Twelve

3.9K 247 2
                                    

I'm Yours

Part 12

Belle's PoV

Ini udah dua minggu sejak bertugasnya Daniel ke luar negri. Gue menatap langit dengan cemas.

Is he okay?

Lalu ada ketukan di pintu kamar. Saat gue buka, Daniel ada di sana tersenyum ke arah gue.

Gue memeluknya erat. "I miss you so much!" Ucap gue semangat. "I miss you more.." Balasnya.

"Gue dapat terror." Ucap gue. Daniel menatap gue kaget. "Dari?" Tanya nya.

Gue menggidikkan bahu. "Dia bilang, kalau gue akan menderita sebentar lagi." Ucap gue sambil menatap kosong ke arah balkon.

Gue melihat bayangan. Dia bermata kuning. Gue seperti di hipnotis. Seluruh badan gue tiba-tiba berguncang.

Gue memegang kepala gue, dan semuanya gelap.

•~•

Gue di mana? Kenapa gue ada di sini?

"Daniel! Bella!" Teriak gue. Gue ada di sebuah Padang rumput yang sangat luas.

Lalu ada yang menepuk gue dari belakang. "Who are you?" Tanya gue.

Perempuan itu tersenyum. "Namaku Valencia." Jawabnya. "Apa yang kau lakukan padaku? Kemana semua orang?" Tanya gue.

"Aku akan membantumu. Kau tahu? Luna Anna sangat membencimu. Dia akan membalas dendam dengan membunuh mate mu.

Dia sudah melakukan sebuah ritual. Dia tinggal butuh setetes air matamu, agar rencana nya sukses. Dia ingin membuatmu menderita." Ucap Valencia.

Gue menatapnya aneh. "Dari mana kau tahu?" Tanya gue. Valencia tersenyum.

"Aku adalah peri. Kau tahu? Anna bekerja sama dengan penyihir hitam untuk membuatmu menderita." Jawabnya.

"Siapa Anna? Dan mengapa dia membenciku?" Tanya gue. "Kau ingat Drew Callison?" Tanya Valencia balik.

Gue mengangguk. "Tentu saja." Jawab gue singkat. "Anna adalah mate dari Drew. Dan kau, telah membunuhnya." Ucap Valencia.

Gue menutup mulut kaget. "Dia berencana untuk membunuh mate mu, dan menyiksamu dalam ritual yang dia buat." Lanjut Valencia.

"Lalu, apa yang akan terjadi?" Tanya gue. "Kau akan merasakan kekosongan. Setiap kau membuka mata, kau akan melihat wajah mate mu yang kesakitan." Jawabnya.

Gue tertegun. "Oleh karna itu, aku akan membantumu menggagalkan rencana nya. Namun, aku harus mengendalikan tubuhmu, dalam waktu yang lama." Ucap Valencia.

"Atau bisa dibilang, aku akan hidup di jiwamu. Aku membutuhkan kekuatan werewolf mu untuk menggagalkan rencana Anna." Lanjut Valencia.

Gue mengangguk. "Aku percaya padamu. Apapun yang akan kau lakukan nanti, asal itu baik untuk keselamatan mate ku, aku tidak keberatan." Ucap gue.

"Namun, jika apa yang aku lakukan gagal, kau harus menerima nya. Kau harus menerima pembalasan dendam dari Anna." Ucapnya.

"Kau tetap menjadi Belle. Namun, suatu saat, kau akan berubah menjadi lebih kuat. Hal itu ditandakan dengan berubahnya warna lensamu menjadi kuning." Ucap Valencia.

"Baiklah." Ucap gue. Gue pun merasakan sesak, dan gelap.

•~•

Gue bangun, dan melihat sekeliling. Ada Daniel yang tertidur di samping gue sambil memegang tangan gue.

Gue tersenyum, "Hey, wake up!" Ucap gue. Daniel membuka matanya dan menatap gue.

"Oh my gosh!" Ucapnya dan memeluk gue. "I thought that I lose you.." Ucap Daniel. Dia mencium kening gue.

"Kau tahu? Saat aku panggil dokter, dia bilang kalau kau sedang hamil!" Ucap Daniel antusias.

Gue menatapnya gak percaya. Hamil?

Gue tersenyum lebar dan mengusap perut gue.

---
A/N : VOMMENTS!

I'm Yours [21/21]Where stories live. Discover now