VLARIEON -08

84 32 90
                                    

Jangan lupa vote and komennya💗

Setelah kembali dari toilet, Mavigo menekuk wajahnya hingga membuat semua teman-temannya terheran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kembali dari toilet, Mavigo menekuk wajahnya hingga membuat semua teman-temannya terheran.

"Kenapa muka lo?" tanya Alianzo mengernyit.

Mavigo hanya menoleh tanpa ada niat ingin menjawab pertanyaan Alianzo.

"Kesambet penghuni toilet lo?" tanya Daniel menaikkan sebelah alisnya.

"Lo kenapa sih Go, gak biasanya lo diem kek gini," sahut Elmovi mulai memperhatikan Mavigo seksama.

"Gue gak papa," jawab Mavigo singkat kemudian beralih melihat ponselnya.

Dada Mavigo sangat sesak sebenarnya, namun dia tidak mungkin memperlihatkan keadaan dirinya yang sebenarnya pada teman-temannya sekarang.

Ravenga merasa ada yang aneh dengan Mavigo, dia menyuruh Daniel untuk berganti tempat duduk dengannya.

Ravenga menyenderkan tangannya di pundak Mavigo sembari menatapnya lekat.

"Gak mau jujur?" beo Ravenga membuat Mavigo menoleh kaget.

"Apa arti persahabatan kita yang udah 2 tahun berjalan, kalau lo masih gak mau jujur sama kita?"

"Lo lupa, dulu lo yang punya ide buat bangun Vlarieon. Tapi nyatanya lo masih nyimpen rahasia dari kita?"

"Kita saudara Go, gak perlu ada rahasia rahasia diantara kita. Penderitaan lo penderitaan kita juga, bahagia lo bahagia kita juga."

"Kalau lo emang gak bisa jujur satu sama lain, keluar dari Vlarieon." Ravenga menekan kalimat terakhirnya.

Mavigo membelalakkan matanya, shock? pasti. Tak pernah menyangka bahwa Ravenga setega itu mengucapkan kata 'keluar'.

"Gak," sanggah Mavigo cepat.

Perubahan ekspresi Mavigo dan Ravenga sangat kentara saat ini, Mavigo yang masih dengan ekspresi terkejut sedangkan Ravenga berubah menjadi ekspresi serius.

Hawa tegang menyelimuti mereka saat ini. Bahkan teman-temannya yang saat ini berada di sana juga memperhatikan keduanya tanpa mengalihkan pandangan, kecuali Bryan.

Ravenga mengubah posisinya menghadap Mavigo, "Janji, jangan pernah ada yang di sembunyiin dari kita, apapun masalah lo kita bakal bantu nyelesaiin." Ravenga mengulurkan tangannya menunggu Mavigo menyambut uluran tangan itu.

Mata Mavigo berkaca-kaca menatap Ravenga, secepat kilat dia memeluk Ravenga.

Ravenga menepuk-nepuk pundak Mavigo agar dia sedikit tenang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VLARIEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang