SADAR

594 67 26
                                    

~43~

lanjutan bab 42 udah ada yaa..
tandai bagian yang typo ya gais

WARNING!!
cermatlah dalam membaca cerita ini
karena terdapat kata kasar didalam
ceritanya

happy reading
*
*
*
*
*

*******

waktu malam yang sudah terlalui banyak hal yang telah terjadi namun tidak disadari,gedung bertingkat itu mulai terdengar bising dengan beragam alasan yang membawa mereka kesana

setelah sekian lama bertahan dalam keadaan yang hampir melebur dengan ajal raden yang ternyata sudah siuman sesekali melihat kanan dan kirinya yang masih terlihat sedikit membaur sembari mengumpulkan tenaganya yang nyaris habis

aghhh

suara rintihan rasa sakit terdengar setelah raden mencoba untuk menggerakkan tubuhnya

merasa ada sesuatu yang menimpa tangan kirinya raden yang langsung mengarahkan pandangannya ketangannya itu dan bohong jika raden tak terkejut melihat apa yang ia lihat dahi yang dikerutkan keheranan melihat ada seorang perempuan yang menimpa tangannya sebagai alas untuk menyenderkan kepalanya

"g-gista,".lirihnya

melihat perempuan itu yang masih tertidur cukup nyenyak raden yang akhirnya mengurungkan niatnya untuk menggeser tangannya yang gista gunakan untuk senderan kepalanya

"dia kok ada disini??, apa jangan-jangan dia semaleman nunggu disini,".batin raden

melihat wajah gista dengan mata yang terlelap tidur serta rambutnya yang terurai menutup sebagian wajahnya raden tak munafik kali ini ada satu kata yang terlintas dipikirannya tiba-tiba 'cantik' kata itulah yang ada dibanak pikiran raden saat itu

krek....

pintu ruangan itu terbuka memperlihatkan satu suster yang berjalan memasuki ruangan itu dengan sopan "permisi,".izin suster untuk memasuki ruangan itu

lamunan raden terbayarkan mendegar ucapan dari suster itu "masuk,".ucap raden memberikan izin untuk suster itu memasuki ruang rawatnya

setelah mendapatkan izin dari penghuni ruangan itu akhirnya suster yang berdiri tegak ditengah pintu itu langsung berjalan masuk

"alhamdulilah sudah siuman,ada keluhan atau tidak??,"tanya suster

raden memberikan respon dengan gelengan kepala menjawab pertanyaan yang suster lontarkan menanyakan kondisinya saat itu

"saya izin untuk mengecek ya,".izin suster itu

"iya,"

raden yang kemudian memberikan izin untuk suster mengecek kondisinya melalui progres di setiap alat yang terpasang dibadannya

suster yang mulai mencatat kemajuan detak jantung raden di alat monitor jantung dan terlihat progres yang cukup memuaskan lalu sesegera mencatat hal itu diselembar formulir sebagai laporan

lalu saat akan berpindah mengecek pada bagian infus ditangannya suster yang awalnya berniat untuk membangunkan gista yang masih terlelap tidur dengan menyenderkan kepalanya di bagian tangan raden yang terpasang infus namun....

DIA RADENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang