"Kak.. j-jangan di kecup, astaga.."
"Raja.. kamu harum sekali.. um.."
"Kak, please stay away. Ini pelecehan,"
"Raja.. you really handsome.."
"Kak, udah cukup. Ini udah keterlaluan."
"No, no, baby. Don't call me 'kak', but call me honey..."
...
Sia...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tandai typo🌸
.
Double up😘 happy reading❤ . .
Raja kembali mengecek alamat yang telah di kirimkan olivia, dan ya rumah besar di hadapannya ini memang alamatnya. Setelah memarkirkan motornya, Raja melepaskan helm full face nya lalu turun dari motor, mengantongi ponselnya.
Menekan bell, kala pintu terbuka seorang wanita berpakaian ala maid lah yang menyambutnya. "Silakan masuk, tuan."
Raja berdehem, lantas melangkahkan kakinya memasuki rumah besar.. ah rumah ini bahkan pantas di sebut sebagai mansion, sangat besar, luas dan mewah.
"Maaf, kalo saya boleh nanya. Apa benar ini rumah Olivia?"
Pelayan itu mengangguk. "Benar, tuan. Mari ikut saya, nona sedang menunggu anda."
Raja hanya bisa menurut dan mengikuti langkah pelayan yang jauh di hadapannya, sesekali melihat interior rumah ini yang benar-benar mewah dan indah. Hingga langkah pelayan itu berhenti pada sebuah ruangan luas tak berpintu.
Pelayan itu memundurkan langkahnya, mempersilakan Raja masuk. Dan ketika Raja memasuki ruangan itu, dia cukup terkejut melihat Olivia sedang mandi di sebuah kolam sedang berukuran bulat, di sekeliling gadis itu ada beberapa pelayan yang tampaknya membantu memijat tubuh Oliivia.
Raja memutar tubuhnya, memalingkan wajahnya merasa tidak sopan karena melihat hal tak senonoh ini. Bagaimana bisa Olivia malah mengajaknya kesini?
"Kalian boleh pergi." Olivia berkata, dan setelahnya keenam pelayannya meninggalkan ruangan mandinya, kini tersisa ia dan Raja.
Olivia mengulum senyumnya melihat Raja malah berpaling tak mau menatap ke arahnya. Gadis itu memutuskan untuk keluar dari kolam dalam keadaan telanjang bulat, melangkah anggun mengambil bathrobe putih yang terlipat rapi di atas kursi yang di sediakan, setelah melilitkan benda itu di tubuhnya, Olivia duduk di sofa panjang. "Raja.. silakan duduk."
Raja berdehem. "Lo udah berpakaian?"tanyanya tanpa melihat kebelakang.
Olivia terkekeh, sikap Raja ini lah yang membuatnya tertarik, kesopanan Raja membuat hatinya berdebar. "Udah. Gak sopan lho belakangi tuan rumah kayak gitu," candanya.
Akhirnya Raja memutuskan untuk berpaling dan menghadap Olivia. Dia melangkahkan kakinya, duduk dengan kaku di sofa berhadapan dengan gadis itu. Melihat Olivia sengaja mengekspos pahanya, membuat Raja tidak nyaman.
Sebenarnya, ada rasa bersalah di dalam benaknya. Karena telah membohongi Chelia, dia berkata untuk pergi berkumpul dengan Kai dan Ryan, namun kenyataannya dia pergi kerumah Olivia untuk bekerja. Katakan saja jika Raja gila kerja, biarlah.. memang begitu adanya, Raja sangat membutuhkan uang untuk kebutuhan Ibu, Adik-Adiknya dan dirinya sendiri. "Jadi siapa yang bakal gue fotoin?" tanya Raja.
