Chapter 16

127 28 20
                                    

'Uhh ... apa lagi ini ...'

Kini, (Name) baru sadar, yang langsung ia lihat tak lain dari ruangan. Keadaan dirinya tak lain dari diikat dan dilakban.

'Ya ampun, berulah lagi dia. Gak bosen apa nyulik gua?'

(Name) merasa sedikit dejavu dengan adegan penculikan ini. Apa ia nantinya akan diselamatkan oleh pahlawan kesiangan alias Kakak Solar-nya?

'Kok perasaan gua gak enak, ya?'

"Gimana? Udah puas tidurnya?"

(Name) memergik sebab tiba-tiba mendengar suara Nada. Dari tadi (Name) mengira dirinya sendiri di ruangan itu, ternyata (Name) yang tak sadar dengan keberadaan Nada di sisi lain ruangan itu.

Nada menyeringai, lalu mendekat ke (Name). "Gimana rasanya ketemu gua lagi?" Nada menarik lakban menutupi bibir (Name) dengan kasar.

(Name) meringis sampai matanya berair. "Lo ... kenapa sih gua terus? Salah gua ke lo apa?"

"Nanya lo? Salah lo tuh banyak! Pokoknya lo napas aja salah di mata gua!" Nada menjambak rambut-rambut (Name) dengan kasar. "Bisa dipastikan sekarang adalah waktu terakhir lo hidup, karena sebentar lagi lo akan gua jual! Lo akan diperkosa, lalu dibongkar dan diambil organ-organ tubuh lo!" Lalu dengan riangnya Nada tertawa.

(Name) seketika merasa ngeri, belum lagi kepalanya dibuat sakit oleh jambakan maut Nada. "Na ... Nada ... gua gak mau ..." ucap (Name) pelan. Ia melawan juga yang ada nanti Nada malah makin menjadi-jadi.

"Ihh? Pasrah banget sih~ kasihan deh~" ucap Nada dengan intonasi suara yang dibuat-buat. Lalu ia melepaskan rambut (Name).

"Gak bakal gua lepas dong. Klien gua udah nunggu lama, masa gua kecewain lagi sih. Gak mau lah. Bentar lagi dia ke sini kok, buat lihat produk yang bakal dibelinya." Nada tersenyum

(Name) jadi makin takut. Komat-kamit ia berdoa di dalam hati, ia benar-benar tidak mau diperlakukan seburuk ini. Perasaan (Name) selama ini cuma diam dan tak mengusik Nada, malahan Nada duluan yang panas. (Name) tak menyangka bisa jadi sejauh ini.

"Jangan ngarep lo bakal diselamatkan sama siapapun. Oh, lo pasti pengen ya diselamatin sama suami lo yang mafia itu? Kangen ya sama dia?" Nada tertawa remeh. "Gak bisa, gak bisa, dia udah gua kurung!"

(Name) terbelalak seketika. "K-kok?" (Name) tentu tak percaya. Orang sekuat dan seberkuasa Solar bisa disekap oleh orang modelan Nada? Gimana ceritanya?

Nada tertawa. "Udah gua bilang, orang tua doang mana bisa ngalangin gua. Dia kuat cuma karena anak buahnya yang banyak. Dia sendiri juga kalah kok."

"Tapi sama pihak lo, dia dikeroyok 'kan?"

"Ya iyalah, pakai nanya lo. Yang penting sekarang kemenangan di tangan gua." Nada tersenyum lebar, tanda kepuasan.

(Name) jadi semakin murung. 'Nasib gua sekarang gimana dong astagaa. Nara pastinya gak tau gua ada di sini, apalagi yang lain yang gak lagi di rumah. Kalaupun lapor polisi, clue apa juga yang bisa mereka kasih ... ah udahlah, pasrah aja gua. Siapa tau in another life bisa sedimensi sama husbu.'

Nada menepuk-nepuk pipi (Name). "Sabar ya, bentar lagi klien gua datang. Bentar lagi lo bakalan mat¡ kok."

Tepat setelah berkata itu, pintu ruangan terbuka, menampakkan seorang pria yang (Name) yakini sebagai orang yang akan membelinya. Dilihat dari tampilannya, sudah pasti orang ini isinya cuma hasrat untuk memuaskan diri dalam segala hal. (Name) mau kabur saja.

"Oh, udah datang juga." Nada tersenyum ke arah pria itu. "Silakan dilihat-lihat dulu, dicicipi sedikit juga boleh."

'Hah?! Aaaaaa gak maauuu, siapapun datang toloonggg, gua gak mau dinodain!' batin (Name) yang sudah histeris duluan.

Contract Marriage [✓]Where stories live. Discover now