Bab 41 : Berubah #2

7 0 0
                                    

"Yang Mulia! Gaun anda!" Pekik Riri ketika melihat kondisi bagian depan gaun Rosela dipenuhi noda coklat dan basah.

Rosela menghela nafas, "kena teh," jawabnya pelan. Ia pun langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa. Melihat kondisi Rosela seperti itu pasti karena Putri Lily yang mengajaknya minum teh. "Ini pasti ulah Putri Lily," tebak Riri, namun Rosela tak mau menjawab.

Riri membantu Rosela melepaskan gaunnya. "Saya dengar kebanyakan pelayan dan dayang di kerajaan ini lebih memilih Putri Lily ketimbang Anda. Aneh, padahal Putri kandung Raja dan Ratu adalah Anda." Ucapnya.

Lagi-lagi Rosela menghela nafas. "Pantas saja kebanyakan dari mereka memandangku rendah." Ujarnya lesu. Seakan kehidupan saat ini terasa melelahkan untuk dihadapi.

"Apa? Siapa yang berani memandang Anda dengan rendah? Dia harus diberi hukuman!" Riri emosi mendengar Tuan Putrinya dihina.

"Untuk saat ini aku harus menjaga sikapku. Aku tidak mau jadi bahan gunjingan sebagai anak yang durhaka." Ucap Rosela, "dan aku juga ingin kau menjaga sikap dengan dayang atau pelayan istana lainnya. Kita harus buktikan bahwa kita ini tidak bisa di pandang sebelah mata! Aku sudah merubah nasib kita ketika di kerajaan Valkry sampai tidak ada yang memandang kita rendah." Terangnya penuh semangat.

Benar, Rosela harus berubah. Jika di kerajaan Valkry sebagai wanita pemberani dan tidak takut dengan apapun. Sekarang ia tidak bisa bersikap seperti itu karena sekarang bukan hanya nama baik dirinya, ia harus menjaga nama baik kerajaan juga. Karena sekarang Rosela adalah seorang Putri. Maka dari itu ia tidak bisa melawan dengan kasar, namun dengan lembut namun menusuk seperti ciri khas bangsawan.

"Baik Yang Mulia! Saya akan mengikuti perintah Anda."

Zoe dan Luna pun masuk ke kamar Rosela. Mereka juga terkejut melihat kondisi gaun Rosela yang di pegang oleh Riri. "Apa Yang Mulia baik-baik saja?" Tanya Zoe khawatir.

"Saya dengar dari pelayan yang melayani jamuan teh di taman katanya setelah Anda pergi para Nona bangsawan itu tertawa." Adu Luna.

"Dasar, padahal Putri kerajaan ini yang sesungguhnya Yang Mulia Putri Rosela. Kenapa mereka malah berpihak kepada putri angkat itu." Timpal Zoe.

Riri pun mengangguk setuju dengan ucapab Zoe.

"Iya, apa yang kurang dari Anda. Cantik, tinggi, baik dan seksi begini. Kalah jauh dengan Putri Lily yang hanya mengandalkan wajahnya saja. Dia kurus dan pendek." Ungkap Zoe. Sepertinya Zoe adalah wanita yang blak-blakan jika menghina seseorang.

Rosela pun tertawa geli mendengar pujian Zoe. "Aku tidak tau harus memberimu hadiah apa karena memujiku seperti itu." Ucapnya.

Zoe pun menggeleng. "Tidak perlu Yang Mulia. Karena itu bukan pujian melainkan kenyataan. Anda sangat pantas bersanding dengan Duke Kylian ketimbang Putri Lily." Balasnya.

Rosela dan Riri pun saling menatap. Entah apa yang mereka berdua pikirkan.

"Seharusnya 'kan memang begitu. Pertunangan Yang Mulia dan Tuan Duke memang sudah dirancang dari dulu, cuma karena Yang Mulia menghilang makanya pertunanganya diundur. Mana bisa Putri Lily merebut Duke Kylian dari Putri Rosela." Timpal Luna.

"Tapi Putri Lily terlihat begitu menyukai Tuan Duke, lihat saja ketika Tuan Duke berkunjung ke Istana. Pasti Putri Lily mengikutinya seperti lebah yang mengerumuni bunga." Jawab Zoe.

"Benarkah?" Tanya Rosela yang baru tau informasi tersebut. Sepertinya Rosela punya rencana cadangan.

"Benar Yang Mulia, para pelayan dan dayang Istana pun banyak yang menyadarinya." Ucap Zoe.

"Lalu, apa Kylian juga menyukai Lily?" Tanya Rosela penasaran.

"Tidak tau, tapi sepertinya Duke Kylian tidak terganggu dengan kehadiran Putri Lily yang terus mengikutinya." Jawab Zoe.

"Oh, begitu..." ucap Rosela. Sepertinya Rosela punya rencana cadangan.

👑👑👑

Aku tidak bisa berbasa-basi dengan menanyai kabarmu, karena aku yakin kau baik-baik saja bersama Pangeran Tercintamu itu.

Aku ingin bilang.

Sepertinya aku masuk ke dunia novel lain! Apa kau tau novel i was the real one? Sepertinya aku masuk ke dalam novel itu sekarang. Aneh bukan, dari novel Rainbow behind the cloud aku langsung berpindah ke novel ini. Apa yang sebenarnya terjadi?

Tapi aku ingin tau apa kau pernah membacanya? Karena aku tidak pernah. Aku hanya melihat iklannya yang beberapa kali muncul.

Jika kau pernah membacanta tolong beritahu aku alur ceritanya dari awal hingga akhir, itu satu-satunya cara agar aku bisa bertahan disini.

Sekedar informasi, aku masih tidak percaya menjadi Putri disini. Dan jika kau rindu denganku Kau boleh berkujung.

Kau harus segera membalas surat ini setelah membacanya!

Rosela melipat suratnya dan memberikannya kepada Luna.

Tolong kirimkan surat ini kepada Nona Yesenia, tunangan Pangeran Benjamin dari kerajaan Valkry," perintah Rosela.

"Baik Yang Mulia." Ucap Luna, lalu langsung pergi.

Rosela pun bangkit dari kursi dan pergi menghadiri acara makan malam bersama keluarganya dan Duke Kylian.

Sesampainya di ruang makan Rosela langsung membungkuk hormat kepada kedua orang tuanya, "selamat malam Ayahanda dan Ibunda." Ucapnya. Ia tak lupa memberi salam kepada Isaac, Lily dan Kylian.

"Kali ini Ibu meminta koki kerajaan untuk memasak makanan kesukaanmu dulu."

Melihat iga panggang super lezat di hadapannya membuat Rosela lapar. "Walau hilang ingatan sepertinya selera makananku tidak bisa berubah. Terimasih Ibu." Ujar Rosela.

"Sepertinya sikap Yang Mulia Putri telah berubah."

"Apa Tuan Duke merasa begitu?" Tanya Rosela, namun Kylian tidak menjawabnya. "Aku rasa sikapku masih sama seperti sebelumnya. Hanya saja sekarang lebih terkontrol dari sebelumnya." Jelas Rosela.

Rosela pun menatap Regis dan Lucia bergantian. "Dan untuk Ayahanda dan Ibunda, maaf atas sikapku waktu itu. Padahal kalian sudah susah payah selama ini mencariku. Tapi sikapku sungguh keterlaluan." Ucap Rosela.

"Ya ampun, kami tidak pernah mempersalahkan dirimu, Sayang. Wajar kau seperti itu. Karena ingatanmu yang hilang, kau jadi tidak bisa mengenali kami. Dan kami pun mendesakmu seperti itu." Balas Lucia.

Regis pun ikut bicara. "Ibumu benar, Ayah juga salah karena membahas pertunanganmu dengan Kylian disaat kau tengah menjalin hubungan dengan Pangeran itu. Tapi, Ayah tetap ingin melihat kau dan Kylian bertunangan." Jelas Regis.

"Jika itu kemauan Ayah, aku akan menjalaninya. Maksudku untuk kembali mengenal Duke Kylian. Tapi dengan syarat, jika aku tetap tidak bisa maka Ayah harus membatalkan rencanan pertunangan kami." Terang Rosela.

Regis langsung sumringah mendengar perkataan Putrinya, "tentu, tentu saja. Ayah akan menepati janji. Dan jika kalian merasa cocok tidak perlu bertunangan, langsung menikah saja." Ujarnya.

"Tidak bisa. Kita baru saja bertemu Rose setelah lama berpisah. Aku tidak mau jauh dari putriku secepat itu." Tolak Lucia. Ia masih ingin menghabiskan waktu bersama Putrinya.

"Kau benar. Ah, lihat saja bagaimana waktu merubah segalanya. Sekarang kita hanya perlu memastikan jika kalian bisa saling mengenal terlebih dahulu." Ucap Regis bersemangat.

Rosela melirik Lily yang sejak tadi diam dan fokus menyantap makan malamnya. Tapi Rosela yakin jika ekpresi Lily berubah ketika ia menyatakan akan mencoba mengenal Kylian.

To be continue...



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Am I a Villain?Where stories live. Discover now