Part.61

3.2K 444 48
                                    

21+

05.55 WIB

Baron dan Nyoman sudah berada di tempat Tama dikeroyok tadi. Berencana untuk mengambil motor Tama. Sebelumnya Baron dan Nyoman menghampiri security club tersebut, melaporkan kejadian yang dialami Tama, namun pihak security berdalih mereka tidak mendengar dan melihat apapun, bahkan meminta bukti dari cerita Baron dan Nyoman.

Susah payah Nyoman menarik Baron dari pos security, karena sahabatnya itu sudah menampakan gesture ingin membogem security yang ada di hadapannya saat ini.

"Bangsat! Tolol!" maki Baron sambil berjalan menjauh dari pos security. Kalau bukan karena bujukan Nyoman yang mengatakan siapa yang akan mengurus Tama jika Baron masuk polisi, lelaki satu itu sudah pasti akan membogem salah satu security disana, karena kesal akan ketidakjelasan keamanan disana.

Kedua sahabat itu kemudian menyisir tempat kejadian, mengecek apakah ada CCTV atau tidak.

Nihil! Walaupun sudah masuk ke dalam area club, spot Tama dikeroyok tidak terpantau CCTV. Blindspot.

"Orang dalem?" tanya Nyoman pada Baron.

"Mungkin!" jawab Baron datar.

"Anjing!" umpat Nyoman yang tidak di tanggapi Baron.

"Area ini ga ketangkep CCTV, lolos dari pengawasan security juga! Jangan-jangan emang sering dipake buat ngeroyok orang!" geram Baron.

"Ingetin untuk cari tahu punya siapa ni Club Nyo!" tambah Baron.

Baron menghampiri motor Tama. Kunci masih menggantung pada stang motor. Menandakan kalau dua lelaki besar kemarin membonceng Tama untuk sampai kesini.

Baron membuka jok motor Tama, terdapat dompet dan ponsel Tama didalamnya. Ia mengunci kembali jok motor tersebut, kemudian bersiap untuk beriringan dengan Nyoman yang membawa mobilnya untuk ke Markas.

**

Markas, Apartemen 2110.

07.14 WIB

Baron dan Nyoman baru saja tiba di Markas. Mereka merebahkan tubuh mereka yang lelah. Nyoman di sofa, sementara Baron di karpet. Baru sekarang terasa sakit dan lelah badan mereka.

"Ada Elsa di Rumah Sakit Ron!" ucap Nyoman, ia baru saja mengecek update di group Edogawa's.

"Oh ya? Si Tama udah gimana?" tanya Baron, matanya terpejam.

"Masih tidur!" jawab Nyoman. Ia juga memejamkan matanya.

"Merem dulu bentar Nyo!" ucap Baron yang tidak lagi mendapat jawaban dari Nyoman yang sudah lelap.

**

Nyoman terbangun kaget, kepalanya terasa berdenyut, ia mendudukan dirinya kemudian mengecek jam di pergelangan tangannya, pukul 11.34 WIB. Buset, udah siang amat! Batinnya. Ia melirik ke bawah, ke arah karpet, tampak Baron masih terlelap.

Pasti ni bocah bangun-bangun sakit dah kepalanya, bukannya buka bed di dalem, malah di karpet! Oceh Nyoman dalam hati sembari memperhatikan Baron.

Nyoman kemudian meraih ponselnya, bermaksud untuk mengabari Nabil yang dari semalam belum ia kabari, pasti gadis itu ngambek karena tidak ada kabar dari Nyoman.

Baru saja Nyoman membuka password ponselnya ketika ada suara nit nat nit dari luar, menandakan ada orang yang memasukan pin untuk masuk ke dalam. Nyoman menengok waspada ke arah pintu dan terkejut ketika Nabil lah yang masuk ke dalam apartemen, diikuti oleh Elsa dibelakangnya.

Nabil yang juga terkejut karena mendapati Nyoman yang sudah terbangun, segera mendekatkan dirinya pada Nyoman, dan memeluk tunangannya itu. Nyoman membalas pelukan Nabil dengan hangat. Memang ini yang sedari tadi ia harapkan setelah malam yang sangat melelahkan.

Silent Mode Operation! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang