XXXXXIX

87 34 5
                                    

[-Happy Ending-]

.

'Bagaimana dengan akhir cerita kita?'
🕊️

.

Sebuah lambang bintang kaca,sinarnya telah redup kembali

Bintang itu memiliki 5 sisi, dan masing-masing itu memiliki orangnya sendiri, termasuk mereka berlima.

Mereka terlentang dengan mengitari sisi bintang itu, kepala mereka menyentuh sisi bintang itu, dan mereka terlelap disana.

Sang pemimpin, membuka matanya secara perlahan, pemandangan yang ia lihat pertama adalah langit bewarna merah, jingga dan kuning yang menyatu,

Sangat indah.

Suasana disekitarnya begitu sunyi namun damai

"Langitnya indah, kan?"

Itu Isaac, yang ikut memandang langit

"Iya, senja yang indah" dijawab oleh Griffith

"Sudah lama tidak menonton matahari terbenam" ini Evander

"Aku sedih, mengapa ini menjadi tontonan terakhir kita" dan ini adalah Davin

Alaric tersenyum lega, mereka semua sudah sadar dari tak sadarkan diri dan kini saling menatap langit sore itu bersama-sama

"Tapi... kita berhasil, kan?" tanya Alaric "rasanya beban dipundak berkurang, yah?"

Mereka tertawa dengan tenang dan indah

"Benar juga,"sahut Griffith "kita hidup penuh kekhawatiran untuk melawan setan itu dan kita sudah mengakhiri nya"

"Dalam kondisi ini, kak Alaric tidak bisa menggantikannya, kan?"tanya Evander

"Benar juga, tapi aku senang... karena aku tidak jadi kaisar Heraum" jawab Alaric

"Mengapa?"tanya Isaac dengan heran

"Aku lebih suka menjadi anak angkat tuan Duke dengan menjadi saudara-saudara kalian"

Itulah Alaric syukur kan.

"Membahas soal tuan duke,"celetuk Isaac "pertama kali ketemu kalian masih ingat kan?"

"Pertemuannya lumayan buruk karena aku tidak mempercayainya,haha"

"Aku ingat saat kak Isaac terus menerus berbisik merencanakan untuk mengambil harta tuan Duke" timpal Davin

Membuat mereka tertawa, itu benar-benar momen yang lucu jika diingat lagi

"Aku merasa kasihan dengan tuan Duke"sahut Evander "kita belum pernah memanggilnya 'ayah'"

"Ah, benar juga" ujar Alaric "dia pasti kesal, kan?"

"Mungkin iya dan mungkin tidak" jawab Griffith

Isaac menghela nafas. "Kalau mengingat kenangan lalu, rasanya aku ingin menangis"

Suasana haru pun, mulai menyelimuti mereka

"Aku ingin minta maaf pada tuan Duke terlebih dahulu"

"Kalau aku, aku ingin minta maaf pada Sigren dan tuan Luke, aku selalu membuat mereka emosi" imbuh Griffith dengan senyum tipisnya

"Kalau aku ... aku ingin minta maaf pada kakekku,"ucap Evander dengan sendu "aku tidak memberinya bunga terakhir"

"Aku ingin minta maaf pada tuan Duke, tanpa kalian tahu aku sudah merencanakan pelarian kita"ucap Alaric dan mengundang tawa mereka

"Kalau Davin?"

Davin tersenyum tipis. "Aku ingin minta maaf pada kakak-kakak... karena hanya bisa menunda bukan mematahkan, maaf"

。⁠☆•H Y S T E R I A•☆。 [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang