatan nya tidak bisa mengantar hingga kekecewaan anak itu membuat nya bersedih sampai menangis dalam pelukan Mark waktu itu.

"Mau bawa oleh-oleh untuk Taeyong Hyung" tanya Jaehyun, ia tau betapa Haechan merindukan leader mereka itu.

"Eohh, di camp pasti Taeyong Hyung tidak makan dengan benar, bagaimana kalau makanan kesukaan Taeyong Hyung" ujarnya sambil menatap penuh harap pada Jaehyun.

"Oke, kita mampir restoran favorit nya nanti" senyum Haechan semakin terkembang.

~~~

Sesampainya di camp militer, Haechan menatap kagum semua orang yang memakai seragam kebanggaan negara Korea itu.

"Uhh, panas sekali disini!! Apa Taeyong Hyung tidak matang ya??" Mendengar celetukan aneh Haechan, Jaehyun tertawa, lalu ia usak kepala anak itu gemas.

"Kata Taeyong Hyung, dia ada di dalam, ayo" Haechan mengikuti langkah Jaehyun, sangat kontras, langkah Jaehyun terlihat gagah dan lebar, sedangkan Haechan harus sedikit kewalahan mengimbangi nya.

"Jangan cepat-cepat, banyak yang melihat" Jaehyun tau kalau Haechan malu, siapa yang tidak mengenal anak itu, dari sekian penghuni bumi pasti ada puluhan ribu yang mengenal nya walau hanya sekedar nama.

"Itu dia" Haechan berhenti, ia menatap sosok yang sudah sangat lama tidak ia jumpai, matanya berkaca-kaca.

Sontak bawaan nya ia berikan kepada Jaehyun dan langsung berlari, senyum Taeyong menyambut nya penuh suka cita. "Pelan-pelan aegi"

Brugk

Pelukan erat menjadi yang pertama Taeyong rasakan, ia usap dengan penuh sayang maknae ilichil itu, ia juga sama rindu nya.

Setelah scandal salah satu member ilichil hingga membuat nya di keluarkan, sampai Taeyong pulang untuk membahas nya pun Haechan jarang bicara pada siapapun, maka dari itu Taeyong sempat khawatir kalau anak ini akan jatuh sakit lagi kalau terlalu banyak pikiran.

"Bagaimana keadaan mu, makan mu baik kan, tidak pernah sakit kan, kau mematuhi Hyung mu yang lain kan, ingat pesan Hyung kan" Haechan cemberut seketika.

"Ishhh,, pelan-pelan tanya nya, aku bingung Hyung" Rajuk anak itu, Haechan sama sekali tidak melepaskan pelukan Taeyong, ia duduk menyamping masih dengan memeluk Hyung nya itu.

"Mianhae, aku hanya takut kau tidak mendengar ku" Haechan menunduk sedih.

"Memang kapan aku tidak mendengar Hyung" ujar nya sendu.

"Haechan-i terlalu nakal untuk membuat Hyung percaya kalau kau tiba-tiba menjadi anak baik tanpa ada mau nya" semakin merengut anak itu.

"Kelihatan sekali ya kalau aku nakal" Taeyong senantiasa mengusap kepala Haechan, tiada henti ia kecup sesekali pucuk kepala anak itu.

"Tidak, kami hanya terlalu mengkhawatirkan dirimu sampai tidak ada tempat yang buruk untuk mu" Haechan semakin mendusal.

"Ayo pulang saja, aku mau tidur dengan Hyung" Taeyong dan Jaehyun terkekeh.

"Kumat manja nya" gumam Jaehyun

"Biarkan saja, dia kan tidak bisa sepuasnya memeluk ku kalau pulang dari sini" Haechan kesal.

"Memang Hyung tidak rindu padaku??" Taeyong menggeleng.

"Jahat sekali" sudah merasa amat gemas, Taeyong memeluk Haechan sangat erat.

"Uhuk uhuk, tidak bisa nafas" kata nya terbata-bata.

"Maaf, aegi, kau sangat menggemaskan, mangkanya Hyung sampai kelepasan" Haechan kembali cemberut.

"Salah sendiri, aku ikut Hyung saja tidak boleh"

"No, kalau bayi satu ini ikut, tau kan bagaimana kacau nya dorm tanpa mu" jawab Jaehyun cepat.

"Lagipula apa sih bedanya, nanti aku juga akan melakukan nya" Taeyong mengapit pipi bulat itu.

"Kalau boleh meminta, Hyung tidak akan membiarkan mu masuk kesini, Hyung tidak mau kalau kau sampai terluka"













Hayo lhoooo, galau lagi nih kyk nya??

Gimana dong, mau bikin konflik Mulu kasihan, tapi kalau ngk ada bumbu² nya juga rasanya tuhh monoton.

Pusing kan jadi nya,,,,,!!!🤔

Ayi2 🐻(Haechan Maknae nct 127)❤️Where stories live. Discover now