13. Beautiful eyes

1.1K 54 217
                                    

Tandai typo🌞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tandai typo🌞
.
.

Seperti biasa, usai pulang kerja, Raja pasti akan mampir ketempat Chelia, namun kali ini bukan di apartemen, melainkan rumah Chilla.. rumah minimalis yang terdapat di depan mansion mewah.

Raja baru mengetahui dari Chelia jika rumah ini sengaja di beli untuk Chilla atas permintaan dari gadis itu supaya Chilla lebih dekat pada pria bernama Felix. Sebegitu dalamnya cinta gadis itu pada Felix, namun kenapa Chilla malah pergi meninggalkan pria itu?

Seperti sekarang, Raja hanya bisa melihat Felix memohon pada Chelia, supaya Chelia memberitahu dimana keberadaan Chilla sekarang.

"Aku gak tau dimana Chilla, sekarang kamu pergi," kata Chelia, merasa jengah pada pacar Adiknya ini.

Kedua mata Felix berkaca-kaca, kenyataan Chilla menghilang membuatnya dadanya sesak.
"Gue mohon.." pria tampan itu jatuh berlutut di hadapan Chelia. "Kasih tau gue keberadaan Chilla.."

"Aku benar-benar gak tau, El. Sebenarnya apa masalah kalian? Kenapa gak bicarakan dengan baik-baik, jangan membuatku ikut pusing!"

Felix pun tak tahu apa sebab Chilla pergi meninggalkannya.
"Kita gak ada masalah, gue gak tau kenapa tiba-tiba Chilla ngilang, bahkan dia ngeblok nomor gue."

"Aku berani bersumpah. Aku gak benar-benar gak tau dimana Adik aku sekarang." Chelia mendesah kasar, merasa iba melihat wajah tampan Felix. "Satu-satunya yang tau keberadaan Chilla yaitu abang aku sendiri."

Felix menarik napasnya dalam-dalam, pria itu bangkit berdiri sambil mengusap pipinya dengan kasar, lantas melenggang pergi begitu saja.

Astaga, pria yang malang. Chelia bisa merasakan jika Felix adalah pria yang tulus, pria itu mencintai Adiknya, hanya saja laki-laki itu gengsi, dan sekarang setelah Adiknya pergi, tampaknya Felix baru menyadari perasaannya.

"Emang Chilla kemana sih? Dia ada masalah sama cowok tadi?" tanya Raja pada Chelia yang kini duduk di sampingnya.

"I don't know, baby. Udahlah, biarin itu jadi urusan mereka, um ke kamar aku yuk?" Chelia berkata, sambil merapatkan dirinya pada tubuh Raja.

Seketika Raja menjadi gugup dan sedikit menjauh. "Kenapa? Disini aja udah nyaman kok."

Bibir Chelia menyerucut. "Ayo ciuman!"

Napas Raja tercekat, dia menatap Chelia dengan tatapan ngeri. Ada apa dengan gadis ini? Kenapa sangat terobsesi pada ciumannya?!
"T-tapi, Chell. Aku belum mandi.."

Halah banyak alasan, padahal Chelia bisa mencium jika Raja masih sangat wangi dan segar, Chelia pun bingung kenapa pemuda ini selalu tampak menggoda di matanya. Bukan hanya di matanya, mungkin seluruh wanita di dunia ini akan mengatakan jika Raja memanglah sangat tampan dan memesona, pria itu layaknya Dewa.. Dewa Narkissos yang terkenal akan ketampanannya.

RAJAWhere stories live. Discover now