Sangkuni menatap keponakannya dengan kepala pusing tujuh keliling. Sejak kapan keponakannya menjadi anak yang membangkang?
Sekarang bukanya ingin menjadi Raja, Duryudana malah memilih menjadi burung yang bebas!
"Aku ingin tau, siapa orang menyebalkan yang menanamkan pikiran ini pada keponakan ku! Jika aku menemukannya! Aku akan membalas dendam ini!"batin Sangkuni.
"Bukankah aku benar Paman Sangkuni?"ungkap Duryudana bangga.
Menurutnya dia tidak perlu repot-repot menjadi Raja. Apa untungnya menjadi Raja?
Itu sangat merepotkan, akan lebih baik untuk bermain saja~
"Siapa yang mengatakan ini padamu nak?"tanya Sangkuni hati-hati.
"Tentu saja, teman baru ku! Putri Wulan!"ungkap Duryudana yang tanpa tau malu, mengatakan jika Wulan adalah temannya.
Padahal Wulan sendiri, tidak ingin terlibat masalah dengan anak ini~
"Wulan?!"Sangkuni menatap siluet Wulan yang bermain dengan Dursala dari jendela.
Ada tatapan amarah pada pupil matanya.
Wulan yang merasakan tatapannya, hanya melambaikan tangan padanya.
"Ah.... Wulan sepertinya mengajak aku bermain! Aku akan pergi dulu! Sampai jumpa Paman!"pamit Duryudana dan melesat lewat jendela dengan tidak elitnya.
Padahal awalnya Duryudana adalah Pangeran yang menjaga sopan santunnya. Setelah berteman dengan Wulan, dia bertingkah seperti anak-anak usianya.
Sedikit lebih aktif, dan suka bermain-main.
"Ratna Wulan, kamu sepertinya suka ikut campur"geram Sangkuni dengan sedikit niat membunuh.
***
"Bima!"Yudistira dan adik-adiknya sedang mencari keberadaan Bima.
Sudah menjelang malam, tapi adiknya Bima tidak terlihat batang hidungnya.
Entah kemana perginya?
"Wulan, Duryudana, Dursala. Apa kalian melihat Bima?"tanya Yudistira yang menghampiri ketiganya, yang sedang bermain dadu.
"Ada apa?"tanya Wulan memiliki perasaan buruk dihatinya.
"Bima menghilang, dan sudah menjelang malam. Dirinya tidak juga kembali"jelas Yudistira dengan raut khawatir.
"Bima menghilang?"bisik Wulan, sambil melirik Duryudana.
Tidak!
Sedari tadi, Duryudana bersamanya bermain dadu dengan Dursala.
Tidak mungkin jika pelakunya, Duryudana!
Lalu siapa pelakunya?
Mungkinkah salah satu dari Pangeran Kurawa?
"Ah.... Aku sempat melihatnya tadi, Kakak Yudistira!"ungkap Dursala.
"Dimana?!"tanya Arjuna.
"Aku melihatnya pergi bersama Kakak Dursasana dan Paman Sangkuni"jelas Dursala dengan jujur.
"Paman Sangkuni?"Wulan menunduk dan memikirkan kemungkinan ini ulang bajingan ini!
Pastinya karena tidak dapat menghasut Duryudana, maka kamu membujuk Pangeran Kurawa lainnya?
Astaga!
Aku sudah capek-capek melakukan vaksinasi pada Duryudana!
Tapi kamu malah, menginfeksi Dursasana dengan niat jahat mu?!!
YOU ARE READING
World Love Story System [END]
FantasyNamaku Ayu Wulandari, seorang gadis biasa yang baru beranjak 17 tahun. Singkat cerita, aku tanpa sengaja terjatuh akibat orang tak bertanggung jawab yang membuang kulit pisang sembarangan. Akibatnya, aku terjatuh pingsan~ Bukannya terbangun di rumah...