21. MERELAKAN 🦣

374 99 71
                                    

[MERELAKAN]

▪️▪️▪️

"Kakek ingin membawaku ke mana?" Hanya pertanyaan sederhana namun sukses membuat Lyman terjingkat, karena pertanyaan itu muncul dari seseorang yang ia anggap sedang sekarat.

"Kau baik-baik saja?" Tanpa sadar Lyman mempertanyakan keadaan anak manis yang duduk di kursi penumpang sebelahnya.

"Tidak terlalu, tapi cukup baik.." jawab Awan sambil berusaha menghisap inhealer-nya. Perlahan nafasnya mulai teratur dan tidak terlalu sesak lagi.

"Jika kau baik-baik saja, aku akan membawamu pulang, dan lain kali jangan datang lagi ke rumahku" ucap Lyman sembari memerintahkan kepada supirnya untuk menuju rumah Awan.

"Aku hanya ingin bertemu abang, tidak lebih" jawab Awan yang tidak ingin menurut akan ucapan Lyman.

"Dan cucuku tidak ingin bertemu denganmu"

"Itu karena Kakek melarang"

"Kau lihat saja tadi, di saat kau hampir sekarat cucuku tidak keluar untuk sekedar memastikan keadaanmu, padahal ia melihat kau hampir tidak sadarkan diri tadi" Lyman berusaha membuat Awan hilang kepercayaan kepada kakak tersayangnya.

Awan terdiam sejenak, ia tidak menampik ucapan Lyman. Kakaknya benar-benar tidak keluar dari dalam rumah untuk melihatnya, padahal keadaannya cukup tidak baik tadi. Namun, ia segera menghilangkan pemikiran negatifnya, ia yakin sang kakak memiliki alasan untuk tidak keluar tadi.

"Aku yakin Kakek mengatakan hal seperti ini hanya untuk membuat aku tidak percaya pada abang, kan? Tapi maaf ya Kakek, aku tidak semudah itu untuk dibodohi oleh Kakek tua nakal seperti kamu" seru Awan setelah keadaannya jauh lebih baik, bahkan ia sudah bersiap untuk beradu argumen dengan Lyman.

"Yak .. kau tidak sadar diri, bocah nakal yang kabur dari sekolah lalu kelayapan hingga malam seperti ini, bukankah kau yang patut dikatakan nakal?" Sontak saja Lyman tidak terima dikatakan nakal oleh bocah nakal di depannya ini.

"Aku tidak kelayapan, aku hanya ingin mengunjungi kakakku..!!" Balas Awan yang berusaha mengelak akan tuduhan Lyman terhadapnya.

"Dan tidak ada kakakmu..!!"

"Ada..!! Abang Gema yang Kakek culik itu adalah kakakku..!!"

Supir kepercayaan Lyman hanya mampu tersenyum tipis melihat tuan besarnya beradu mulut dengan bocah SMP. Jarang sekali melihat tuan besarnya banyak bicara seperti sekarang, terlebih pembicaraannya sedikit tidak penting, ia seperti melihat perdebatan antara kakek bersama cucunya.

"Dasar cerewet, berisik sekali kau, ku turunkan saja di sini, minta jemput saja dengan ayahmu sana..!!" Ancam Lyman yang sontak membuat Awan terdiam.

"Jangan, ayah tidak bisa menjemput, ayah sedang sakit.." lirih Awan yang tiba-tiba merasa bersedih saat mengingat ayahnya sedang jatuh sakit di rumah.

"Sudah tahu ayahmu sedang sakit, kau malah kelayapan hingga malam seperti ini"

"Iya, nanti aku meminta maaf pada ayah" sahut Awan yang sudah tidak memiliki energi untuk berdebat dengan Lyman.

Kakek Lyman pun hanya menghela nafas kasar, entah kenapa melihat wajah murung Awan membuat hatinya terusik.

"Sudah sampai, terima kasih Paman supir"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CASUARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang