11: Detention

331 76 5
                                    

Suara alarm yang berasal dari ponsel dan jam weker saling bersahutan, menghasilkan suara yang sangat bising di sebuah ruangan berukuran 5x5 meter yang di dalamnya terdapat seorang gadis bak puteri tidur yang tidak bergeming sedikitpun dengan adanya suara bising tersebut. Gadis itu bahkan semakin mengeratkan pelukannya dengan bantal guling kesayangannya.

Alarm tersebut terus-menerus menyala-mati-menyala sampai sang pemilik benar-benar mematikannya. Jika dihitung, sudah hampir 30 menit alarm tersebut saling bersahutan. Sang puteri tidur baru mulai membuka matanya ketika suara alarm dari ponsel berganti dengan suara dering telepon yang terus-menerus berbunyi.

Gadis itu meraba barang-barang di meja kecil samping kasurnya untuk mencari tempat ponselnya berada. Ketika ia menemukan benda yang ia cari, dirinya langsung mengusap layar ke kanan untuk menerima panggilan.

"Halo?" ucapnya dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur dengan mata yang setengah terpejam.

"Wang Yi! Kamu kemana?! Pelajaran pertama sudah mau dimulai!" teriak seorang gadis dari seberang telepon. Suara teriakannya berhasil membuat sang puteri tidur yang tidak lain adalah Wang Yi langsung membuka matanya sepenuhnya.

Wang Yi bangkit dari tidurnya dan langsung mengecek waktu di ponselnya. Sekarang sudah pukul 07.55 yang menandakan bahwa pelajaran pertama akan segera dimulai dalam 5 menit ke depan. 

"Aku kesiangan. Aku akan segera berangkat." Wang Yi tidak menunggu jawaban dari temannya dan langsung mematikan sambungan telepon.

Wang Yi segera bangkit dari kasur dan hendak mengambil handuk yang tergantung di depan lemarinya.

"ASTAGA!" jantung Wang Yi seakaan meloncat keluar ketika dirinya mendapati gadis yang tidak lain adalah Zhou Shiyu kini sedang duduk di kursi belajarnya sambil menyilangkan kaki serta tangan di dada.

Shiyu yang melihat Wang Yi kini sudah menyadari kehadirannya di ruangan tersebut langsung membuka headphone yang sejak tadi ia pakai.

"Udah bangun?" tanya Shiyu dengan nada sarkastik.

"Kamu ngapain duduk di situ diem aja kayak gitu? Bikin orang kaget tau gak?!" protes Wang Yi yang kini sudah bisa menetralkan detak jantungnya akibat terkejut tadi.

"Aku nungguin kamu bangun." jawab Shiyu dengan wajah datar.

"Kenapa gak bangunin aja daritadi? Udah tau kita telat."

Shiyu bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Wang Yi. Langkah Shiyu terus mendominasi, membuat Wang Yi mau tidak mau terus mundur untuk menghindari Shiyu yang semakin mendekat. Wang Yi berhenti ketika punggunggnya sudah menabrak dinding kamarnya. 

Shiyu sedikit mendongak untuk menatap mata Wang Yi. "Aku sengaja gak bangunin kamu. Bukannya kamu yang minta ke Tante Jia biar aku gak bangunin kamu lagi?" ucap Shiyu dengan tatapan sedikit tajam. Wang Yi yang ditatap seperti itu hanya bisa menelan ludahnya. Baru kali ini ia melihat Shiyu mengeluarkan ekspresi marah.

"Aku coba untuk menghargai usaha kamu yang mau bangun sendiri. Tapi tau akhirnya kayak gini kayaknya kamu gak perlu berusaha bangun pagi sendiri lagi,"

Shiyu semakin mendekatkan wajahnya sehingga wajah mereka hanya berjarak beberapa sentimeter saja. Keduanya bahkan bisa merasakan deru napas masing-masing.

"Kamu cuma perlu belajar dan berusaha terbiasa dengan kehadiran aku setiap pagi untuk bangunin kamu." lanjut Shiyu.

Wang Yi semakin tidak bisa berkutik. Dirinya yang biasanya selalu protes dengan perilaku Shiyu yang tidak ia sukai kini tiba-tiba lidahnya menjadi kelu. Tidak ingin berlama-lama dalam situasi yang canggung, Wang Yi langsung memutus pandangan mereka dan sedikit mendorong Shiyu agar menjauh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WangYi: My Crush, My ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang