9. Kok Bisa?

111 19 2
                                    

Up!

Vote!

Comment!

Happy reading! ‹3






💚🐰💚
•••

13:15 WIB

Hari ini Jaemin datang ke cafe sejak awal buka. Ia bahkan langsung memakai celemeknya dan berdiri di balik meja kasir dengan posturnya yang sempurna begitu cafe buka. Melayani pelanggan dengan senyum ramah yang tak pernah luntur dari bibirnya. Sion membantu Eunseok di kitchen, sedangkan Sohee mengantarkan pesanan, seperti biasa. Namun, jika Sohee sibuk mengantar dan kewalahan melayani pelanggan, Sion akan mengambil alih pekerjaan membereskan meja yang telah kosong. Mereka berbagi tugas dengan baik dan lancar.

Beruntung sekali hari ini begitu cerah, membuat mood orang-orang menjadi bagus dan ceria. Suasana cafe juga menjadi hangat dan menyenangkan, sangat nyaman untuk dijadikan tempat istirahat sejenak sambil meminum es kopi ataupun menu lainnya.

Istri Jaemin masih kuliah, tentunya. Kelasnya akan usai pada pukul tiga nanti, dan akan langsung pulang ke rumah tanpa mampir. Kata istrinya itu, ada satu tugas yang harus segera diselesaikan karena deadline-nya adalah lusa. Jaemin tentu mengiyakan dengan senang hati. Bagaimanapun, pendidikan istrinya jauh lebih penting. Ia akan mendukung penuh.

Cafe sempat ramai saat memasuki jam makan siang, jam orang-orang beristirahat sejenak dari kegiatan mereka. Selain berada di lokasi yang strategis, berada dekat dengan perkantoran serta universitas, cafe ini ramai dikunjungi orang karena menu makanan dan minumannya yang memuaskan dengan harga yang sesuai. Kualitas Nana & Love memang sudah tak perlu diragukan lagi.

"Bos Na, silakan istirahat, biar saya yang melanjutkan." Ucap Sion dari belakang, ia jadi tak enak hati saat melihat Bosnya itu terus menggantikan job-desknya. Meskipun masih jam makan siang, sekarang cafe sudah tak seramai tadi. Jadi Sion pikir, Bosnya itu tak perlu lagi berdiri di balik meja kasir.

Jaemin menoleh, mengulas senyum, "Ngga papa, Sion. Kamu bantu Eunseok aja dulu."

Sion memasang wajah tak terima, "Bos, cafe udah ngga seramai tadi, udah, Bos Na istirahat aja dulu, saya bikinin ice americano, ya?"

Jaemin terkekeh ketika karyawannya itu menawarinya minuman favoritnya.

"Saya akan pulang jam dua tiga puluh nanti, Sion. Jadi ngga papa, biar saya di sini dulu sebelum pulang."

"Tumben, Bos? Nanti malem dateng lagi ngga?"

"Engga, saya harus di rumah, nemenin istri saya."

Sion mengangguk-anggukkan kepalanya, berlagak mengerti. "Kakak Na juga ngga mampir ke sini berarti?" tanyanya kemudian.

Jaemin memberinya satu gelengan, "Ada tugas katanya. Nanti bilangin ke anak-anak shift malam kalau saya ngga dateng, ya?"

Ah, seperti itu. Batin Sion.

Ia pun mengangguk paham, bersiap kembali masuk ke dalam kitchen untuk membantu juru masak mereka. Namun sebelum masuk, ia kembali bertanya pada Jaemin, "Ice americano-nya masih mau, Bos?"

Sion mendapat anggukan dari Jaemin yang disertai senyum tipis, "Three shots ya? Tolong juga bilang ke Eunseok, siapin avocado smoothie sama puding kelapa buat istri saya, saya bawa jam dua tiga puluh nanti."

Sion memasang pose hormat, "Yokaii! Laksanakan!" lalu berbalik untuk memasuki kitchen.

"Bang Eunseok! Special oders! Ice americano three shots buat Bos Na, avocado smoothie sama puding kelapa satu buat dibawa Bos pulang jam setengah tiga nanti!"

Marriage Life 🐰 Na JaeminWhere stories live. Discover now