Bab 02

90 78 5
                                    

Memang, dahulu Zharif dan suami nya Alifia berteman baik sampai menjalin hubungan baik dengan masing masing keluarga sampai berencana untuk menjodohkan anak mereka.

beberapa tahun yang lalu, sebelum Nayanika dilahirkan...

"Zhaff, aku ingin berbicara penting dengan mu" Ungkap suami dari Alifia kepada sahabat karib nya.

"Berbicara perihal apa?"

"Aku ingin membuat perjanjian, jikalau engkau mempunyai anak laki laki dan aku anak perempuan ataupun sebaliknya kita bisa menjodohkan mereka? disaat anak ku nanti berumur 20 tahun dan ia akan menikah dengan anak mu, setuju?" Jelas Suami Alifia kepada Zharif yang membuat nya berpikir keras untuk sejenak.

Setelah diam beberapa saat, akhirnya Zharif pun memutuskan untuk setuju dengan perjanjian dengan nya, tetapi malang nya Zharif dan keluarga nya berkhianat dan nahas nya mereka membunuh Sahabat nya sendiri yaitu suami dari Alifia. Itulah sebab yang membuat Alifia benci dengan Mantan sahabat suami nya itu.

Beberapa waktu sebelum Alifia menghembuskan nafas terakhirnya, di hari Minggu yang berawan dan cuaca nya cukup terik. Zharif dan keluarga nya kembali datang ke kediaman Alifia, mereka datang untuk meminta maaf kepada Alifia dan mengingatkan kembali perihal perjanjian atas perjodohan dari anak nya dan anak dari Zharif.

"Nyonya Alifia, kami memohon kepada anda untuk tetap melanjutkan perjanjian ini..." Pinta istri dari Zharif, Aisha.

"Tidak!, saya tidak mau putri semata wayang saya harus dijodohkan pada usianya yang masih sangat muda. Apakah perjodohan ini tidak bisa dibatalkan saja?" Bentak Alifia kepada Keluarga Zharif yang memaksa agar perjanjian itu tetao terlaksana.

"Janji tetap janji, Nyonya dan ingat itu adalah hutang dan jika engkau tetap kekeuh menolak nya, kami tidak segan segan untuk membawa putri anda kabur dari rumah ini!" Tegas Zharif yang sedari tadi diam dan baru angkat bicara saat Alifia bersikeras untuk tidak ingin melanjutkan perjanjian itu.

"Kalian tidak boleh seenaknya saja pada putri saya, memang Almarhum suami saya membuat perjanjian dengan kalian untuk menikahkan anak kalian dengan anak ku tetapi aku tidak setuju dengan nya dan bagaimana pun juga aku menentang semua ini!" Jelas Alifia yang membuat emosi di kepala Zharif meluap luap sampai ke ubun-ubun.

"NYONYA ALIFIA, SAYA MUAK MELIHAT ANDA YANG KERAS KEPALA DAN DETIK INI JUGA SAYA BERSUMPAH BAHWA KEMUDIAN HARI ENGKAU JUGA MENYUSUL DENGAN SUAMI SIALAN MU ITU!" Sumpah serapah Zharif kepada Alifia yang membuat emosi nya naik.

Alifia terdiam, mencerna apa yang baru saja diucapkan oleh mantan sahabat suami nya itu. Dengan akal pendek, ia menyumpahkan diri nya akan menyusul suami nya di kemudian hari, hanya karena ia tak mau melaksanakan perjanjian untuk menjodohkan putri nya dengan anak dari keluarga Zharif.

Karena suasana panas dan tegang tadi, Mbak Rina yang sedari tadi mengawasi Alifia dari belakang dengan lantang menyerukan agar keluarga Zharif keluar dari kediaman mereka. Sebelum nya, ia meminta maaf terlebih dahulu kepada keluarga Zharif lalu menyuruh mereka pergi dari rumah bernuansa sederhana itu.

Selepasnya, Mbak Rina berusaha untuk menenangkan majikan yang ia anggap sebagai kakak kandung nya itu dengan menyuruh nya minum dan menarik nafas nya perlahan.

"Huft.... Mbak Rina?" Panggil Alifia kepada ia yang sedang membersihkan bekas kekacauan dari keluarga Zharif.

"I-iya?"

"Tolong ambilkan secarik kertas dan pulpen, ya? aku ingin menulis sesuatu disana" Pinta Alifia kepada Mbak Rina yang diiyakan oleh Sang empu. Beberapa saat setelah nya, Alifia pun mulai menuliskan sesuatu di kertas itu yang berisikan:

Minggu, 02 April

Teruntuk Nayanika Afsuna Rosalia...
Anak ku, Bunda rasa hidup Bunda tak lama lagi tetapi Bunda ingin menyampaikan pesan ini pada mu. Jika seandainya Bunda sudah tiada, pastikan aib Bunda ditutup rapat rapat, ya? Bunda ingin tenang disana. Oh iya, maaf Bunda baru menyampaikan ini pada mu bahwasanya kamu akan dijodohkan dengan anak dari Sahabat Almarhum Ayah mu, tepat di ulang tahun mu yang ke 20 kamu akan dinikahkan dengan orang yang mungkin kamu tak akan bisa mencintai nya, Bunda memang tahu banyak tentang anak dari sahabat Almarhum Ayah mu itu... , memiliki sifat tempramental yang kuat. Maka dari itu, mau tidak mau kamu harus menjalani perjanjian ini dan jika kamu tidak sanggup atas pernikahan itu, pulang lah ke rumah ini bersama Mbak Rina. Hanya itu yang bisa Bunda tulis di Kertas ini

Tertanda, Bunda

🌟🌟🌟

Kilas balik selesai. Nayanika masih terdiam ketika ia mengetahui fakta sesungguhnya bahwa ia akan dijodohkan dengan seseorang lelaki yang memiliki penyakit mental Hyperarousal. Dan sial nya, 2 hari lagi ia tepat berulang tahun yang ke 20 tahun dan itu tanda nya mau tak mau ia harus menjalani perjodohan itu.

"Ck, sialan!" Umpat nya di dalam hati.

Tak lama kemudian, Mbak Rina yang notabene nya merupakan Baby sitter nya tempo lalu menelpon nya dari Smartphone milik Nayanika.

Drrrttt.... Drttttt.....

Panggilan tersambung

"H-halo non Aya... Ini Mbak Rina, masih ingat kan?" Ucap Mbak Rina gugup di seberang sana.

"Iya Mbak, ada apa ya?"

"Bentar lagi, Mbak mau ke rumah kamu sebab nya keluarga dari Tuan Zharif akan kemari untuk membicarakan perjodohan kamu dengan anak mereka" Jelas Mbak Rina yang membuat Smartphone milik Nayanika tergeletak di lantai.

Cklak!... Bunyi Smartphone jatuh dengan keras, dan alhasil Smartphone milik Nayanika rusak tatkala ia menjatuhkan nya ke lantai.

Nayanika terdiam, menelan fakta dari Mbak Rina yang bisa dikatakan mendadak, dan bercampur dengan rasa perih menyerbak di dada nya. Jujur saja, dada nya sakit ketika semua kenangan yang tadi ia lamunkan dipadukan dengan fakta menyakitkan dari Mbak Rina yang baru saja disampaikan nya melalui sambungan telepon.

"S-sakit, ya Rabb..." Isak nya sembari memegang dada nya yang nyeri.

"Kenapa takdir yang engkau berikan pada ku selalu begini, ya Rabb? Kenapa ngga engkau selalu berlaku tak adil kepada diri ku?! Kenapa aku selalu tertimpa sakit nya selalu?" Rutuk nya kepadamu takdir yang Tuhan telah tetapkan pada nya, barangkali Nayanika masih belum bisa menerima kenyataan yang ia alami.

Di sisi lain, posisi Mbak Rina masih kebingungan karena sambungan telepon nya putus sepihak dari pihak Nayanika. Ia masih bertanya tanya sebab apa yang membuat gadis itu mematikan telepon nya sepihak.

"Tunggu..."

"Oh iya, tadi ketika telepon mati sepihak aku mendengar ada bunyi benda jatuh dan kurasa Smartphone nya Nona Nayanika jatuh" Simpul Mbak Rina yang telah mengetahui sebab dari Nayanika jatuh ke lantai.

Tanpa pikir panjang, ia pun bergegas untuk pergi ke Kost milik Nayanika dan menanyakan hal apa yang sebenarnya terjadi.

"Ya Allah Non, semoga Non baik baik aja ya sebelum Mbak nyampai disana" Batin Mbak Rina khawatir.

TBC







Dear Marigold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang