24 : Truth Or Dare

673 220 26
                                    

Jam tujuh pagi, dan Jeno sudah membangunkan seisi villa yang mengundang protesan kesal Jaemin, Sungchan, Shotaro dan Donghyuck.

"KAU INI NIAT LIBURAN ATAU LATIHAN MILITER?!" Sewot Donghyuck.

"Sejak kapan latihan militer mulainya jam tujuh?! Latihan militer kalian harus bangun jam lima subuh tau!" Balas Jeno tak kalah sewot.

"Kau pernah latihan militer?" Polos Shotaro yang dibalas gelengan oleh Jeno.

"Cuman menebak sih." Polos Jeno yang kini sudah rapih dalam balutan kaus hitam dengan celana training berwarna senada, jangan lupakan ransel kecil di punggungnya.

"Hari ini kita ke hutan yang ada di dekat villa." Ujar Jeno semangat yang seketika membuat Donghyuck dan Sungchan menjatuhkan tubuh mereka ke atas sofa.

"Kau saja sana! Aku mau lanjut tidur!" Emosi Donghyuck.

"Iya, Jeno hyung saja. Aku mau bermalas-malasan disini." Sungchan ikut menyahuti yang membuat Jeno berdecak kesal.

▪︎
▪︎
▪︎

Entah bagaimana caranya, Jeno kini berhasil membuat Donghyuck dan Sungchan mengikuti keinginannya. Ketiganya kini berjalan paling depan menapaki jalan setapak di pinggir hutan yang sebenarnya terlihat sangat indah ditambah dengan angin segar yang sangat baik untuk tubuh ketujuhnya.

Di belakang Jeno, Donghyuck dan Sungchan ada Shotaro dan Jaemin yang hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah tiga pemuda di depannya. Sedangkan dibarisan paling belakang ada Renjun dan Minhyung yang hanya berjalan tanpa membuka suaranya. Hingga tiba-tiba tanpa disangka Minhyung lebih dulu membuka suaranya.

"Kau membawa perlengkapan pengawal kan?" Tanya Minhyung tiba-tiba dengan wajah datarnya yang membuat Renjun mengerutkan keningnya.

"Perlengkapan? Minum dan makanan maksudmu?" Polos Renjun yang mengundang decakan kesal Minhyung.

"Pistol dan sejenisnya." Tajam Minhyung, sedangkan Renjun tengah mengedipkan kedua matanya lucu hingga tiba-tiba Minhyung menghela nafasnya dan dengan cepat menarik tangannya. Membuat si pemuda Huang membulatkan matanya dan sedikit tersentak kaget.

Jaemin yang merasa sesuatu terjadi di belakangnya pun menolehkan kepalanya ke arah belakang dan seketika wajah manisnya berubah menjadi sedikit muram, saat matanya tidak sengaja mendapati pemandangan dimana Minhyung dan Renjun tengah mengobrol dengan jarak yang sangat amat dekat.

"Aku sudah tebak kau tidak punya persiapan. Selalu bawa ini kemana pun kau pergi." Ujar Minhyung dengan wajah datarnya sembari memberikan sebuah pistol pada Renjun.

"Ya mana aku tau?! Rencana awalnya kan hanya liburan?!" Ujar Renjun dengan nada sedikit meninggi.

"Liburan atau bukan, sebagai seorang pengawal kau harus selalu siap." Ujar Minhyung lagi masih dengan wajah datarnya.

"Dan lagi...aku tidak tau hanya perasaanku saja atau bagaimana, tapi sejak kita sampai kemarin aku rasa ada yang mengawasi kita. Untuk berjaga-jaga selalu bawa ini dan jangan terlalu jauh dari Donghyuck dan yang lainnya." Peringat Minhyung yang membuat Renjun membulatkan kedua matanya. Ia benar-benar takjub dengan jiwa pengawal Minhyung yang sangat kental.

Baru saja Renjun ingin membuka suaranya, tapi terhenti saat Jaemin tiba-tiba sudah berdiri di depannya dan Minhyung yang membuat Renjun dengan cepat menyembunyikan pistol yang diberikan Minhyung ke dalam tasnya.

"Ada apa? Kenapa kalian tiba-tiba berhenti?" Tanya Jaemin dengan senyum manisnya, sedangkan Minhyung hanya mengulas senyum tipisnya dan menggeleng sebagai jawaban.

Your ColourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang