BAB 12

764 237 20
                                    

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*

[Notes: Dengerin lagunya biar kalian semakin enjoyy saat membaca, sekalian nostalgia heheh]

Keesokan harinya Freen bangun lebih awal ketimbang teman-temannya. Yahh semalam Freen tidur di tendanya sendiri walaupun dia ingin sekali menerima ajakan Becky untuk tidur di tendanya.

Freen tidak ingin terjadi kesalahan pahaman jika salah satu peserta kemah melihatnya keluar dari tenda Becky di keesokan hari.

Freen menggoyang tubuh Nam dan Noey tapi tak ada dari mereka yang meresponnya.

" Wake up guyssss! " teriak Freen sia-sia karena teman-temannya masih nyaman dalam mimpi masing-masing

Freen pun menyerah dan memilih untuk keluar dari tenda. Freen menghirup dalam-dalam udara sejuk disekitarnya. Rasanya pasti sangat menyenangkan jika tinggal di tempat sejuk yang bebas akan polusi seperti disini.

Baru melangkahkan kakinya beberapa jengkal dari tenda, Freen dihadapkan dengan pemandangan ketua Osis yang tengah sibuk membersihkan abu bekas pembakaran api unggun.

Freen merasa bimbingan antara terus melangkah maju atau putar balik. Tapi karena Freen mengingat pesan Nam untuk menjauh dari si ketua Osis jadilah Freen berencana untuk putar balik saja.

Akan tetapi rencana Freen gagal total ketika Victor memanggilnya. " Hey tunggu! "

Freen merutuki dirinya sebab tidak buru-buru pergi dari tadi dan sekarang mau tak mau dia harus menghadapi ketua Osis.

Freen membalik badannya dengan kaku sebelum menjawab panggilan dari Victor. " Ada yang bisa ku bantu P'Victor? "

" Apakah kamu bisa membantu ku? para panitia yang lain masih didalam tenda karena kelelahan berjaga semalam. " ujar Victor

" Y-ya, kurasa aku bisa membantu mu. " Freen merasa gugup saat berbicara dengan lawan jenis

Freen mengambil sapu lalu mulai mengumpulkan abu kayu yang berserakan menjadi satu.
Victor diam-diam tersenyum melihat Freen begitu telaten dalam hal bersih-bersih.

Sekarang sangat jarang menemukan gadis yang mau membantu dirinya bersih-bersih tanpa mengeluh seperti Freen. Jika gadis sekarang pasti akan langsung kabur atau mengatakan takut kotor, capek lah, apalah... dan masih banyak lagi.

Setelah terkumpul mereka memasukkan abu tersebut kedalam tong sampah. Sekarang tempat pembakaran api unggun sudah bersih kembali.

" Terimakasih atas bantuan mu. Kalau aku saja yang membersihkannya pasti tidak akan selesai secepat ini. " ucap Victor

" Sama-sama. " balas Freen seadanya, saat ini Freen hanya ingin cepat-cepat kembali ke tendanya

" Oh ya kemarin kamu belum sempat memberitahu nama mu. Sekarang bisakah kamu memberitahu ku? Rasanya aneh karena aku tidak tau nama mu. "

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 18 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The HeiressWhere stories live. Discover now