28: Sunah Rosul?

12.6K 708 63
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pesan Mommy jangan jadi silent readers dong!!! Vote dan komen juga

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ TAKDIR TERBAIK ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*


"Menurut hasil otopsi, almarhumah dibunuh. Karena ada beberapa luka tusukan diberbagai bagian tubuh." Ucap iptu Azzam yang baru saja mendapatkan informasi dari petugas otopsi. Saat ini beberapa anggota TNI dan polisi tengah berada di rumah sakit terdekat guna melakukan otopsi mayat wanita yang disinyalir korban pembunuh.

Mayor Adam mengangguk lalu menatap Nabil, Fais dan beberapa anggota kepolisian yang beru saja kembali sehabis melakukan penyelidikan.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

"Bagaimana apa sudah ditemukan siapa keluarga korban ini?." Tanya Mayor Adam.

"Sudah komandan, korban warga kecamatan xxx, sebagian dari kita juga sudah mendatangi rumah korban, sebentar lagi orang tua korban akan kesini." Jawab Nabil.

"Hanya beda kecamatan?."

"Benar komandan."

"Walaupun korban sudah di otopsi dan akan dibawa ke rumah duka, kita harus tetap melanjutkan kasus ini." Ucap Mayor Adam yang diangguki semua anggota yang ada di sana.

"Sebentar lagi maghrib, sebaiknya kita ke mushola dulu untuk melaksanakan sholat maghrib." Ucap Mayor Adam memberi titah

"Benar Mayor Adam, semuanya kita pergi ke mushola dulu untuk melaksanakan sholat maghrib." Ucap lantang Iptu Azzam.

Beberapa anggota itu mengikuti mereka menuju mushola di rumah sakit ini.

"Maaf Mayor Adam, sewaktu anda menikah saya tidak bisa datang." Ucap Iptu Azzam, merasa bersalah. Ia tidak bisa datang lantaran ditugaskan disebuah daerah.

"Tidak masalah, Iptu Azzam. Saya paham." Ucap Mayor Adam memahami.

"Oh iya, saya dengar juga istri anda itu anak dari Mayjen Saprudin benar?." Tanya Iptu Azzam. Ia sempat mendengar desas-desus kalau Mayor Adam menikah dengan anak bungsu Mayor Jenderal Saprudin.

"Benar, Iptu Azzam." Mayor Adam menjawab.

"Wah MasyaAllah, semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah ya, Mayor Adam." Do'a Iptu Azzam.

"Aamiin Allahumma Aamiin."

"Iptu Azzam sendiri, kapan mau menikah lagi?." Kini gantian Mayor Adam yang bertanya diakhiri kekehan renyah.

Iptu Azzam terkekeh sebelum menjawab. "Saya belum ada niatan untuk menikah lagi, Mayor. Saya nyaman dengan kehidupan saya yang sekarang."

"Apapun itu, saya pasti akan mendoakan yang terbaik untuk anda." Ucap Mayor Adam.

"Terimakasih."

Sesampainya di musholah, para pria tampan itu mengambil wudhu dan sholat maghrib dengan Mayor Adam yang mengimami. Sebenarnya Mayor Adam sudah menolak, ia sungkan dengan Iptu Azzam, ia juga menyarankan kalau Iptu Azzam saja yang menjadi imam. Tapi Iptu Azzam menolak dengan alasan ia ingin diimami oleh Mayor Adam untuk pertama kalinya.

TAKDIR TERBAIK (PRE-ORDER) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang