part 11 husband and wife

649 88 41
                                    












"Mama"   Jin baru saja terbangun setelah pingsan selama berjam-jam lamanya.

"Iya sayang, ini mama. Jinnie sudah aman sekarang."  Karina berbaring di samping Jin sambil memeluk putra bungsunya yang tubuhnya kini menjadi semakin kurus.

"Papa bagaimana?"  Jin bertanya dengan suaranya yang tersendat-sendat karena menahan tangisannya.

"Papa sudah lama terbangun dari koma nya sayang, papa sekarang sedang pergi cek up ke rumah sakit bersama paman"

Jin memejamkan matanya sejenak hingga air mata yang menggenang di pelupuk matanya jatuh membasahi pipinya.  "Apakah mama dan papa tidak marah padaku?"

Karina menghela nafas panjang lalu memeluk tubuh putranya semakin erat. "Tidak ada yang marah padamu sayang, kami semua tahu bahwa kamu tidak bermaksud untuk meninggalkan kami, justru kami meminta maaf padamu karena tidak menyadari semuanya sejak awal."  Karina sudah tidak mampu lagi untuk menahan air matanya. "Maafkan mama karena terlambat menemukan surat yang Jinnie tulis."

"Hikksss.. kupikir kalian semua sudah tidak mencintaiku dan sengaja tidak mencariku."  Jin menangis dan menenggelamkan wajahnya di dada sang ibu.

Karina tertegun ketika mendengar perkataan Jin, tidak bisa di pungkiri bahwa Jungkook pada awalnya memang tidak lagi mencari Jin setelah Jin menelponnya hari itu dan mengatakan bahwa Jungkook tidak perlu untuk mencarinya lagi, Jungkook tidak pernah tahu bahwa saat itu Jin jelas sedang berada dalam tekanan dari Kim Taehyung.

"Maafkan kami karena terlambat datang untuk menjemput mu sayang, maafkan kami karena terlambat menemukan mu."  Karina benar-benar sangat merasa bersalah apalagi ketika mengingat bagaimana Jin melewati sepuluh bulan waktunya di bawah kekuasaan Kim Taehyung. Tapi meskipun begitu Karina belum berani untuk bertanya, karena ia tahu bahwa Jin saat ini pasti tidak siap untuk menceritakan semuanya..

"Tidak, mama jangan meminta maaf padaku, aku yang harusnya meminta maaf pada mama. Aku nakal dan tidak mendengarkan nasihat kalian."

"Sudahlah yang terpenting sekarang Jinnie sudah aman, tidak perlu lagi mengingat yang sudah berlalu."   Karina mengecup dahi Jin dengan lembut.

"Apakah Jungkook hyung marah padaku? aku bodoh karena tidak mendengarkan perkataannya."  Tanya Jin.

"Kalau soal itu mama tidak tahu sayang, kamu bisa menanyakan nya langsung nanti pada Hyung mu. yang jelas selama ini kami semua sangat mengkhawatirkan keadaan mu. Papa juga sangat sedih ketika ia terbangun dari koma nya dan mengetahui bahwa kamu tidak ada bersama kami."

"Apakah papa marah padaku?."  Jin merasa cemas karena takut ayahnya dan juga Jungkook akan marah padanya setelah ini.

"Papa awalnya sangat marah dan sedih ketika tahu bahwa Jinnie pergi bersama putra dari saingan bisnis keluarga kita. Tapi semakin hari ketimbang marah papa malah menjadi lebih merindukanmu sayang."

"Benarkah? Aku sungguh minta maaf karena membuat kalian bersedih, tapi.. aku juga sudah berusaha untuk kabur mama, tapi orang jahat itu marah dan memukul ku, hikksss."  Jin terisak-isak ketika mengingat saat dirinya di sekap oleh Kim Taehyung.

"Ssstttt.. sudah sayang. Kamu tidak perlu mengingat hal itu lagi, Jungkook hyung sudah menjebloskan orang jahat itu ke penjara. Jadi Jinnie tidak perlu khawatir lagi ya."   Karina merasa begitu menyesal karena telah gagal dalam melindungi putra bungsunya yang rapuh.

.

.

.

.

Love with obsessions ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang